Adreena

Chapter 2: Keluarga

Setelah dokter pergi, Adreena meminta para pelayan pergi meninggalkannya. Dia pun termenung, keluarganya dia teringat keluarganya di kehidupan yang lalu. Tapi Adreena sadar Luna sudah mati dan dia terjebak di tubuh ini, entah karena cengeng atau tidak Adreena pun menangis sejadi-jadinya.

Setelah menangis semalaman Adreena pun tertidur, paginya seorang pelayan yang dia temui kemarin menghampirinya dan membuka tirai di kamar Adreena.

" Nona, saya akan membantu anda untuk bersiap."

Adreena pun bersiap, para pelayan itu membantu melepaskan pakaian tidur Adreena lalu memberinya korset yang menyesakkan dan rangkaian pakaian-pakaian yang panas dan tebal itu. Di saat begini Adreena teringat sebuah kata-kata ' cantik itu menyakitkan ', dia pikir kehidupannya kali ini akan mudah karena sekarang dia kaya tapi malah belum apa-apa dia sudah tersiksa dengan gaun seperti ini.

Setelah memakai gaun dengan sempurna Adreena pun di arahkan menuju ruang makan. Tapi tunggu Adreena mengingat sesuatu seperti ada yang salah saat ini, yah Adreena ingat sekarang para pelayan itu hanya memakaikannya gaun tapi tidak memandikan nya. Karena teringat semua itu Adreena tidak sadar ia sudah sampai di ruang makan.

' gila semuanya shining simering splendid ' batinnya saat sampai di ruangan itu.

Tapi belum berhenti sampai disitu Adreena melihat dua sosok dengan tampang yang sangat memanjakan mata, yang satu masih muda dan yang satu sudah terlihat agak tua tapi berwibawa yah seperti sugar daddy lah.

Adreena pun berjalan dengan anggun dan penuh sopan santun lalu duduk di depan meja yang tersaji banyak makanan yang kelihatannya lezat itu. Di saat seperti ini Adreena bersyukur ingatan pemilik tubuh ini tidak hilang jadi dia bisa menerapkan tata krama yang ada agar tidak di curigai.

" Adreena apa yang kau lakukan ini membuat malu keluarga kita, jika kau tidak segera menghentikan tindakan kekanakan ini saya akan bertindak. " Duke Robert membuka percakapan tentang perilaku kekanakannya di istana kekaisaran kemarin.

Di ingatannya Adreena yang tidak mendapatkan perhatian tunangannya sengaja menjatuhkan tubuhnya ke air mancur, konyol adalah kata yang tepat untuk tindakan Adreena ini. Meskipun tahu perilaku Adreena ini salah akan tetapi jika mengingat tentang bagaimana sikap ayah Adreena terhadap pemilik asli tubuh ini entah mengapa membuatnya tidak terima.

" Baiklah Tuan Duke. " Jawab Adreena singkat padat jelas, Adreena menekankan kata Tuan Duke karena ia tahu selama ini Adreena memanggil ayahnya ini dengan sebutan ayah.

Didalam ingatan Adreena, Adreena selalu berusaha mendapatkan perhatian ayahnya tapi yang dia dapat hanyalah pengabaian. Sedangkan adiknya Carl, dia selalu mendapatkan perhatian dari ayahnya. Itulah ingatan yang membuat Adreena memanggilnya secara formal.

Setelah mengatakan itu suasana makan pun hening, tidak ada yang bersuara dan begitulah suasana normal yang sering terjadi di mansion.

Entah mengapa ini membuatnya sangat rindu pada keluarganya di kehidupan yang lalu.