Bagian 4

518 50 0
                                    

Keesokan paginya, Shireen tengah sarapan pagi bersama adik kesayangannya disela sarapan pagi mereka ponsel Shireen berdering dari maminya.

"iya mi?" jawab Shireen menempelkan ponselnya tepat dikuping kanannya sedang ia melanjutkan makannya
"apa kabar kmu nak?" tanya bu wulan berada dibandung bersama sang suami yamg tengah mengurus perusahaan mereka
"baik mi.. mami gimana?" tanya Shireen balik
"Alhamdulillah mami sama papi baik-baik disini, adik kamu gimana?" tanya bu wulan dengan cepat Shireen memberikan ponselnya ke kayla
"mamiii kayla kangen banget sama mami papiii" ucap kayla dengan suara centilnya
"mami juga sayang.. kamu baik-baik ya sama kakak kamu mungkin bulan depan mami sama papi pulang" ujar bu wulan
"iya mami.. oh iya mii.. kemarin aku tu..." belum selesai Kayla bicara Shireen buru-buru menutup mulut Kayla karna ia tau kalau Kayla akan memberitahukan kejadian yang menimpah sang adik

"jangan kamu bilang dong dek nanti mami papi khawatir" desis Shireen pelan sebari menutup speaker ponselnya
"tapi kan kaak..."
"nanti kakak jelasin sekarang kamu lanjutin nelfonnya sama mami tapi jangan bilang kejadian kemarin" perintahnya dan kaylapun langsung menurutinya

"halo sayang?" panggil bu wulan lagi
"iya mi.. maaf mi, tadi hp kak Shireen jatuh yaudah deh mi kita berangkat dulu ya mii, dah mamii muuaahh" ucapnya mengakhiri pembicaraan mereka

"kenapa sih kaakk"tanya kayla
"kamu mau buat mami papi kamu khawatir disana terus kepikiran sama kamu secara mereka berdua tu khawatiran banget sama kamu kalo udah terjadi sesuatu." Ucap Shireen memberikan penjelasan dan pengertian kepada adiknya itu.

Kayla kemudian meresapi semua perkataan sang kakak kalau ada benarnya juga dan ia pun hanya bisa murung menundukkan kepalanya.

"yaudah kamu lain kali hati-hati ya, mulai sekarang kamu kakak tunggu pulangnya walaupun kamu pulang nya lama dan kalau kakak belum jemput, kamu harus tunggu disekolah." Pesan Shireen memeluk sang adik kemudian ia pun mencium rambut Kayla begitu lembutnya
"iya kaak.." Membalas pelukan itu.

Shireen begitu perhatian dan sayang nya terhadap sang adik walaupun kayla selalu saja membuat dirinya kesal dengan kelakuannya.

"yaudah sekarang kita berangkat ya.. ntar kamu telat" ajaknya kemudian mereka bergegas berangkat ke kampus dan sekolah kayla

Setibanya mereka disekolah kayla, tak lupa kayla pamit dan mencium tangan sang kakak sebelum kayla keluar dari mobil.

Seusai dari sekolah Kayla, Shireen langsung melajukan mobilnya ke kampusnya yang memang tak jauh dari sekolah kayla setibanya disana, Shireen melihat sosok pria dengan pakaian yang simple namun rapi sedang memarkirkan motornya tepat disamping mobil para dosen lainnya Shireen sangat mengenali pria itu siapa lagi kalau bukan dosen bahasa perancisnya, Javier

"dia cool juga kalo pake kacamata hitamnya, badannya tegap, tinggi, putih pula" pujinya melamunkan sosok Javier yang sepertinya adalah pria idamannya

"astagaa ngomong apa gue barusan diihh males banget muji-muji dia" gerutunya melepas sitbelt yang ia pakai.

Shireen kemudian turun dari mobilnya dan langsung berjalan menelusuri koridor kampus menuju kelasnya disana sudah ada vicky dan retta kedua sahabatnya yang selalu setia bersamanya.

Shireen langsung duduk sedang vicky dan retta masih sibuk dengan ponsel mereka masing-masing

"Vick pinjem powerbank loe dong" pinta Shireen ternyata melihat batre hp nya yang low
"punya loe mana?" tanya vicky yang tak biasanya Shireen meminjam barang miliknya
"ketinggalan vick, udah buruan siniin udah low banget ni" serunya dan vicky merogoh tasnya kemudian mengambil pb dan memberikannya ke Shireen

From Paris With Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang