0️⃣8️⃣

221 13 6
                                    

Pukul 05.53

Levi terbangun dari tidurnya, terlihat sang istri masih terlelap pulas di sampingnya sambil memeluk guling dan menjadikan tangannya sebagai bantal.

Levi mengangkat kepala hange pelan agar tak terbangun, membaringkan kepala hange di bantal empuk dan memakaikan selimbut dengan lembut tak lupa mengecup singkat jidat hange namun dengan penuh kasih sayang.

Levi beranjak dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi, siap menggunakan baju kantor dan berniat pergi ke dapur untuk memasakan istrinya sesuatu yang bisa dimakan.

Namun sepertinya levi kalah cepat, terlihat hange sedang memasak sambil menelepon seseorang.

Levi datang memeluk hange dari belakang.

"Selamat pagi"~levi

Hange sedikit terkejut dengan kedatangan levi yang mendadak, mana langsung memeluk.

"Hei aku sedang memasak, tunggulah di meja makan, ini akan segera matang"~hange yang sedikit ngeblush

"Tidak, aku akan menunggu disini, sambil memelukmu"~ucap levi menyimpan dagunya di pundak kiri hange

"Tapi aku sedang memasak"~ucap hange yang semakin terlihat sedang ngeblush

"Kamu demam? Wajahmu terlihat memerah"~ucap levi pura-pura tak peka

"Dasar bodoh, aku tau ini pertanyaan jebakan, mana bisa dia tak tau kalau aku sedang malu, dasar cebol sialan" ~ucap batin hange

"Itu karena aku ke panasan di atas wajan, mangkanya wajahku jadi memerah"~jawab hange yang dia tau pasti levi akan tertawa mendengar
nya

"Alasan macam apa itu? Buruk sekali" ~ledek levi

"Itu fakta ko"~hange yang masih enggan untuk menerima kenyataan bahwa dirinya sedang malu

"Apapun alasannya aku terima ko, tapi jujur saja aku kan sudah sering menyentuhmu, kenapa masih malu?"~tanya levi yang berniat menggoda

"Lagi-lagi kenapa harus bertanya sii, harga diriku jadi turun nanti"~hange di dalam hati

"Aku tak malu ko, kamu saja yang sok tau"~satu satunya jawaban yang muncul di otak hange

"Benarkah? Bisa di buktikan?"~lagi lagi levi mencoba menggoda istrinya

"Harus di buktikan apalagi si? Kamu tidak percaya? Yasudah itu sih deritamu, sekarang minggir aku mau makan"~hange

"Buktikan dulu kalau kau tak malu bila ku sentuh, baru aku lepaskan" ~levi

Hange berbalik badan dan membuka kacamata nya, menatap lekat sang suami dengan tatapan penuh arti dan ya sebenarnya dia menahan malu

"Dengar, aku belum mandi, dan kamu akan menyesal jika menyentuhku sekarang"~hange

"Aku tak akan menyesal"~levi

"Jadi kamu mau aku buktikan bagaimana?"~tanya hange sambil melilitkan kedua tangannya di leher levi dengan sorotan mata yang indah

Melihat mata hange yang mengkilap kini giliran levi yang salting, salah dia sendiri ngegoda pagi-pagi.

"Tadi nelepon siapa?"~tanya levi mengganti topik

"Berner"~jawab hange yang memakai kacamatanya kembali

"Untuk?"~levi

"Mengerjakan desain gambarnya di kantorku saja"~hange

Hange pun berbalik badan kembali dan mengambil piring dan mengisikan ayam spicy yang dia masak tadi, membuat levi melepaskan pelukannya.

Hange mengecup singkat pipi levi dan pergi ke meja makan.

Mendapat kecupan singkat dari hange membuatnya sedikit speechless, levi memegang pipinya yang barusan di kecup hange dan ikut pergi ke meja makan

Makan sambil berbincang bincang, dan pada akhirnya hange pergi mandi dan memakan cake dari levi semalam sambil membuka kado-kado, dan menunggu jam 08.00 untuk pergi ke kantor

Kado pertama yang hange buka adalah sebuah kotak kecil berbungkus kado polos berwarna nevi berkilau yang isinya ternyata sebuah lipstick merah 4 biji.

"Bukannya kamu ga suka aku pakai listick merah?"~tanya hange pada levi yang ada di pinggirnya sambil memainkan paha mulus, dan bersandar di pundak hange

"Suka, tapi hanya aku yang melihat" ~jawab levi mengikuti kemauan hatinya

"Ohh begitu"~hange sambil memakainya tipis

"Aku bilang hanya untukku"~ucap levi

"Iya hanya untukmu, disini kan hanya ada kamu"~hange

"Nantikan mau ke kantor"~levi

"Nanti aku ganti"~hange

"Hm"~levi

Kado kedua yang hange buka sebuah kotak berukuran besar berwarna merah berkilau berisi pajangan yang terbuat dari emas dan kaca ada ukiran nama "levihan".

"Levihan?"~tanya hange

"Levi hange"~jawab levi datar

"Avvvv kamu lucu sekali"~hange sambil mencubit pipi levi

Kado ketiga yang hange buka adalah sebuah tas branded yang ia incar dan berujung tak dapat karena keterbatas produk

"Bukannya ini sudah habis?"~hange

"Aku minta lebih"~levi

"Berapa banyak kamu mengeluarkan uang?"~hange

"Rahasia, yang ulang tahun tak boleh tau"~levi

"Menyebalkan"~hange

Kado ke 4 sebuah spatu heals berwarna merah berkilau yang sangat cantik

Dan ke 5 ada sebuah kacamata hitam, walau kacamata harganya seharga mobil.

Ke 6 ada baju dress panjang tapi ketat, yang biasa di pakai di acara party, berwarna hitam

Ke 7,8,9,10,11,12,13,14,15,16.

Jam 08.00 pun tiba

Hange dan levi menuju kantor hange dengan mobil yang sama, karna mobil hange sudah ada di sana.

continued....


the sweetness of lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang