1

291 44 0
                                    

Aku terbangun dengan rasa yang tidak nyaman, aneh.

'Kenapa aku bisa disini ...'

Mataku bergerak tak tentu arah, panik.

'Siapa mereka ...'

Tubuhku bergetar hebat, menyadari bahwa mereka menatapku dengan cepat aku lari keluar kelas,tak tentu arah.

'Aku ingin pulang ...'

Kaki ku terus berlari tak tentu arah, mengabaikan orang orang sekitar yang menatapku dengan tatapan heran. Keringat keluar dari pelipis kepalaku, tanpa sadar mataku mengeluarkan bulir bulir air.

-

Setelah hampir 10 menit berlari, aku baru sadar sepertinya aku benar benar tersesat.

Takut.

Aku berjalan gontai, entah kemana aku akan pergi, aku terus melangkah maju.

"Hai gadis cantik."

Ada 3 sosok pria menakutkan menghampiriku.

"Mau kemana gadis cantik?"

Salah satu dari mereka menyentuh rambutku.

Gemetar.

Takut.

"Aku akan mengantarmu pulang, tenang saja."

Tubuhku mematung, ingin rasanya memukul mereka, tapi aku sadar tak akan bisa.

Aku menepis tangan yang membelai rambutku, dan berlari secepat yang ku bisa sambil berteriak meminta tolong. Ketika aku sudah hampir menyerah, karna tidak ada satu orang pun terlihat. Tiba tiba ada seorang lelaki yang mencegat ku, membuat langkah kaki ku terhenti.

'Ya Tuhan, aku mohon selamatkan aku.'

Orang itu mendekatiku, menarikku dengan mudahnya, dan membuat posisi tubuhku berada dibelakang tubuhnya.

"Oy, berani sekali kalian membuat masalah di wilayah Sannoh!"

Orang itu maju, mendekati 3 berandalan tadi.

Buaaghh

Aku hanya bisa menutup mataku, tak mau melihat adegan berbahaya ini.

"Kau tak apa?"

Dia menatapku dengan lekat, melihatku dari ujung kaki sampai ujung kepala, untuk memastikan aku baik baik saja.

Aku hanya bisa mengangguk.

"Siapa namamu? kau terlihat asing,"

Dengan seksama maniknya menatap wajahku

"Apa kau orang baru? atau jangan jangan kau mata mata?"

Pertanyaan bertubi tubi ia lontarkan padaku.

"Aku bukan mata mata, aku hanya tersesat." Jawabku lemas

"Oh begitu, ayo ikut aku nanti kau hubungi keluargamu untuk menjemputmu, "

Ia berjalan mendahuluiku, merasakan tak ada pergerakan dariku ia berbalik.

"Tak apa, aku bukan orang jahat." Sambungnya.

Aku pun mengikutinya dengan langkah ragu.

***

Terlihat seorang pria, sebut saja Yamato bersama dengan seorang gadis memasuki sebuah cafe bertuliskan Itokan Dinner.

Terlihat ada beberapa orang didalam cafe tersebut.

"Yo!" Sapa Yamato pada beberapa orang yang berada didalam cafe, sepertinya mereka teman teman Yamato.

"Yamato, kau menculik dia?"

Heboh Dan, salah satu teman Yamato

"Ha? memang tampangku ini tampang penculik?"

Bantah Yamato sambil berjalan menghampiri teman temannya.

"Kemarilah, tak apa."

Seorang wanita, bernama Naomi menghampiri (name) yang sedang mematung.

"Maaf mengganggu waktunya." (Name) menundukan kepalanya

-

Yamato menceritakan kejadian yang tadi menimpa (name).

"Yamato-san, terimakasih atas pertolonganmu,"

Si bungsu Amamiya menundukan kepalanya, sambil tersenyum manis

'Kawai' Batin Chiharu.

"Aku sudah menghubungi kakakku, dan sebentar lagi dia akan sampai." Jelas sang gadis.

"Baiklah, tapi siapa namamu?kamu belum memperkenalkan diri."

Kini Tetsu, seorang lelaki yang memiliki rambut gimbal angkat bicara

"Amamiya (name) desu, yoroshiku."

Senyum manis terukir di ranum sang gadis

"Amamiya?"

Terdengar suara bariton Cobra, selaku ketua geng Sannoh

"Iya, apa anda mengenal keluarga saya?"

Karna kegugupan dan ketakutan (name) membuatnya tak bisa berbicara normal, dan membuat dia menjadi orang yang formal.

Tiba tiba terdengar suara geberan motor yang sangat berisik, tak lama kemudian suara itu menghilang, lalu masuklah Masaki dan Hiroto selaku kakak dari (name).

"(NAME), kamu tidak apa apa?"

Panik, terlihat jelas dari raut Hiroto.

"Hiroto-nii, Masaki-nii, aku tak apa." (Name) berlari kecil menghampiri kedua lelaki itu.

"Amamiya brothers!" Pekik Dan

"Ha? siapa kalian?" Tanya Masaki terheran heran

"Mugen." Sambung Hiroto

"Apa kalian saling kenal?" (Name) angkat suara

"Ayo kita pulang."

Hiroto menarik tangan mungil adik kesayangannya itu untuk keluar dari cafe tersebut.

"Tunggu dulu, " (name) memberontak melepaskan genggaman tangan Hiroto.

"Aku tidak tau apa hubungan kalian, tapi terimakasih karna telah menyelamatkanku." (Name) sedikit membungkukan badannya

"Terimakasih telah menyelamatkan adikku." Ujar Masaki.



Evanescent [High&Low S.W.O.R.D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang