Tentang Kata dan Rasa (End)

Pesan

Teruntuk dirimu yang sudah lelah dengan kehidupan yang tidak adil ini. Lelah bukan berarti kamu harus menyerah. Lelah bukan berarti kamu menyudahi dengan mendahului Tuhan. Lihat sekitarmu teman dan keluarga, mereka ada untuk mendukungmu. Walaupun tidak semuanya akan beruntung mendapatkannya.

Namun, ingat masih ada Tuhan yang selalu ada di saat apapun. Tuhan tidak akan memberikan beban kepada bahu yang tidak mampu. Jika kamu mendapatkan beban itu maka kamulah bahu yang dipercaya Tuhan. Tuhan saja percaya padamu lantas kenapa kamu tidak percaya pada dirimu?

Jangan berlarut dengan rasa sedih dan sakit itu. Jika kamu sudah tenggelam dengan rasa itu semua, orang yang merangkul dirimu seakan lenyap dari ingatan. Semua bahagia yang kamu dapatkan di sini perlahan lenyap dengan rasa ingin mengakhiri.

Buwin tau jika di posisi yang begitu gelap susah menemukan sebuah cahaya untuk menerangi. Dekatkanlah kamu pada dirimu, percayalah kalau kamu bisa dan mampu menjalaninya. Sisanya biar Tuhan yang mengaturnya.

Bukan Buwin menyatakan kamu tidak percaya dengan Tuhan. Kalimat ini hanya menjadi kiasan yang Buwin harap bisa membasahi pikiranmu. Karena Buwin percaya banyak orang yang masih memerlukan hadirmu. Masih banyak hal yang akan kamu dapat dan kamu jalani untuk kedepannya.

Kita memang tidak tahu beban apa yang orang sekitaran kita tanggung. Rasa apa yang mereka rasa selama ini. Betapa runyam dan susahnya hidup mereka. Maka daripada itu rangkullah orang sekitarmu.

Karena kehilangan akan orang yang kamu sayang merupakan hal yang tidak terbayangkan. Ketika kita hanya bisa mengingat tentang dirinya dan tidak dapat bertemu kembali itu adalah luka yang harus mau tidak mau kita terima. Ikhlas? Pasti perlu proses.

Ingatlah kalau di sana tidak ada ihdomie yang enak seperti di Bumi. Tidak ada hal membuatmu lega di sana. Karena kamu mengakhiri bukan diakhiri. Lelah itu istirahat bukan bermain dengan ujung kehidupan.

Bumi, 20 April 2023

Tertanda, Twindia