ALGIAN 8

484 112 86
                                    

hallaaww semuaaa
mariii di votee

ig saya dimarii, jangan lupa follow
@nhwyana_
@wp.nadechona

HAPPY READING





"Saudara Algian, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Arum Zyavannauha binti Alm.Yuda Agtama dengan maskawin uang tunai sebesar seratus juta rupiah dan seperangkat alat shalat dibayar tunai!" ucapan lantang dari seorang penghulu berhasil membuat jantung orang yang berjabat tangan dengannya berdetak tak karuan.

Algian menarik napasnya dalam-dalam, dia memejamkan matanya sebentar lalu kembali dibuka. "Saya terima nikah dan kawinnya Arum Zyavannauha binti Alm.Yuda Agtama dengan maskawin tersebut dibayar tunai!" Dengan satu tarikan napas, Algian berhasil mengucapkan ijab kabulnya.

"Bagaimana para saksi?" tanya penghulu.

"SAAHHH!!!" terdengar suara teman-teman Algian-lah yang paling lantang dibandingkan suara para tamu lainnya.

Algian mengalihkan atensinya, mencari dimana letak keberadaan teman-temannya berada. Netranya langsung bertemu dengan Garel. "Sah?" tanya Algian tak bersuara, dia hanya menggerakkan bibirnya.

Di barisan para tamu, Garel tersenyum tipis kepada Algian. Apakah temannya itu masih belum percaya bahwa dia sudah tidak lajang lagi?

Semua pasang mata menoleh ketika mendengar derap langkah sepatu high heels seseorang. Mereka semua sontak bersorak riuh tatkala melihat seorang gadis dengan gaun putih serta hijab yang senada dengan gaunnya sedang berjalan kearah mempelai pria. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan polesan make up yang tidak terlalu tebal diwajahnya.

Setiap langkahnya, Arum hanya menunduk memperhatikan lantai yang ia pijaki, takut-takut nanti tersandung karena ia tidak terbiasa memakai sepatu hak tinggi ini. Sebenarnya dia keringat dingin ditatap oleh seluruh tamu.

Arum menggenggam erat tangan bundanya yang sedang menuntunnya berjalan.

Sesampainya didepan penghulu, ia langsung duduk disamping lelaki yang baru saja menghalalkannya dengan Allah sebagai saksi atas pernikahan mereka. Mereka berdua disuruh untuk bertukar cincin.

*ini maksud menghalalkannya, bukan berarti Arum haram ya sebelumnya
(╯•﹏•╰)

Algian terpaku, tapi tatapannya bukan kepada Arum, melainkan kepada cincin yang ada ditangannya, cincin yang akan ia sematkan dijari Arum.

"Silahkan Algian, pasangkan cincin itu dijari istrimu." ucap penghulu.

Algian menoleh lagi kearah Garel. "Istri?" tanyanya masih tak bersuara, hanya bibir saja yang bekerja.

Di ujung sana, Garel tergelak sembari menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Ia ingin sekali tertawa lepas melihat ekspresi Algian yang seperti baru dilahirkan kembali ke dunia.

Ada apa dengan temannya itu? Rasanya Garel ingin sekali menendang, mendribling, mengiring, menyundul bahkan menggorok teman kampretnya itu.

Eh tidak-, jangan sampai di gorok, Garel bukan psikopat.

"Algian," panggil Aska pelan.

ALGIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang