#chapter 40

5.3K 220 8
                                    



In Supermarket



"Kamu mau beli cemilan apa lagi? selain tuh cemilan bayi" Tanya Chika terkekeh melihat Ara yang telah mendekap banyak cemilan bayi. Ara mendengar pertanyaan dari Chika hanya tertawa geli, "hehe, ngga ada lagi ka, udah." Jawab Ara

"Serius udah? Mie ngga mau tuh?"

"Memangnya ka Chika bolehin Ara beli mie?" Tanya balik pada Chika, Chika mengangguk dengan senyumannya yang tipis "Boleh sayang, asal jangan terlalu sering makan mienya"

Ara mendengar itu menjadi gembira, ia langsung berlari ke arah rak rak yang berisikan beberapa jenis mie instan, sedangkan cemilan yang berada di dekapannya ada beberapa yang terjatuh, di ambil oleh Chika.


"Ka Chikaa, segini boleh??" Tanya Ara yang telah mengambil beberapa mie instan, "tambah lagi boleh sayang, buat stok dirumah. Sini cemilan nya taruh keranjang aja." Ucap Chika, Ara langsung menaruh seluruh makanan yang telah ia ambil ke dalam keranjang tersebut.

"Udah?" Ara mengangguk, "Udah ka, ayo bayar"




Perjalanan




"Ka Chika, kita pulang ke rumah Ara?" Tanya Ara saat melihat jalan yang tidak asing baginya, arah rumah.

"Iya sayang, Kaka ada sesuatu yang harus dibicarakan sama mama papa kamu" Jawab Chika yang membuat Ara heran, "sesuatu apa?"

"Just see later, baby" Ujarnya, Ara hanya mengangguk.

Selang beberapa menit, mereka telah sampai di rumah milik Ara. Mereka secara bersamaan keluar dari mobil dan menuju pintu utama.

Chika mengetuk pintu.

'ceklek

Shani, mama Ara telah membuka pintu, mempersilakan mereka untuk masuk. Di ajak ke ruang keluarga, yang dimana sudah terdapat papa, adik Ara, Mira, dan Dey.

"Ih, kok rame banget Mom"

"Memang ingin ngumpul ngumpul aja Ara. Chika, silakan duduk, dan berbicara kepada om Gracio." Ucap Shani, Chika mengangguk, lalu duduk berhadapan dengan Gracio.

"Silakan Chika." Ucap Gracio.

"Om, Tante, ka, dek... Seperti yang kalian ketahui, bahwa saya, Chika telah menyayangi dan mencintai Ara dengan sepenuh hati, walaupun ada suatu masalah yang terjadi waktu lalu, itu karena kelalaian saya terhadap menjaga diri sendiri. Jadi, kedatangan saya kesini, saya ingin meminta izin kepada keluarga Ara, untuk saya melamar salah satu anggota keluarga, Ara. Semoga dengan kesepakatan bersama mengizinkan saya untuk memiliki dan menjaga Ara seutuhnya, dan sepenuh hati." Ucap Chika panjang lebar, membuat Ara membulatkan matanya, ia sangat terkejut.

"Ka Chika?"

"Iya, Ara? Kamu mau kan?"

Ara mengangguk cepat, dan tersenyum "Iya, Ara mau."

Semua orang yang berada di sana, seketika tersenyum bahagia. "Anak Mommy sudah besar." Gumam Shani dalam hati.

Gracio melihat kearah Shani, dan Shani pun menggangguk tanda setuju. "Baik, kita semua setuju. Dan kita semua telah menaruh kepercayaan yang besar terhadap kamu Chika, untuk menjaga anak kami satu satunya. Kami harap kamu dapat menjaga dan mengunci perkataan mu." Ucap Gracio.

"Baik terimakasih om, Tan. Saya akan menjaga Ara." Ujarnya, seketika Ara meneteskan air matanya. Chika langsung membawa Ara kedalam dekapannya.

Prok prok prok

Terdengar tepukan tangan dari Kaka dan adik Ara, "Adeknya kaka udah gede, selamat ya sayang. Jangan lupain Kaka kalau udah nikah nanti" Ucap Dey yang di angguki oleh Mira, "Betul cil, awas kalau Lo lupa sama gue ya."

Suasana berubah menjadi hangat.

Sesungguhnya, khayalan yang kita inginkan akan menjadi kenyataan. Jodoh tidak ada yang tahu selain Tuhan. Maka dari itu, setelah mendapatkan khayalan tersebut, kita harus menjaganya dengan sepenuh hati- Ara











End.


___________________________

____________________

__________





Akhirnya end juga cerita gua yang hampir hancur ini, thanks for reading my first fake story/Alternative Universe. I hope u like it, and merasa tidak di gantungi lagi ya. Thanks a lot, all. I love u forever

My Silly Baby [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang