9 - Nightmare | 🔞⚠️

16.2K 84 1
                                    

Don't forget to vote, comment and share.

07.30

"Kita ketemuan di club, jangan takut aku bukan pedofil", ucap pria disebrang sana.

"Iya", sejurus kemudian Katrina mematikan telepon.

Buru-buru dia berbenah, memakai sweater hijau toska, rok hitam selutut. Memoles sedikit bedak dan lipstik merah muda.

Tangannya menyambar tas kecil berisikan ponsel dan dompet. Katrina keluar dari apartemen, menaiki lift menuju lantai dasar.

Berjalan penuh ketenangan, tidak cemas dan gugup. Hanya bertemu Jake, di club. Bukan hal yang besar.

Dilambainya tangan untuk memberhentikan taksi, maju menuju tempat yang sudah dikirim oleh Jake sendiri. Club.

Beberapa menit diperjalanan, akhirnya Katrina sampai di depan club. Hari itu sore menjelang malam, langit mulai redup namun penglihatan Katrina tetap terjaga kala lampu kelap kelip menyapa indera penglihatannya itu.

Katrina masuk dengan berani, sambil berjaga-jaga bila ada seseorang yang mabuk dan tidak sadarkan diri.

Namun, hanya ada sedikit orang. Mungkin karna masih menjelang malam. Jadi, pengunjung masih sedikit yang datang.

"Youi!"

Katrina tergejolak kaget, matanya membulat. Jake baru saja mengagetinya dengan tiba-tiba berteriak di sampingnya.

"Minum dulu", Jake menyodorkan segelas jus jeruk.

Katrina menggeleng kepalanya menolak.

"Ini jus, bukan sesuatu yang berkaitan sama alkohol", jelasnya dengan senyum yang merekah.

"Makasih".

"Awhh" ringis Katrina kala kepalanya terasa pening.

Dia merasa seperti baru saja di pukul bagian kepala. Itu yang membuatnya tidak sadarkan diri.

Yang membuatnya bingung adalah, kenapa tubuhnya merasa sangat panas? Rasanya seperti hormon nya meningkat.

Semakin panas, tubuh Katrina begitu menginginkan sesuatu untuk meredakannya.

"Mmhhh"

Katrina baru saja mendesah pelan.

Samar Samar dia lihat seorang pria yang naked mendekat ke arahnya. Tangan pria itu menggesek vagina Katrina dan membuatnya basah. Bibirnya pun sudah mengulum payudara Katrina penuh nafsu.

Jake hempaskan tubuh Katrina hingga terbaring diatas kasur, menggesek pelan penisnya di daerah klitoris Katrina.

"Ahhh mmhh lagihhh"

"Ck", Jake tersenyum smirk.

Tanpa babibu Jake langsung memasukkan penisnya dalam satu hentakan membuat KKatrina mengerang kesakitan.

"Ahhh kenapa milikmu sempit? Bukannya Ethan sudah memasukkan penisnya kedalam sini?".

"Ahhhh cepatkan!"

OBSESSION | [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang