#26#

155 14 7
                                    

Ke esokan harinya,tidak seperti hari-hari biasanya Yaya selalu bangun siang kini bangun lebih pagi karena ia tidak sabar untuk bersekolah di tempat baru ini.

Melihat dirinya yang tengah berdiri di depan kaca membuatnya dejavu menjadi kangen dengan kehidupannya di dunianya.Ia tersenyum dan bersemangat karena jika menyelesaikan misi ini dengan cepat ia juga akan cepat kembali ke dunianya lagi.

-
-
-
-
-
-
-
-
Setelah sarapan bersama kedua kakaknya,Yaya pun di jemput oleh kereta kuda.Di dunia ini kereta kuda sama halnya dengan bus sekolah.

Yaya sedikit gugup,ia berusaha menyiapkan mentalnya untuk tidak mudah kesal.Ia harus berusaha lembut di hadapan orang-orang,agar mereka tidak takutan dengannya.

Yaya juga penasaran seperti apa sekolah itu? mungkin sekolah yang mengutamakan kekayaan.

Tidak perlu waktu lama,Yaya akhirnya sampai di sekolah itu.Ia menuruni kereta kudanya.Melihat sekolah dengan 10 tingkat itu membuat Yaya membulatkan matanya kaget,ia tidak menyangka akan melihat sekolah semegah ini.

Yaya juga melihat sudah banyak siswa-siswi yang berjalanan disekitarnya,mereka semua tampak menggunakan jas hitam seperti yang di gunakan Yaya sekarang.Mungkin jas ini adalah seragam mereka.

Tanpa berlama-lama Yaya pun memasuki sekolah itu,dan ia pun berjalan menuju ruang guru.Karena ia sudah di beritahu kan jalannya oleh Taufan,Yaya jadi tidak perlu tersesat lagi.Tidak lama dia pun sudah ada di depan ruangan itu.

Dengan lembut dan sopan ia mengucapkan selamat pagi dan kemudian masuk, terlihat guru-guru yang ada di dalamnya membalas ucapan Yaya dan tersenyum ke arah gadis itu.Yang membuat Yaya kaget lagi ternyata di dalam sana ada pangeran Gempa,dia juga melihat ke arah Yaya dan tersenyum manis membuat jantung Yaya berdetak lebih kencang dari biasanya.

Seorang pria yang tidak terlalu tua menghampiri Yaya,pria itu terlihat memakai pakaian sopan mungkin dia salah satu guru di sekolah ini.

Ia tersenyum ke arah Yaya"Kau Yaya bukan?adik panglima Fang?"tanyanya yang langsung di balas anggukkan semangat oleh Yaya.

Wajah pria itu berseri-seri ia menepuk tangannya bersemangat"wahh selamat datang di sekolah kami,semoga kamu betah di sini"Ujarnya dengan sopan dan ramah membuat Yaya tersenyum manis kepadanya.

Pria itu terlihat memanggil pangeran Gempa,yang membuat Gempa berjalan ke arahnya.Ia tersenyum kepada Gempa"apakah aku boleh minta tolong?"tanyanya yang membuat Gempa menggangguk tidak bisa menolak.

"Bolehkah kau mengajak Yaya ke kelas, kebetulan kelas kalian berdekatan"kata pria itu.

Karena Gempa menyetujuinya,gempa pun menyuruh Yaya mengikutinya.Karena mendengar Gempa cukup populer di sekolah ini,membuat Yaya tidak berani berjalan di samping Gempa dan ia memutuskan untuk berjalan di belakang pria ini saja.Walaupun begitu tetap saja ia dan Gempa menjadi sorotan banyak pasang mata.

Menyadari Yaya tidak nyaman dengan semua tatapan orang-orang itu,Gempa pun menarik tangan Yaya agar gadis itu tenang.Namun bukan malah tenang Yaya semakin di tatap benci oleh gadis-gadis penggemarnya.

"Astaga siapa gadis itu? beraninya tangan kotornya mengandeng tangan bersih gempa"ujar salah satu gadis di sana yang menatap jengkel ke arah Yaya,pingin rasanya Yaya mengeluarkan kata-kata mutiaranya namun ia berusaha menahannya agar tidak membuat masalah di hari pertamanya.

Akhirnya mereka berdua sampai di depan ruangan kelas Yaya,Yaya sungguh berterimakasih kepada Gempa karena sudah mengantarkannya dan Gempa pun membalasnya dan tersenyum kemudian pergi memasuki ruang kelasnya yang bersebelahan dengan kelas Yaya.

Yaya juga memasuki kelasnya,gadis itu menghentikan aktifitasnya,OMG apa-apaan ini?mengapa dia satu kelas dengan dua orang ini?tidak dia harus bagaimana sungguh sulit untuk mengabaikan kedua pria ini.

Melihat ke beradaan Yaya membuat wajah Thorn bersemangat,ia pun menghampiri gadis itu"Yayaaa,aku tidak menyangka kita satu kelas"teriaknya yang membuat seisi kelas menatap ke arah mereka.

Yaya tersenyum memaksa ia tidak enak dengan situasi saat ini,begitu banyak pasang mata yang menatapnya iri.

Blaze tersenyum manis ia memanggil Yaya untuk duduk di dekatnya,Yaya hanya bisa berjalan ke arahnya.Tidak mau kalah Thorn juga menarik-narik tangan Yaya untuk duduk di sampingnya.Gadis-gadis di kelas itu hanya bisa berbisik-bisik dengan tatapan jengkel ke arah Yaya sepertinya mereka iri karena Yaya bisa akrab dengan dua pria tampan ini.

"Maaf Thorn,tapi tempat duduk di sampingmu sudah ada yang punya"Ujar Yaya yang membuat Thorn memasang wajah muram,ia pun mengambil tasnya dan berjalan mengikuti Yaya.

"Kalau begitu,aku sisa pindah saja!!"ucapnya bersemangat dan menyimpan tasnya di meja seseorang yang tempat duduknya tidak jauh dari tempat duduk Yaya dan Blaze.

Pemilik tempat duduk itu awalnya terganggu dan mencoba memberikan bujukan ke pada Thorn, namun setelah melihat wajah Thorn yang tiba-tiba berubah menjadi menyeramkan, membuat pemilik tempat duduk itu bergidik ngeri dan memilih mengalah saja.

Thorn menarik kursinya ke depan meja Yaya ia pun menatap gadis itu dalam-dalam,membuat Yaya sedikit terganggu"Thorn aku rasa sikapmu tidak baik, seharusnya kau tidak boleh mengambil tempat duduk orang sembarangan"Jelas Yaya membuat Thorn tertawa kecil.

"Hahaha lagian aku tidak memaksanya, jika dia memberikan penjelasan yang detail aku mungkin menggembalikan tempat duduknya, namun karena dia langsung pergi aku ambil saja deh"balas Thorn dengan santai sembari menatap gadis di depannya.

Yaya hanya bisa terdiam ia tidak menyangka dengan kelakuan pria di depannya ini,mengapa berperilaku seenaknya begitu.Membuat Yaya jadi ingin mengamuk ke padanya.

Thorn tersenyum dengan mengeluarkan giginya"lagian aku tidak bisa tinggal diam jika tempat duduk ku jauh dari tempat duduk Yaya, soalnya Yaya itu istimewa"Katanya dengan suara yang ia tinggikan, orang-orang yang ada disana hanya bisa menatap penuh iri dengan gadis pink itu.

Blaze yang tadinya hanya tertidur mendengarkan pembicaraan mereka berdua pun berdiri menjitak jidat Thorn"kau masi kecil,jangan berani menggoda Yaya seperti itu"katanya yang dapat dilihat bahwa ia sedang cemburu.

Kedua pria itu pun terlihat beradu argumen,yang membuat Yaya bosan melihat dan mendengarkan mereka.Oleh karena itu Yaya berniat untuk mencuci mukanya agar tidak mengantuk.

Melihat Yaya yang keluar tanpa permisi membuat kedua pria itu reflek mengikutinya.

Yaya yang melihat kedua pria itu mengekorinya pun mengatakan"hey,kalian ngapain ikut?"bentaknya dengan wajah memerah karena menahan amarahnya.

"Hehe emangnya Yaya mau kemana? biarin aja kami temenin nanti takutnya nyasar"balas Thorn yang di balas anggukkan kecil oleh Blaze.

Yaya tidak bisa lagi menahan amarahnya,ia benar-benar ingin mengamuk se jadi-jadinya,ia ingin membantai siapapun yang melewatinya,namun ia tidak bisa melakukannya karena dia adalah titisan princess Rapunzel awokawok 😭

"Aku mau ke toilet,kalian mau ikut?dasar mesum!"bentak Yaya yang membuat kedua pria itu segera menggeleng-gelengkan kepala mereka dan kemudian kembali memasuki kelas.

Karena melihat mereka yang sudah pergi,Yaya pun berjalan untuk ketoilet.Ia sebenarnya tidak tahu arah toilet dimana,namun karena gengsi untuk bertanya ia pun berjalan-jalan saja tanpa arah.

Dan ternyata woww ia menemukan toilet wanita, padahal ia hanya berjalan lurus-lurus saja,namun kerja keras pasti membuahkan hasil.Tanpa berlama-lama ia pun memasuki toilet itu,namun....ia di buat kaget melihat seseorang yang ia kenal sedang di rundung oleh para gadis-gadis di sana.

Ia disirami air oleh para gadis-gadis itu, dicoret mukanya menggunakan pewarna bibir, rambutnya yang biasa rapi kini berantakan dengan wajah pasrah.Ia menatap Yaya dengan mata yang memaksa untuk ditutup.

Dan pada akhirnya.........ia pun terbaring lemas di lantai kamar mandi.

Bersambung...

Hay temen-temen,udah buka puasa nih?nggak kerasa ya udah mau lebaran aja wkwk, semoga aja kita semua bisa kembali ikut puasa tahun depan,dan semoga hari-hari kalian bahagia terus🕊️

Dan jangan lupa vote dan commennya ya💫






Another World (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang