4

233 33 0
                                    

Semenjak kejadian itu duo Amamiya menjadi lebih posesif terhadap sang adik, terlebih ketika sang dokter mengatakan kalau kepala (name) terbentur lagi walaupun bukan benturan keras, hal itu bisa saja membuat ingatan sang gadis menghilang secara total.

"Hiroto-nii aku akan keluar sebentar."

"Akan ku antar!"

"Masaki-nii aku akan pergi bersama Ma-chan nanti sore."

"Biar ku temani!"

Kira kira begitulah situasi yang dialami oleh sang gadis.

-

"Aku merindukan Takeru-nii." Lirih sang gadis

Gadis itu mulai menggoreskan tinta bolpoin pada buku diary nya.

2 hari lalu, kata aniki aku masuk rumah sakit karna sesuatu, tapi aku tak tau sesuatu yang seperti apa karna hari itu aku tak menulis di buku harian.

kata Hiroto-nii aku tidak boleh kemana mana kalau tidak bersama dengannya atau bersama Masaki-nii.

Membosankan.

Hari ini entah kenapa aku sangat merindukan sosok kakak tertuaku, Takeru-nii. Aku rindu pelukannya, ia selalu memelukku dengan hangat dan penuh kasih sayang, pelukan yang selalu kurasakan dalam pelukan ayah dan ibu.

Jam dinding menunjukan pukul 8 malam, terlihat sang gadis tengah berkutat dengan buku hariannya.

'Aku ingin bertemu dengan Takeru-nii ...' ia meletakkan kepalanya dimeja belajar, sambil membuang nafas secara kasar berkali kali.

Kriett

(Name) berdiri mengambil hoodie berwarna hitam dan memasukkan sebuah cutter ke kantong hoodienya, ia sudah bertekad untuk mencari kakak tertuanya.

'Maaf Aniki, tapi aku tidak bisa diam saja, melihat kalian membawa luka setiap hari demi mencari Takeru-nii ...'

Malam ini jalanan cukup ramai, jadi (name) tidak terlalu was was dengan keaadan sekitar. Menelusuri jalan dan mengamati setiap orang yang ia lihat, barang kali itu adalah si sulung Amamiya.

'Aku akan meminta aniki untuk membelikanku sepeda.'

-

"Hai gadis manis." Tiba tiba ada seorang pria yang mendekat kearahnya.

"Ha?" Sang gadis yang merasa terpanggil mendongakkan kepalanya, memasukkan tangannya ke saku, menyiapkan cutter yang sudah ia bawa, "siapa kau?" Dengan penuh keberanian (name) menatap mata sang pria.

Pria itu mendekat, semakin mendekat.

Hidung (name) sangat sensitif terhadap bau alkohol "Kau bau, menyingkirlah!" Sang gadis mendorong keras pria itu hingga membuatnya terhuyung ke belakang.

"Hei, tenanglah!" Pak tua itu mendekatkan dirinya lagi, "aku hanya ingin bermain main denganmu." Ia mulai menggerakkan tangannya.

Namun langsung dicegah oleh seorang pemuda berpakaian serba putih.

"Jangan membuatnya ketakutan, brengsek!" Pemuda itu meremas lengan si pak tua.

Tubuh pak tua itu gemetar ketakutan "Maaf, aku tak akan menganggunya lagi." Setelah melepaskan lengannya dari remasan sang pemuda, ia berlari sekencang kencangnya, bak melihat hantu ditengah malam.

"Terimakasih bantuannya, tuan." (Name) menundukkan badannya 15°.

"Lupakan, apa kau tak apa?" Pemuda berpakaian serba putih itu menatap (name) penuh tanya.

"Un, aku tak apa." (Name) mengangguk mantap, "boleh aku tau nama mu?"

"Rocky." Jawabnya singkat, ia langsung menggelenggang pergi.

-

(Name) merutuki dirinya sendiri, kenapa ia berjalan kaki hingga sejauh ini. Karna fokusnya yang hanya tertuju pada Takeru, ia sampai tidak sadar telah melangkahkan kakinya kemana.

Mumei gai, kota tanpa nama.

Tempat berkumpulnya orang orang yang tidak memiliki identitas dan keluarga, mereka berkumpul ditempat itu, dan membentuk sebuah hubungan baru.

Banyak bangunan rapuh, dan pipa yang melalu lalang.

Kumuh.

Oksigen yang tipis.

Hembusan angin menerbangkan beberapa surainya.

Tap tapp

Ia mendengar suara dari atas, sontak ia mendongakkan kepalanya.

Turunlah beberapa pemuda dari pipa yang berada diatasnya.

"Siapa kau?" Tanya salah satu pemuda berambut pirang penuh telusur. -Takeshi

"Namaku (name), aku tersesat, bisakah kau menunjukkan jalan menuju sannoh?" Jawab (name) lembut.

"Sannoh? apa hubunganmu dengan geng itu?" Kini pemuda yang berada ditengah angkat bicara. -Smokey

"Tidak ada, hanya saja apartemenku berada di wilayah sannoh."

"Apa kau pikir kau bisa keluar dari sini dengan mudah?" Pemuda berambut pirang itu mendekati si bungsu Amamiya.

"Apa aku berbuat salah?" Sang gadis tampak kebingungan, pasalnya ia merasa tidak ada yang ia perbuat selain berjalan.

"Orang asing yang masuk kesini, tidak akan bisa keluar dengan tanpa luka." Jelas pemuda berambut hitam -Shion

"Tunggu dulu!" ,(name) memundurkan langkahnya, sedikit menjauh dari Takeshi "aku hanya berjalan jalan dan tersesat, aku tidak melakukan tindak kriminal." Jelasnya.

(Name) was was terhadap para pemuda didepannya, sangat mustahil bila menghadapi mereka dengan sebuah cutter, mereka tampak kuat.

Ia mundur perlahan dan bersiap untuk berlari, namun pergerakannya kalah cepat dengan reflek para pemuda itu. Sebelum (name) berlari Shion sudah menggenggam tangannya terlebih dahulu.

"Ayolah biarkan aku pergi, aku tidak berbuat apapun disini!" (Name) memohon sambil memasang raut muka ketakutan.

"Jelaskan padaku, siapa dirimu, kau tak bisa membohongi kami dengan mudah." Ucap Smokey dingin.

"Aku tidak berbohong, namaku memang (name), " gadis Amamiya itu menggunakan tangannya yang lain untuk meraih sesuatu didalam kantong hoodienya "lihatlah! dan lagi aku sama sekali tidak berbuat apapun disini!" Ia menunjukan kartu tanda pengenalnya.

Di kartu itu bertuliskan Amamiya (name).

"Amamiya?" Tanya pemuda pirang itu.

"Apa kau kenal keluargaku? apa kau kenal Takeru? Amamiya Takeru." Sontak ia mendekat kearah Takeshi

"Tidak!" Jawab Takeshi singkat.

"Baiklah, " ia menyimpan kembali kartu itu "sekarang bisakah kalian melepaskanku dan membiarkanku pergi?" Gadis itu menatap mereka dengan tatapan melasnya.

Smokey memberi tanda pada Shion agar melepaskan tangan (name) dengan menggerakkan dagunya.

"Terimakasih banyak, boleh aku tau siapa namamu?"

Sungguh gadis ini,sudah diberi kesempatan keluar dari kandang singa, bukannya menjauh malah mendekatkan dirinya ke sang singa.

"Smokey." Jawab sang lawan bicara dengan singkat padat dan jelas.

"Baiklah salam kenal Smokey-san." (Name) tersenyum hangat dan melangkahkan kakinya pergi menjauh dari wilayah itu.






Evanescent [High&Low S.W.O.R.D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang