"GAK POKOKNYA AKU GAMAU"~ucap gadis berumur 21 tahun bermanik hazel.
"Hange coba dengerin mama, mau sampai kapan kamu seperti itu"~ucap mama hange bernama carla
"Lagi pula kenapa harus aku? Kenapa ga eren aja? Zake gitu? Zake kan lebih tua 7 tahun"~hange
"Huh, kamu kira zake harus gay? Disini anak perempuan kami hanya kamu hange, lagi pula kan kalian bisa ngomongin baik-baik dulu, bertemu dulu, ngobrol dulu"~carla
"Mama punya hutang berapa? Hange bisa bayar, lagi pula hange lulusan S3 termuda di kota ini masa ga bisa bayar si, aku di sini ceo lo"~hange
"Bukan masalah hutang, tapi, wasiat kakek kamu"~carla
"Ah gatau deh"~hange yang langsung masuk ke dalam kamarnya.
°°°
"Ihh anjir gw mulu perasaan"~hange
"Kenapa? Kenapa zake boleh aja tuh cari pasangannya sendiri, lagi pula apa urusannya kakek sama gw? Dia kan ga pernah perduli sama kita kecuali sama ayah doang"~hange
"Suntuk banget hidup gw"~hange
Tok...tok...tok...
"Hange, boleh kakak masuk?"~tanya zake kakak laki-lakinya.
"Ya"~jawab hange singkat
"Kalau kamu gamau gausah maksain aja, bilang baik-baik"~ucap kakaknya sambil mengelus pucuk kepala adiknya itu.
"Masalahnya tuh si tua bangka itu ga pernah perduli lo sama kita, kecuali sama ayah, itu pun karna ayah udah sukses, sekarang? Aku udah sukses maksa nikah, kan ga lucu"~hange
"Mau atau engganya kamu ngomong baik-baik sama mama, jangan sampe bentak mama"~zake
"Kak? Ngerti ga si kaya ahhh pengen bundir deh"~hange
"Jangan nekat hange, gimana pun keputusan kamu itu pasti yang terbaik"~zake
"Gatau deh"~hange
"Sekarang tidur, jangan diem ke mama, mama sedih lo"~zake
"Di usahain, eh eren dimana by the way?"~hange
"Biasalah kalo ga ke warnet ya bareng temen-temennya"~zake
"Anak itu"~hange
"Tidur, kalo butuh sesuatu panggil kakak"~zake
Hange mengangguk tanda meng iya-kan.
"Selamat malam nona zoe"~ucap zake
"Sana ah lama"~hange
"Galak bener"~zake
Zake pun keluar dari kamar hange.
"Gimana?"~ucap ayah mereka grisha
"Biarin lah kita ikutin keputusan dia aja, dia kan masih muda, kita gaboleh egois, masuk ke jenjang pernikahan itu ga segampang itu dan seenak itu kan?"~zake
"Yah mau gimana lagi? Dia keras kepala"~grisha
"Omongan orang tua bisa jadi doa lo" ~zake
"Ah maksudku dia anak yang penurut"~grisha
"Biarin dia milih buat masa depannya, sekarang ayo beristirahat" ~zake
Levi pov
"Levi kamu ngerti kan?"~tanya kuchel selaku ibunya
"Hm, aku pikirkan dulu"~levi
"Ibu yakin kamu mengerti"~kuchel
"Ini wasiat dari kakekmu"~ucap laki-laki bernama kenny selaku pamannya