"Ji Yan!" Yu Min berlari menghampiri putra kecilnya yang sedang duduk bersandar di kepala ranjang. Pucat dan kurus. Dia tahu bahwa dirinya mulai lengah menjaga putra ini. Namun dia juga sudah menitipkannya pada putra pertamanya, Ji Jun. Dia yakin mereka bisa saling menjaga, dan siapa sangka...
Ji Yan bergumam pelan, "bu..."
Tanpa peringatan, wanita cantik itu maju, memeluknya lama sekali. "Nak, kenapa kamu tidak mengatakan sebelumnya?! Tahukah kamu betapa khawatirnya kami?" Air mata berlinang, membasahi.
Bukan maksud untuk bersembunyi, Ji Yan hanya takut. Takut kebenaran ini akan menyakiti mereka dan mengecewakan. Dia sendiri takut ditinggalkan. Mungkin mereka akan berpikir dirinya monster mengerikan.
"Kamu, apa yang kamu bicarakan. Bahkan jika kamu mengatakan itu di awal, kami tidak akan marah ataupun meninggalkanmu." Karena sejujurnya, keistimewaan tubuh Ji Yan sudah lama di ketahui. Ini sudah delapan belas tahun, mereka tidak akan pernah melupakan dosa mereka karena menyembunyikan fakta ini.
Dulu, mereka sempat berpikir untuk memberitahu Ji Yan sendiri dan membuang kesialan itu. Tetapi tampaknya, keputusan itu merupakan hal terbaik yang pernah mereka ambil. Karena Ji Yan masih bisa hidup dengan nyaman dan ceria.
Yang seharusnya minta maaf, adalah mereka yang menyembunyikan rahasia ini bersama.
Setelah mengetahui semua kebenaran itu, Ji Yan hanya bisa terus menangis, menangis sampai kedua matanya sembab. Yu Min memanjakan anak itu dengan mengusap-usap punggung sempitnya dengan lembut, penuh kasih. "Kamu bisa bergantung pada kami, karena kami adalah keluargamu. Apapun keputusanmu, jika ini membuatmu bahagia, apa yang salah?" Dia putra kesayangan Ji.
Insiden itu berlalu dengan lancar, Ji Yan di bawa pulang ke rumah. Tidak ada satupun dari anggota keluarga yang tidak bahagia. Mereka benar-benar menyambut kepulangan Ji Yan, maupun kedatangan bayinya.
Dan situasi ini jelas berbeda dengan keluarga Yang. Yang Lin sedang berlutut memohon pada ayah dan ibunya untuk membantu, membantu melamar Ji Yan. Ini bukan semata-mata karena kehadiran bayi itu, lebih seperti dia sudah cukup menahan diri. Dia ingin mengatakan pada dunia bahwa dia mencintai pemuda itu, hanya dan satu-satunya.
Yang Dong menghela nafas tanpa daya, putra satu ini benar-benar sesuatu. Mereka berpikir dia masih belum cukup bermain dan mempermainkan tuan muda ketiga Ji itu, dan sekarang, dia hanya bisa dengan lemah memohon bantuan. Dia merasa belum pernah se-frustasi ini.
Ibu Yang Lin, Li Shuwen menenangkan putrannya dengan lembut. Berjanji untuk membantu. Bagaimanapun seharusnya keluarga Ji masih menyimpan beberapa wajah untuk mereka, menimbang dari persahabatan antar dua keluarga besar.
Tidak tahan, Li Shuwen meminta Yang Lin untuk bangun, pasalnya sudah lama sejak ia mulai berlutut memohon. Sepertinya dia benar-benar tahu cara menyentuh skala terbalik mereka.
Yang Lin berulang kali meminta maaf dan berterima kasih, berjanji akan berubah dan membuang semua perilaku buruknya selama ini. Dia sudah berkomitmen untuk mengejar Ji Yan, menjadikannya istrinya.
-
Malam kedua setelah Ji Yan pulang, kepala keluarga Yang mengumumkan kedatangannya. Apa-apaan ini, seperti kembali ke masa kerajaan kuno. Ji Zhengwu hampir bisa menebak maksud kedatangan teman lama itu, lagipula mereka juga bertetangga, apa salahnya untuk bertamu.Yu Min bersikap seperti biasa, menyambut Li Shuwen masuk bersama suaminya, tapi dia sengaja menyimpan Ji Yan di kamar. Ji Jun naik ke atas untuk memberitahu adiknya, tetapi dia hanya menoleh secara acuh tak acuh. Akan sangat sulit membujuk leluhur kecil ini, ba. Lihat saja Yang Lin nanti. Dia mau tak mau meratapi kesialan Yang Lin.
Di ruang tamu. Dua keluarga berkumpul, berdiskusi. Tentu saja ini tentang Ji Yan. Ji Zhengwu yakin mereka juga sudah mendengar tentang kehamilan Ji Yan, karena itulah mereka bersedia membantu Yang Lin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Pregnant With My Childhood Friend
FanfictionJi Yan dan Yang Lin sama-sama berasal dari keluarga kaya terkenal di kota Y. Keduanya merupakan teman masa kecil sejak mereka lahir. Siapa sangka ketika mereka dewasa dan menjadi pemuda yang tampan dan tinggi, mereka akan bertengkar setiap hari, me...