#28#

123 15 1
                                    

Hening seketika,semua siswa dan siswi yang mendengar teriakan Yaya menuju ke ruangan itu.Mereka tidak menyangka dengan kelakuan Embere dan menghujatnya sebanyak mungkin.

Salah satu siswa membuka suara"astaga aku tidak menyangka seleramu perempuan,pantas saja waktu itu kau menolak cinta temanku"katanya yang di balas tawa oleh semua orang di sana.

Embere yang tidak akan membiarkan namanya jelek pun membalasnya dengan percaya diri"hah?kalian tidak waras?mana mungkin aku menyukai wanita!"bentaknya namun tidak membuat para siswa-siswi disana bungkam, melainkan tambah mengatainya sejadi mungkin.

Yaya tertawa semilir di ujung tembok,ia ingin teriak karena rencananya ternyata berhasil.Orang yang mau mengusiknya malah terusik sendiri,tidak di sangka senjata makan tuan.

Embere tidak dapat lagi berbicara karena sudah lelah menjelaskan namun tidak ada satu pun yang percaya kepadanya,ia pun meninggalkan kelas itu dan menatap sinis ke Yaya"awas saja kau!"katanya.

Setelah meninggal kan kelas itu semua orang yang ada disana menghampiri Yaya dengan ekspresi khawatir mereka.

"Apakah kamu baik-baik saja?"tanya salah satu siswi disana, tumben sekali mereka peduli kepada Yaya padahal tadi malah memberikan sinis melulu.

Yaya tersenyum manis dan mengangguk bersemangat"iya"ucapnya.

"Aku tidak menyangka kau senekat ini?namun tindakan mu ini cukup bagus,tidak usah di hiraukan ya?mereka memang suka begitu, padahal kau masih baru masuk di sekolah ini sudah terkena banyak masalah,banyak bersabar ya"Kata salah satu siswi lagi mengelus pundak Yaya menyemangatinya.

Yaya hanya mengangguk mengiyakan ia tidak tahu harus mengucapkan kalimat apa lagi,ia merasa canggung dengan situasi saat ini.Bagaimana tidak canggung?semua orang di ruangan ini menatapnya terus menerus,kaum introvet mana tahan.

Setelah semuanya berakhir semua siswa dan siswi itu kembali melakukan aktivitas mereka,Yaya juga begitu namun kali ini dia berniat untuk jalan-jalan mengelilingi sekolah ini ingin tahu lebih dalam tentang sekolah barunya.

Saat ia melangkah kakinya untuk keluar kelas,ternyata ia bertemu dengan Hanna.Yaya ingin terjungkar jungkir karena kaget setengah mati,namun ia berusaha menahan agar tidak terjungkar jungkir dengan sekuat tenaga,karena jika itu terjadi namanya mau di taruh dimana?ia harus jadi cewek kalem dan harus cool di hadapan gadis ini.

"Sudah ku duga kau sekolah disini,pantas saja"Kata Hanna yang tidak di balas apapun oleh Yaya,jadi dia baru tahu kalau Yaya sekolah disini?trus yang dia liat di toilet saha?setan gitu?aku terherman herman deh.

Yaya mengangguk kecil dan kemudian berjalan pergi meninggalkannya seolah tidak peduli dengan apapun yang di katakan gadis itu.Hanna ingin sekali memanggil nama Yaya, mengajaknya bermain bersama,namun ia tidak bisa melakukan itu karena tujuannya menghancurkan Yaya lebih utama.

Di sepanjang jalan Yaya hanya berdecak kesal terus menerus,ia kesal kenapa misi pertamanya harus sesulit ini?kenapa harus berhubungan baik dengan Hanna?tidak lihat apa,kita baru beberapa hari berkelahi,emang di luar nalar.

Sebelum berangkat sekolah tadi Yaya membaca buku itu,dan ternyata misi yang harus Yaya kerjakan ada 10 namun misi-misi itu tidak biasa, semuanya di luar kemampuan Yaya.Jika belum bisa menuntaskan misi pertamanya Yaya tidak dapat melakukan misi-misi yang lain,dan semuanya akan gagal begitu saja.

Oleh karena itu,Yaya harus segera berhubungan baik dengan Hanna,namun memikirkan caranya benar-benar sulit,apa yang harus Yaya katakan lagi? berbicara dengan Hanna saja sudah membuatnya muak.

Karena ingin meringankan beban di pikirannya,Yaya singgah duduk di koridor yang ia temui.Ia berusaha sekuat tenaga untuk memikirkan cara yang tempat dan ampuh untuk berbaikan dengan Hanna.

Disaat kepalanya mulai terfokus dan sedikit membuka celah-celah ide,sialnya manusia es ini tiba-tiba berada di depan matanya yang membuatnya ingin pingsan namun tidak bisa☺️

"Hayoloh Yaya lagi mikirin apa nih?mikirin aku ya?"ucapnya dengan percaya diri,Yaya yang mendengar perkataannya hanya bisa tersenyum paksa padahal ia benar-benar ingin muntah.

Ice duduk di samping Yaya ia menatap Yaya yang sedang tersenyum kentara sekali bahwa gadis itu sedang menahan diri dari godaan syaitan seperti dirinya.

Yaya menatapnya tanpa menghilangkan senyum di bibirnya"kira-kira siapa ya,yang tau apa hal yang paling tidak berharga di dunia ini?"pikir Yaya.

Ice segera menjawab dengan tegas"aku..aku"ucapnya.

Yaya tersenyum cemerlang, selamat kamu masuk kedalam rencana busuk Yaya bang"waahh jawaban yang bagus dan benar"puji Yaya.

Ice heran dengan semuanya"tapikan aku belum jawab Yaya?"

Yaya menatap sinis pria di sampingnya melarangnya untuk berbicara lagi"haha bukannya tadi kamu sudah jawab?hal yang paling tidak berharga di dunia ini adalah kamu sendiri"jelas Yaya yang membuat wajah Ice memerah ingin marah namun diakan Ice seperti namanya harus tenang dan cool layaknya ice batu.

Mencoba mengalihkan pembicaraan, Ice sedikit ingin basa-basi dengan Yaya,namun gadis itu mengatakan tidak ingin menerima perkataan yang sudah basi pengennya yang baru dan enak di dengar.

Karena ia sudah tertekan secara fisik maupun mental, akhirnya ia hanya diam saja dan tidak berbicara.Namun gadis itu malah tambah nyolot di hadapannya ia berkata bahwa ia tidak ingin berdiam-diam layaknya cosplay menjadi batu, padahal ice sifatnya memang seperti batu namun kata Yaya jika ingin menjadi batu maka jadilah sendiri jangan mengajak-ajak orang,namun jika ingin membeli makanan dan barang-barang bagus maka sudah pasti harus mengajak Yah Yaya.

Tidak habis dengan makhluk batu satu ini, datanglah makhluk bensin si teman mamang solar.Namun kedatangannya di sambut dengan hangat oleh Yaya tidak seperti biasanya,karena ternyata pria itu membawa sekantong makanan di tangannya.Karena penglihatan Yaya tajam ia langsung mendapatkan letak kue itu berada,ternyata ditaruh di tangan kirinya padahal tadi di pikir bang solar hanya membawa dosanya saja.

Ternya bang solar dapat di andalkan juga,Yaya di buat salting oleh kuenya hehe.

"Solarr.."panggil Yaya dengan lembut dan anggun.

"Tidak akan ku kasi"sinis solar membuat Yaya kena mental secara fisik maupun batin.

Ia pun mencoba mengeluarkan puisi indahnya yang agar dapat di rasakan dan di retapi oleh bang ganteng solar,namun pria itu malah melewati mereka dan tidak peduli dengan semuanya.Jahat kamu mas...

"Wait... My love,my honey...Snack"teriak Yaya menggelegar kemudian berlari mengejar Solar,pria itu yang melihatnya mempercepat jalannya agar tidak dapat terkejar.Karena tidak ingin di tinggal sendirian akhirnya Si bang ice batu menyakinkan dirinya untuk membantu Yaya merebut kembali my lovenya, padahal itu punya Solar loh.

Begitulah akhir hari mereka, dengan kelakuan yang selalu random..

Bersambung...

Jangan lupa tinggalkan votenya💫
Maaf jika ada typo di mana-mana 🕊️

Another World (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang