Bagian 23

384 48 1
                                    

Setibanya dirumah shireen, javier langsung masuk kedalam karna memang rumah shireen masih sepi

“bi, shireen mana ya?” tanya javier
“masih dikamar mungkin den, sebentar saya panggilkan dulu” ucap bi atun

namun langsung dicegah oleh javier
“biar saya saja bi” ucap javier.

akhirnya bi atun pun nurut dengan perlahan javier melangkahkan kakinya melewati anak tangga menuju lantai dua, dan ketika berada didepan pintu kamar shireen dengan perlahan ia meraih handle pintu kamar itu kemudian ia buka dan ternyata javier melihat sang kekasih masih menutupi tubuhnya dengan selimut tebal miliknya.

Javier menghampiri shireen kemudian duduk dipinggir kasur itu

“sayang..” panggil javier begitu lembutnya namun belum ada respon dari shireen
“reen” panggilnya lagi sambil mengelus rambut hitam lurus itu.

Javier akhirnya menarik selimut shireen dengan perlahan, dan ntah kenapa ia memilih untuk mendaratkan bibirnya ke bibir shireen cukup lama sampai akhirnya shireen merasa terusik

“iihhh javier” teriak shireen begitu kuatnya
“kenapa gak bilang aku sih kalo mau ke rumaahh!!” omelnya terus menerus sampai tak ada kesempatan javier untuk menjawab pertanyaan itu
“jangan ngomel mulu dong, ntar tua looo” ledeknya.

seketika shireen ngambek dan ia memutuskan untuk pergi ke kamar mandi membersihkan seluruh tubuhnya.

Cukup lama javier menunggu akhirnya shireen keluar masih menggunakan baju handuk yang sekarang membalut seluruh tubuhnya.

“awas! Aku mau pake baju” usir shireen.

Shireen masih begitu kesal dengan tingkah sang kekasih.

Javier memilih tak bangkit dari sana melainkan tetap diam

“sayang!”ucap shireen
“apaan sih kamu.. ya kan gakpapa kalo aku disini, toh kamu nantinya jadi milik aku” godanya dengan tatapan nakalnya itu.

Dengan perlahan javier mendekati diri shireen sampai shireen harus mundur ke belakang menempel ke lemari.

“vier mau apa kamu?!” ucap shireen.

Shireen begitu takut dengan javier tapi javier begitu nekat mendekatkan wajahnya menuju kearah bibir shireen, javier terus mengecup bibir shireen namun shireen tak menolaknya karna ia merasa setiap javier menyentuh bibirnya itu hatinya begitu luluh

“maafin aku yaa..” ucap javier menggenggam erat kedua tangan shireen

Javier terus menatap mata shireen yang begitu indah

“kamu bisa aja ya cari celah supaya aku gak marah sama kamu” ucap shireen tersenyum dihadapannya
“iya dong sayang, kalo kamu marah aku bisa sakit”ucap javier
“isshh gombal banget sih udah awas aku mau pake baju sayang”ucap shireen.

tanpa banyak berkata-kata javier pun menuruti kemauan sang kekasih.

Javier akhirnya turun ke bawah menunggu shireen memakai baju ketika ia tengah duduk di sofa ruang tamu ponselnya berdering dan yang menelfon ternyata

Javier akhirnya turun ke bawah menunggu shireen memakai baju ketika ia tengah duduk di sofa ruang tamu ponselnya berdering dan yang menelfon ternyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
From Paris With Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang