Bagian 20

410 41 2
                                    

Setelah menempuh perjalanan panjang akhirnya mereka sampai di restoran.

"Huuuufft akhirnya sampai juga"kata shireen lega
"Kamu kenapa gitu"ucap javier
"Aku tuh lega akhirnya kita mau makan juga"
"Tadi di kampus sok sokan gak mau diajak makan, giliran udah sampai tempatnya aja buru-buru mau makan kamu"ucap javier
"Ihhh tadi kan aku kesel sama kamu"ucap shireen kesal
"Loh kok jadi aku?"ucap javier bingung
"Ya abis kamu.....ahh udah lah ayo kita masuk aku udah lapar ini"
"Iya ayoo masuk"ucap javier gemas

Mereka pun masuk ke dalam restoran dan mencari tempat duduk yang kosong

"kamu mau makan apa?" tanya javier sambil melihat lihat menu makanan itu
"aku samain aja deh sama kamu" jawab shireen karna memang ia tak terlalu suka milih milih makanan
"yaudah mba, 2 nasi ayam bbq dan 2 jus jeruk" pintanya
"baik tunggu sebentar ya pak, permisi" pamit si pelayan.

Sembari menunggu, mereka memutuskan untuk mengobrol dan akhirnya pesanan mereka pun datang mereka langsung menyantap makanan itu dan sesekali javier menyuapi shireen.

Kini tak ada lagi kata jaim diantara mereka dan mungkin shireen siap untuk memberitahukan hubungannya dengan javier pada kedua sahabatnya itu.

Selesai makan, mereka langsung pulang dan selama diperjalanan tak disangka-sangka shireen tertidur karna saking kelelahannya.

Setibanya dirumah shireen, javier tak ingin membangunkan sang kekasih ia memilih untuk menggendong shireen masuk kedalam rumahnya.

"Siang tante" salam javier masih menggendong shireen
"loh shireen kenapa vier?" tanya wanita paru baya itu yang tak lain mami shireen
"gakpapa tante, dia Cuma tertidur" jawab javier.

Javier menenangkan maminya yang mulai paniik dengan keadaan sang anak.

"yaampun tante kira apaan, yaudah langsung kamu bawa aja ke kamarnya." Suruh bu wulan.

segera javier melangkahkan kakinya ke lantai dua dimana kamar sang kekasih berada disana.

Secara perlahan javier membaringkan tubuh shireen diatas ranjangnya dan kemudian ia menyelimutinya dan terakhir ia mencium kening sang kekasih kemudian javierpun langsung keluar menemui camernya itu.

"udah vier?" tanya bu wulan yang sudah duduk bersama sang suami
"udah tante.." jawabnya
"Javier, sini kamu duduk dulu ada yang mau om sampaikan" perintah pak hardi dan Javier langsung mematuhinya
"besok om, tante dan kayla akan berangkat ke lombok ada acara keluarga dan mungkin 2 minggu, om pesan sama kamu jaga shireen baik-baik. " pinta pak hardi yang nampaknya sudah mulai memberikan kepercayaan kepadanya
"iya om, saya siap"
"bagus kalau begitu tapi ingat, kalau sampai terjadi sesuatu sama anak saya, kamu bisa saya pecat jadi calon suaminya" ancam pak hardi sekedar gurauan
"iya om saya pasti jaga shireen sebisa saya" ucapnya.
"bagus kalau begitu kamu sudah makan?" tanya pak hardi lagi
"udah kok om.. tadi sama shireen juga, yaudah kalau gitu saya balik ke kampus dulu ya om tante, masih banyak kerjaan disana" pamitnya mencium tangan kedua orangtua shireen.

Javier dengan cepat pergi meninggalkan kediaman shireen menuju kampusnya untuk melanjutkan tugasnya yang belum sempat ia kerjakan

Kini malam haripun tiba, shireen dan keluarga tengah makan malam bersama dimeja makan dan disisi lain javier masih makan bersama anggi.

"tadi tante shinta sms aku, katanya besok mereka udah balik kemungkinan siang sampe di Jakarta" ucap anggi diselang makannya
"kenapa gak ngabarin aku?" tanya javier
"udah cuma handphone kamu aja yang gak aktif kata tante" ucapnya
"ohh.. yaudah besok kita jemput mereka"ucap javier.

mereka melanjutkan makan malamnya dan diseberang sana, shireen dan keluarga tengah duduk santai diruang keluarga sebari menonton tv bersama.

"reen, papi mau ngomong sama kamu" ucap pak hardi
"ngomong aja kali pi pake permisi segala" dumelnya
"besok papi, mami dan adik kamu pergi kelombok" ucapnya
"hah? Kok aku gak diajak sih pi" ambeknya
"karna kakak harus kuliah" sambung kayla begitu senangnya jika harus menjahili sang kakak
"isshh kamu mah enak ngomong"
"yasudah kan nanti kamu bisa jalan-jalan sama vier, kamu kan udah gede"
"iisshh yaudah terserahlah"ucap shireen pasrah.

From Paris With Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang