-Bab 6 : Traumatisme • Le Début de Tout-

13 4 0
                                    

Pertemuan seorang anak laki-laki cantik dan sesosok wanita pemilik butik itu mungkin adalah pengalaman yang akan selalu diingat oleh langit serta rintikan hujan pada hari itu.

Mereka menjadi saksi dari pertemuan mengharukan itu.

Hal yang tidak terbayangkan bagi anak itu akhirnya memiliki rumah dan keluarga untuk bertahan dari buruknya dunia.

Namun, rumah dan keluarga bukanlah jaminan dari sebuah "Happily Ever After" yang diimpi-impikan oleh semua orang seperti dalam sebuah dongeng. Dongeng tidaklah nyata, begitu juga kenyataan yang ada dalam hidup anak itu.

Dibanding kerasnya dunia, mungkin takdir yang ditulis oleh-Nya lebih menyakitkan untuk berada didalam butik tersebut.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah Mrs. Blanche mempersilahkan anak manis itu masuk kedalam, mereka berbincang-bincang agar suasana tidak menjadi canggung.

Lalu Mrs. Blanche tersadar bahwa ia belum mengetahui nama dari anak laki-laki yang ia temukan sedang berteduh dibawah atap toko miliknya itu.

"Omong-omong, aku lupa bertanya sesuatu kepadamu. Siapa namamu anak manis?"

"Namaku? Namaku adalah..... Eumm- Aku tidak mempunyai nama mére..."

"Apa!? Sungguh? Anak manis sepertimu tidak memiliki nama? Sayang sekali-"

Mrs. Blanche yang telah dianggap ibu oleh anak yang ia temukan itu kemudian melanjutkan ucapannya.

"-Nama, apa nama yang cocok untukmu yaa. Coba aku pikirkan dulu... eumm- Bagaimana dengan Mazee? Ya! Mazeery, itu terdengar lucu dan indah. Eunoia Chevalier Mazeery! Bagaimana jika aku menamaimu dengan nama itu?"

"Mazee- Mazeery? Eunoia Chevalier Mazeery? Nama itu terlalu bagus untukku mére.."

"Kenapa? Bukankah cocok untukmu?

"Aku pikir seperti itu. Hanya saja, nama itu terlalu bagus untuk diriku yang miskin ini..."

Mrs. Blanche melanjutkan kalimat anak itu atau yang sekarang kita sebut dengan "Mazee".

"Kau adalah anakku sekarang, hartaku adalah hartamu. Jadi, kau bukanlah seorang yang kekurangan lagi sekarang"

Jawab Mrs. Blanche dengan mimik wajah tersenyum berusaha membangkitkan jiwa kepercayaan diri milik Mazee.

"Dan bahkan jika kau kembali jatuh, ingat pepatah ini "Être adulte, c'est être seul" (Menjadi dewasa adalah menjadi sendirian), kau harus memilih cara yang bijak jika kau jatuh kedalam lubang yang menjatuhkanmu"

Mazee pun tersenyum lantas memeluk Mrs. Blanche.

Mrs. Blanche melepas acara peluk-memeluk pelukannya dan berujar lalu mengecup pucuk rambut Mazee;

"Sebelum kau memelukku lagi, kau harus ganti baju dulu Mon amour (Sayangku)"

Mazee menunduk malu dan mem pout kan bibir moengilnua dan berakhir Mrs. Blanche tertawa dengan tingkah lucunya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

2 Tahun Kemudian..

Tidak terasa sudah 2 tahun uri Mazee dipertemukan oleh Mrs. Blanche didepan butik miliknya. Selama 2 tahun tersebut, Mazee menunjukkan minatnya pada bidang busana.

Mrs. Blanche menyadari minat Mazee, dan selama 2 tahun ini juga Mrs. Blanche mengajarkannya sebagian kecil kemampuannya dalam bidang clothes design.

Tanpa disadari, bahwa Mazee belajar dengan cepat. Ia bahkan memiliki sejumlah dress hasil buah tangannya dalam koleksi toko butik milik Mrs. Blanche.

Hal itu membuat dirinya dan ibu angkatnya diundang pada suatu pesta yang dihadiri oleh sosok-sosok ternama dibidang karya busana, termasuk Mazee dan Mrs. Blanche.

Hari H pelaksanaan Pesta~

Mazee dan Mrs. Blanche menghadiri pesta tersebut dengan memamerkan koleksi mereka yang sangat indah dipandang mata bagaikan Kenzo mendapatkan hati Mazee. g

Mereka menikmati pesta seperti pada umumnya. Tetapi, mungkin ini adalah penyebab kenapa Mazee di 11 tahun kedepan sangat takut saat dia tersesat dibangunan sekolah Lychée.

It was the reason he gets scared with the dark in the past.

Mazee mulai bosan dengan pesta yang ia hadiri tersebut. Namun ia menahan diri untuk pergi menjauh dari pesta tersebut karena ia melihat Mrs. Blanche menikmati pestanya. Tetiba-

Grep

"Bonjour bonsoir (Selamat malam)!"

-seorang anak laki-laki yang terlihat seumuran dengannya merangkul pundaknya with ganasly. Mazee yang terkejut mendorong anak itu refleks (dia kaget ygy, kalo gue jadi dia juga gw begitu:")).

Semua orang terkejut, termasuk Mrs. Blanche. Mazee yang tidak sengaja melakukan itu merasa bersalah, takut dan malu dalam waktu yang sama. Ia memeluk Mrs. Blanche.

Tiba-tiba terdengar suara anak kecil mengucapkan suatu;

"Hey, jangan takut. Aku tidak apa-apa, i'm okay! Aku hanya ingin mengajakmu bermain" ucap anak itu sambil tersenyum.

Mazee yang masih terus mengeratkan pelukannya dengan Mrs. Blanche perlahan mulai melepaskan pelukkannya lalu melangkahkan kakinya menuju anak laki-laki tersebut.

"Je- je m'excuse (A- aku minta maaf). Aku tidak ber- bermaksud seperti i- itu. A- aku hanya terkejut" ucap Mazee sambil menundukkan kepalanya.

"Sudah aku tidak apa-apakan? It's okay. Do you want to play with me?"

Mazee menatap Mrs. Blanche dengan tatapan "Apakah aku boleh bermain dengan dia? please-!!"

Mrs. Blanche menganggukan kepalanya mengerti apa yang Mazee maksud. Intinya ini Wanita satu ngizinin Mazee main ama itu anak cowo.

Mazee tersenyum dan mengajak anak itu bermain. Mereka akhirnya bermain bersama. Mereka bermain hide and seek. Namun, hide and seek yang dimaksud anak itu bukanlah petak umpet yang biasa dimainkan. Ini adalah penyebab trauma Mazee kepada kegelapan.





Hide and seek has started, but Mazee couldn't hid from destiny.




















































tbc..

Start: 2023.04.24
End : -

Runway or Run Away?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang