#35#

113 13 3
                                    

Sesuai perjanjian kemarin,kini keempat orang itu telah berada tepat di tempat pertemuan sesuai dengan perjanjian mereka kemarin.Sudah siap dengan jubah hitam yang berguna untuk menutupi wajah mereka dan berguna untuk membantu mereka dengan mudah menyelinap ke istana itu.Hari ini mereka tidak sekolah karena libur,dan ini adalah kesempatan yang baik untuk mereka mendapatkan informasi.

Mereka berempat tidak menggunakan kereta kuda hanya berjalan kaki biasa agar tidak menimbulkan rasa curiga bagi orang-orang yang melihatnya.

Perjalanan cukup menegangkan karena melewati hutan rimba, perasaan Yaya campur aduk dia tidak bisa membayangkan bahwa semua tentang Hanna perlahan-lahan terungkap disini.Ternyata kerajaan Hanna berada di dalam hutan rimba,dia pikir selama ini kerajaan Hanna berada tepat di tengah-tengah kota namun semuanya tidak sesuai ekspektasinya.Yang lebih parahnya lagi,mengapa keluarga Hanna berniat menculik Yaya? untuk menyelesaikan misi kedua yang di berikan,Yaya harus tahu dulu tentang keluarga Hanna agar mendapatkan informasi yang berkaitan dengan misi ke dua ini.

Blaze tersenyum semilir"jika ada yang datang melawan tenang saja,biar aku yang hadapi"ujarnya dengan penuh percaya diri,dan mengode Yaya untuk peka dan memujinya namun sebaliknya tidak ada respon apapun dari Yaya dan kedua saudaranya.

Ice hanya fokus menunjukkan jalan, sedangkan Yaya fokus membaca buku Another world nya dan Thorn tengah sibuk sendiri dengan aktivitasnya.Oleh karena itu tidak ada yang merespon ucapan Blaze padahal ia sudah percaya diri.

Blaze geram,ia berjalan ke arah Yaya.kemudian ia ambil buku yang tengah di baca gadis itu, membuat Yaya kesal kepadanya.

"Baca apa sih?seru banget kayaknya.pinjem boleh?"katanya namun di balas respon marah oleh Yaya,ia tidak ingin ada orang lain tau tentang buku itu.

"Kembalikan!"ucapannya,namun pria itu tambah membuatnya jengkel.Ia memegang buku itu tinggi-tinggi agar tidak bisa di jangkau oleh Yaya.

Sekuat tenaga Yaya meraih buku itu namun hasilnya nihil ia terlalu pendek untuk menjangkau tinggi buku, akhirnya Blaze dapat membuka buku tersebut.Yaya hanya bisa pasrah rahasianya terbongkar.

"Hah? apa-apaan ini?"respon Blaze membuat Yaya sedikit kaget.Pria itu melemparkan bukunya kembali ke tuannya, tidak peduli lagi dengan buku itu."Kau suka baca buku kosong? gila ya?"tanyanya sedikit mengejek Yaya,namun hal itu membuat gadis itu tenang dan sungguh bersyukur.Ternyata buku itu hanya bisa di lihat oleh Yaya saja,pantas saja waktu itu kak Ying membukanya dan tidak melihat bacaan apapun.

"Iya kenapa?iri?"nyolot Yaya membuat pria itu menjitak jidatnya.

Yaya reflek merengek kesakitan"biar gilanya berkurang"kata pria itu tidak memiliki perasaan bersalah.

Adu mulut antara Blaze dan Yaya membuat Ice sedikit terganggu,"kalian membuatku tidak fokus, bisa-bisa nanti kita tersesat"ucapnya sembari membaca peta yang ia buat sendiri, mendengar ucapan Ice membuat Yaya dan Blaze terdiam dan mengikuti kemauannya.

Semuanya berjalan lancar,butuh perjalanan beberapa menit akhirnya mereka sampai di depan kerajaan itu.Karena melihat ada pengawal yang datang membuat mereka sembunyi-sembunyi sedikit cosplay jadi maling.Mereka berniat untuk masuk ke kamar Hanna,agar membicarakan rencana ini dengan gadis itu.Karena Ice sudah biasa ke sini karena ia pernah magang untuk mewawancarai semua yang ada di kerajaan ini membuatnya sudah pro tentang jalan-jalan dan letak-letak ruangan di kerajaan ini.

Ia menujuk peta tersebut"ini kamar Hanna,aku dan Yaya akan masuk kesana.Thorn dan Blaze akan pura-pura menjadi tamu untuk mengalihkan perhatian"

Yaya menggangguk setuju begitu pun dengan Thorn,tapi tidak untuk si laknat satu"bilang saja kalian mau berduaan terus,dan ya aku tidak terlalu pro menjadi tamu.jadi sebaiknya aku saja yang bersama Yaya"ucapan pria itu mendapatkan respon sinis dari Yaya dan kedua saudaranya.

Another World (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang