7

290 30 5
                                    

"Wah ini sangat bagus, terimakasih!" hari ini adalah hari yang indah karna aku mendapat sepeda dari kedua kakakku.

"Ingat, jangan gunakan sepeda ini untuk keluyuran di malam hari!" Hiroto-nii memperingatkan ku.

"Aku bukan keluyuran tau!" tak terima di cap sebagai gadis nakal yang suka keluyuran akupun membantahnya. Baik, lupakan tentang itu dan ayo coba sepeda ini.

-

"Aku tidak ingin menyusahkan Cobra dan yang lain lagi."

terlihat salah satu anggota Sannoh -Dan yang tengah kebingungan mencari seorang gadis yang ia temui tempo hari.

"Wah kau datang sendirian!" terlihat beberapa anggota White Rascals sedang mengepungnya. Dan diduga terlibat dalam kasus pencurian SD Card milik geng di daerah itu.

"Aku tidak mencuri apapun, aku hanya memberi bantuan kecil pada seorang gadis bernama Lala, lalu ada orang berhoodie yang menabrakku dan mencuri SD Card itu, " jelas Dan "jika ingin menemukan SD Card itu temukan lelaki berhoodie itu terlebih dahulu!"

ketika suasana disana makin memanas dan menegang, terdengar suara teriakan perempuan dari jauh.

"AWAS!" (name) yang sedang mengendarai sepeda barunya dengan kecepatan penuh, dan beberapa lelaki hidung belang yang sedang mengejarnya.

Sontak membuat semua orang disana menoleh, tak ingin membuat orang lain celaka tanpa diduga (name) mengerem sepedanya dan membelokkannya sehingga ia dan sepedanya harus lecet terkena aspal.

"Sakit ... " ringis (name), kini siku dan betisnya mengeluarkan cairan merah segar.

"Woi, apa yang kau lakukan?" salah satu anggota White Rascals mencegat beberapa lelaki hidung belang itu.

"Minggir bodoh, dia milik kami!" dengan entengnya salah satu pemburu wanita itu menceletuk tanpa tau siapa yang berada dihadapannya saat ini.

"Berani beraninya kau menyakiti wanita di wilayah kami!"

seketika adu jotospun terjadi, namun itu tak berlangsung lama karna kemampuan bertarung White rascals yang hebat. Sedangkan (name) hanya bisa menyaksikan adegan itu sambil sesekali meringis kesakitan.

"Kau si bungsu Amamiya kan?" tanya Dan sembari membantu (name).

Si gadis pun mengangguk ragu, kenapa lelaki ini mengenalnya, sepertinya wajahnya tak asing. Setelah membantu (name) Dan pun memanfaatkan situasi dan lari dengan kencang meninggalkan lokasi.

Tak lama anggota White Rascals menyingkirkan para lelaki hidung belang, (name) segera pergi darisana, tak lupa berterimakasih karna telah menyelamatkannya.

"Lihat ini!" salah satu anggota White Rascals melempar sebuah benda kecil berisi obat, "Red Reum, kita harus melaporkan ini ke Rocky!"

-

Semenjak kejadian semalam, kini (name) benar benar berada dalam masa hukuman, ia tidak diperbolehkan keluar rumah sendirian oleh kedua kakaknya. Jam menunjukan pukul 7 pagi, si bungsu bersiap untuk turun dan sarapan sebelum ia berangkat ke sekolah.

"Aniki, aku mengingat kejadian semalam!" ucap (name) ragu.

Masaki dan Hiroto saling beradu pandang

"Apa kau yakin?" Hiroto segera mendekat ke arah adik gadisnya itu. Si gadis pun mengangguk yakin.

"Ayo kita ke rumah sakit!" Masaki segera berganti pakaian dan menyiapkan motor kesayangannya.

Kini (name) dan kedua kakaknya menuju ke rumah sakit, dengan si bungsu membonceng si sulung. Perlu dicatat bahwa motor keluarga Amamiya tak pernah sekalipun membawa gadis lain selain ibu dan si bungsu.

"Ini adalah kabar yang cukup baik, gangguan ingatan (name)-chan sudah mulai menghilang, tetaplah seperti ini dan jangan biarkan kepalanya terbentur sedikitpun!" nampaknya sang dokter juga turut bersuka cita atas pulihnya si Amamiya.

"(name) kau hebat!" Hiroto memeluk (name) dengan erat tak lama Masaki pun juga ikut memeluk kedua adiknya itu, menyalurkan rasa senang yang sudah lama mereka nanti.

"Apa aku sudah boleh bertarung?" -(name)

"Tidak, kau masih dalam masa pemulihan, belum bisa dikatakan sembuh." ucap Hiroto tegas.

Setelah mendengar kabar gembira dari dokter, mereka memutuskan untuk tidak langsung pulang, kini mereka menuju ke taman bermain untuk sekedar menyenangkan sang adik perempuan.

"Ini enak!"

"Wah besar sekali!"

"Ayo kita naik itu!"

Mereka tampak menikmati susasana hingga lupa akan waktu yang terus berjalan, kini matahari mulai menenggelamkan dirinya di ufuk barat, langit mulai berubah menjadi gelap.

Mereka pun memutuskan untuk pulang, namun karna jarak taman bermain dengan kota SWORD cukup memakan waktu sepertinya mereka akan tiba dirumah ketika hari sudah benar benar gelap.

Tak sengaja mereka berpapasan dengan salah satu lelaki yang membawa motor

"Kohaku." lirih Hiroto, seketika atmosfer disekitar berubah menjadi sangat dingin.

-
"Tidur dan cepatlah sembuh!" ucap Masaki sebelum meninggalkan kamar adiknya, "ingat, jangan keluar rumah ketika kami sedang pergi!"

"Masaki-nii, apa aku masih harus mencatat di buku harian?"

"Itu terserah dirimu, tapi kusarankan untuk tetap menulis semua hal yang menyenangkan, walaupun ingatanmu sudah pulih bukankah bagus jika kau bisa membaca kembali semua kenangan?" jelas Masaki sebelum benar benar menutu pintu kamar (name).

Setelah merenungkan kata kata kakak pertamanya itu, (name) berjalan menuju meja belajar dan mengambil buku hariannya yang sudah hampir habis. Ia menggoreskan tinta hitam, dengan lihai dan disertai sedikit senyuman disetiap goresannya.

Tiba tiba ia terbayang oleh wajah rupawan pemimpin geng Rude Boys yang tampak samar di ingatannya

'apa yang kau bayangkan bodoh!' (name) menepis bayang bayang itu dengan cepat.

Evanescent [High&Low S.W.O.R.D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang