"jadi bagaimana?"~moblit
"Baguss"~ucap hange terkagum-kagum melihat sketsa yang digambar moblit
"Lumayan"~levi
"Yasudah, jika kalian setuju, kita akan memberikan sketsa ini kapan?"
~moblit"Akan kusuruh mike mengantarkannya kepada pak pixis" ~hange
"Baik, saya pamit kalau seperti itu" ~moblit
"1 lagi, sebentar lagi hange harus mengambil cuti karena kehamilan" ~levi
"Apa tidak akan beresiko jika nona hange tak ada"~moblit
"Aku akan melihatnya sesekali" ~hange
"Baiklah, saya pamit dulu"~moblit
"Silahkan"~hange
Mike
Mike, keruangan saya
sekarang yaBaik nona
Tok...tok...tok...
"Masuk"~hange
"Tolong berikan ini ke kantor milik pak pixis ya"~hange
"Baik"~mike
Mike pun segera keluar untuk memberikan kertas yang hange suruh dengan sigap.
"Levi"~hange
"Hm"~levi
"Menurutmu teh lebih enak waktu panas atau dingin?"~hange
"Panas"~levi
"Kamu suka matcha ya?"~hange
"Hm"~levi
"Aku juga mau matcha panas levi" ~hange
Levi menatap heran, kenapa hange tiba-tiba menginginkan matcha
"Aku juga mau sate"~hange
"Nanti aku suruh bawahanku"~levi
"Aku mau kamu yang beli"~hange
Levi menatap hange datar
"Nanti aku belikan"~levi
"Aku mau sekarang"~hange
Levi membuang nafasnya kasar
"Kenapa tiba-tiba?"~levi
"Tidak tau"~hange
Levi pergi ke arah pintu
"Mau kemana?"~hange
"Kamu bilang mau sate dan matcha" ~levi
"Aku mau sate matcha, bukan sate dan matcha"~hange
"Hah?"~tanya levi bingung
"Kenapa?"~hange
"Sate matcha? Memang disini ada?" ~levi
"Tidak tau"~hange
"Yang benar saja"~levi
"Aaaa levi aku mau ituu, aku mau sekarang, aku mau kamu yang beli, aku mohonn, levii"~rengek hange sambil mengguncang-guncangkan badan levi