"vai, bangun gw mau kerja, lepasin" ~hange
"Hm"~levi
"Bangun"~hange
"Mau bangun ya bangun aja, gw masih ngantuk"~levi
"Gimana mau bangun gw aja ga bisa gerak"~hange
"Berusaha"~levi
"Oh yaudah"~hange
Hange mencoba melepaskan pelukan levi yang sangat erat mulai dari menggelitik perut levi, mencoba bangun dan mendorong levi ke belakang, tapi tak ada kemajuan
Melihat perjuangan hange levi tak kuasa menahan tawa.
"Bahagia di atas penderitaan orang lain itu ga bagus tau"~hange sambil cemberut
"Ide bagus"~levi
"Hah? Gw ga ngasi ide apa-apa perasaan"~hange bingung
"Kalo mau lepas lo harus nurutin 5 permintaan gw, gimana?"~levi
"5 permintaan? Yaudah apa?"~hange
"Yang pertama cium gw pas di bibir" ~ucap levi datar
"Idih, ogah"~jawaban hange sambil membolakan matanya
"Yaudah gabakal di lepas"~levi yang makin mempererat pelukannya
"Lo tuh ya, lo kan ga suka gw tapi dari kemarin hobinya ngusilin gw terus, lo punya dendam apa hah sama gw? ~hange
"Ngga punya dendam, tapi gw suka aja sama lo setelah di pikir pikir"~levi
"Dipikir pikir makin kepikiran, udah ah lepas, mau lo suka atau engga kan bukan urusan gw"~hange
Levi menarik nafas kasar dan
Plak...
Levi menjitak pelan jidat hange
"Aww, sakit tau, kenapa?"~hange
"Kalo gw suka orang maka orang itu juga harus suka sama gw, asal lo tau ya cinta pertama gw tuh lo gw gamau cinta pertama gw sia-sia mangkanya gw bakal buat lo suka sama gw, ngerti nyonya Ackerman?"~penjelasan levi
"Gw kira lo bakal mati kalo ngomong panjang sedikit"~hange
"Mangkanya cium cepetan"~levi
"Malah bengong ay-"~levi
Belum sempat menyelesaikan ucapannya levi sudah di bungkam lebih dulu oleh hange
Cup...
Satu kecupan mendarat sempurna di bibir lembut levi
Seketika levi ngeblush dan tentu muka hange sudah sangat merah seperti tomat rebus.
"U-udah kan? Ayo lepasin"~ucap hange menahan malu
Levi tak menjawab tapi dia tersenyum, ya seperti tersenyum kemenangan.
"Dih malah senyum-senyum ayo lepasin"~hange
Lagi lagi levi tak menjawab
"Ya tuhann, levi acker-~hange
Levi tiba-tiba melumat lembut bibir pink yang lembut milik hange, membuat hange membolakan matanya, dan tentu wajahnya memerah dan memanas.
Tapi entah hange tak melawan hanya diam, ya diam tak membalas lumatannya namun mengikuti arus.
Seketika hange kehabisan nafas
"Mmph"~hange yang hanya mampu mengucapkan itu
Dan akhirnya levi melepaskan ciumannya.
"Bibirmu enak juga, ga salah pilih" ~goda levi