3 - Kiss or Work? | ⚠️

19K 188 0
                                    

Ethan memasuki gedung perusahaan miliknya dengan santai. Beberapa karyawan yang berada disana terpana akibat standarnya yang tinggi berpadu dengan segala hal yang dimilikinya.

Bahkan beberapa karyawan berasumsi, bahwa CEO mereka itu pasti akan dijodohkan ayahnya pada anak kerabatnya.

Kazuha. Wanita yang kini bekerja sebagai pemimpin unit perusahaan ayahnya. Selain memiliki jiwa bisnis yang kuat, wanita berkebangsaan Jepang ini juga memiliki paras yang sangat cantik.

Sudah berapa kali mengadakan pertemuan dengan Ethan, namun Kazuha selalu ditolak untuk diajak berkencan.

Ethan tidak suka Kazuha yang selalu memamerkan keahlian dan kemampuannya. Kadang timbul perasaan cemburu, kala ayah dan ibunya justru lebih banyak memuji Kazuha.

Ini keputusan Ethan. Tetap melajang, fokus pada karir dan hidup dengan caranya.

Tidak hanya sampai disitu, permasalahan pun kerap kali menghampiri Ethan. Siapa lagi kalau bukan ulah kedua orangtuanya?

Kazuha sendiri sudah tidak peduli, perjodohan itu pun tidak dihiraukannya. Kazuha juga lebih senang melakukan kencan buta di club club.

"Pak. Ini daftar lowongan yang bapak minta", karyawan itu memberikan data yang berisi data data karyawan diperusahaannya.

Ethan menerima data itu yang dibalut sampul berwarna hijau tua, dengan tulisan —E-Corp— di depannya.

Beberapa menit berpikir, akhirnya dia memiliki ide. Tak lupa juga dia memetikkan jarinya dengan sangat antusias.

"Posisi manajer akan diisi oleh sekertaris saya, Yoo Jimin. Lalu posisi sekertaris saya digantikan oleh orang baru, Katrina Kim", jelasnya pada karyawan itu.

Karyawan dengan nametag —Kim Minjeong— menunduk setengah badan lalu membawa data keluar dari ruang Ethan.

Ethan tersenyum miring, tidak sabar akan mempekerjakan Katrina sebagai sekertaris di perusahaannya. Katrina akan selalu pergi bersama dengan Ethan kemanapun Ethan pergi.

Menyenangkan bukan?

Sementara itu, Kim Minjeong yang baru saja keluar dari ruangan langsung memasang wajah terkejut. Kakinya melangkah cepat menghampiri teman-temannya yang sedang istirahat di dapur.

"Mana Jimin?! Woy Jimin! Posisi sekertaris kamu udah ada yang ngambil. Dia cewek, namanya Katrina? Katarina? Karina? Ah apalah itu", ucap Minjeong terengah-engah.

"Seriusan?!" kejut salah satu dari mereka menutup mulut.

"Kayanya kamu salah denger deh, mungkin aja cewek yang dibilang itu si Kazuha orang yang dijodohin sama Pak Ethan", cibir salah satu dari mereka masih fokus pada cermin bedak.

"Ekhem!"

Seorang pria yang baru saja lewat berdehem memberhentikan aksi mereka yang selalu menggosip di kantor.

_

"Halo?"

"Malam sayang~ mau makan malam bersama?" tawar Ethan dari seberang sana.

"Maaf, tapi aku akan memulai ibadah. Aku tutup sekarang", Katrina langsung memutuskan sambungan.

Sekarang ia sedang berada di gereja, sesuai dengan agamanya yaitu Katolik. Ia adalah jemaat, yang ingin menjadi suster disana.

Namun, keinginannya itu pupus dalam beberapa hari ini. Katrina sudah tidak suci lagi, ia tidak perawan lagi, ia juga tidak tau ia hamil atau tidak.

Semua kekacauan yang dibuat nya, seakan-akan adalah kesalahan fatal yang membuat hidupnya hancur seketika.

Pastor sudah naik ke mimbar. Keadaan hening semakin hening. Katrina menghembuskan nafas pelan. Merehatkan sebentar pikirannya dan fokus pada ibadah.

Ibadah berjalan lancar seperti biasanya, Katrina juga begitu fokus sampai semua masalahnya hilang seketika dari benaknya.

Sepulang gereja, seorang pria menawarkan diri untuk menghantarnya pulang. Katrina tidak menolak dan menerima tawaran itu.

"Kamu terlihat gelisah. Mengapa? Ada yang mengganggumu?" tanya pria itu yang sedang menyetir.

Katrina menggeleng, matanya menatap kosong kedepan. Perasaan tadi ia sudah merasa tenang, kenapa sekarang semua masalah itu kembali menyerang pikirannya?

Pria itu menghantarkan Katrina selamat sampai rumah, ibunya menyambut dengan hangat.

Katrina hanya tinggal bersama ibunya, di dalam rumah yang begitu sederhana. Namun, ibunya menderita stroke jadi hanya bisa berada dirumah.

Walau begitu, ibunya tak menyerah. Ia selalu memberikan dukungan pada anak satu-satunya, dan semangat menjalani hidup untuk kebahagiaan anaknya.

"Ibu, aku rindu memeluk ibu", Katrina berhambur kepelukan ibunya, memeluk ibunya penuh kehangatan.

"Aku akan menyuap ibu ya?"

Katrina menuju dapur, menyiapkan bubur untuk ibunya, resep yang ia gunakan setiap hari pun tak pernah lupa. Cinta, kasih sayang dan rindu.

Senyum manisnya merekah melihat bubur yang sudah siap itu, segera ia mengangkatnya menuju ruang tamu. Ia juga menyalakan televisi agar suasana tidak terlalu sepi.

Katrina bisa melihat ibunya sedang tersenyum walau tidak terlalu kelihatan sedang tersenyum. Itu karena ibunya selalu berada disampingnya setiap Katrina butuh ssnyumannya.

Satu suapan melayang, dua suapan, lalu selanjutnya. Setelah habis Katrina mencuci piringnya. Tak lupa juga sembari bersenandung lagu yang berjudul, —Not Alone—.

_

"Katrina Kim. Perpindahan pekerjaan anda sudah selesai, jadi sudah bisa bekerja mulai hari ini. Ini alamatnya", bos di tempat ia bekerja memberikannya secarik kertas.

Pagi pagi sudah dibuat terkejut. Bosnya itu menolak Katrina untuk bekerja seperti biasa, karena Katrina sudah ada yang mempekerjakan.

Tak hanya itu, bosnya juga sudah dibayar oleh pemimpin perusahaan itu sendiri. Tidak mungkin kesempatan besar seperti itu ditolaknya demi Katrina.

Dengan berat hati Katrina pergi meninggalkan tempat ia bekerja selama 6 tahun itu. Tujuannya sekarang adalah perusahaan bernama —E-Corp—.

Jika dipikir pikir, sepertinya Katrina pernah mendengar nama itu, tapi lupa dimana.

Tujuan utamanya saat ini sudah ada didepan mata. Ia berdiri didepan perusahaan dengan mata berbinar menatap kearah gedung yang menjulang tinggi itu.

Terpampang jelas nama perusahaan di bagian depan gedung. Katrina semakin tak yakin kalau ia dipekerjakan di tempat itu.

Sampai seseorang datang tiba-tiba melingkarkan tangan kanannya dipinggang Katrina. Menempatkan kepalanya bersandar diatas kepala Katrina.

"Mau dicium disini atau masuk dan bekerja?"

_

Tbc

OBSESSION | [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang