|| 03 || Alastair

5.6K 758 51
                                    


"DASAR TIDAK BERGUNA!"

"OMEGA SEPERTIMU TIDAK PANTAS DI KELUARGA INI, SIALAN!"

"Apa cambukan masih belum cukup untukmu, Alastair? Apa perlu aku tambahkan dengan luka bakar juga, hm?"

"Kamu bahkan bodoh di bidang akademik, Alastair. Bagaimana mungkin kamu sanggup di bidang non akademik dengan tubuh omega itu? Heh!"

BUGH

"DASAR LEMAH!"

"SAMPAH!"

"TIDAK BERGUNA!"

"MATI SAJA SANA!"

"LALAT SEPERTIMU HANYA MENJADI BENALU UNTUK KELAS INI!"

"Iya sih, bangsawan, tapi sampah. Keluarganya pasti malu punya keturunan gagal sepertinya."

"Memalukan."

"Pa, sekali aja. Asta mohon. Asta cuma minta sama Papa untuk menghargai usaha yang udah Asta lakukan. Asta mohon..."

"Kamu hanya anak yang tidak berguna."

"Pa...."

Seorang remaja bertubuh mungil yang berbaring di atas ranjang pesakitan itu bergerak gelisah. Keringat dingin mengucur deras melewati dahinya yang berkerut.

"Pa, Asta capek. Asta nyerah. Udah cukup. Makasih atas segala luka ini. Asta pamit, Pa."

"ALASTAIR ARCHANDRA!"

"Maaf..."

"Maaf, Asta. Adikku."

"HUAHH!!!"

Ia terbangun dan langsung terduduk. Napasnya terengah dan dadanya naik turun. Air mata mengucur deras dari matanya yang bulat dan memerah.

"Hiks..."

Remaja itu menutup wajahnya. Ia linglung, bingung dengan apa yang terjadi.

"Apa itu barusan? Ingatan siapa itu?"

Dadanya terasa sesak. Jantungnya berdetak tak karuan.

"... Alastair Archandra? Siapa? Ah, Archandra? Bukannya itu nama bangsawan?"

Ngiiing

"Sshh"

Remaja itu meringis. Telinganya berdenging dan kepalanya pusing.

"Alastair Archandra."

"Berisik ..."

"Alastair. Bungsu Archandra."

"Berisik berisik berisik ..."

"Asta ..."

"BERISIK! GUE ALTAIR, SIALAN! BUKAN ALASTAIR!"

OMEGAVERSE; Altair Savero A.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang