-Bab 5 : Traumatisme • Boutique-

15 6 0
                                    

Flashback..

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

11 Tahun yang lalu

*AUTHOR POV*

Kota Paris yang mendapat julukan "City of Love" atau Kota Cinta ini penuh dengan lautan manusia yang berlalu lalang. Hal yang sangat biasa terjadi mengingat bahwa kota ini adalah ibukota negara Prancis.

Paris yang menjadi salah satu kota yang populer didunia ini menjadikannya banyak turis mancanegara yang berkunjung baik sekedar melihat sebuah keajaiban dunia, yaitu Menara Eiffel atau hanya untuk menghambur-hamburkan hartanya.

Lalu, Paris juga menjadi kota fashion dunia dan banyak mengeluarkan brand-brand mendunia seperti VL, Chenel, Doir tentu membuat kota ini memiliki image sebagai kota yang makmur.

Namun, hal itu hanya terjadi dipusat kota Paris. Bagaimana dengan keadaan dipinggiran kota?

Jawabannya adalah kebalikan dari kondisi dipusat kota Paris.

Disana banyak warga yang kesusahan karena kurangnya pendapatan yang mereka hasilkan atau dengan kata lain kurang makmur.

Ketidak makmuran ini membuat banyaknya warga yang terpaksa menjadi pencuri untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Mereka bahkan sangat lihai mencuri menggunakan modus yang sangat tidak disangka banyak orang-

-mereka mencuri dengan menyamar sebagai penjual bunga mawar.

Nasib yang sama juga dialami oleh seorang anak laki-laki yang memiliki paras yang sangat cantik. Ia tidak memiliki rumah atau keluarga untuk berlindung dari kejamnya takdir. Sungguh miris nasib anak manis ini.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi hari yang seharusnya terlihat cerah dan hangat, namun tidak dengan hari ini. Sepertinya takdir berkata lain.

Hari ini langit terlihat gelap dengan awan sebagai payungnya, cuaca hari ini sangat mendung. Pagi hari ini suhu sangatlah dingin. Membuat orang-orang hanya dapat berdiam diri dirumah dan menyeduh teh hangat untuk diminum.

Di cuaca yang tidak ceria seperti ini, terlihat seorang anak laki-laki dengan nasib yang menyedihkan sedang berjalan tak tentu arah dengan lesu.

Ia tidak memiliki keluarga ataupun rumah. Ia tidak memiliki tujuan hidup.

Jatuh sesuatu yang berasal dari langit, langit telah menumpahkan air matanya meratapi nasib anak itu.

Anak laki-laki itu yang merasakan titisan air mata langit dikepalanya sontak mengarahkan kepalanya keatas guna melihat langit.

Hujan mulai deras dan semakin deras hingga membuat anak itu lari mencari tempat untuk berteduh.

Ia berlari dengan cepat demi menghindari tumpahan air hujan yang sangat deras.

Ia berhasil menemukan tempat untuk berteduh sementara, walaupun ia masih terkena cipratan-cipratan hujan yang membentur dengan tanah. Setidaknya, ia dapat melindungi tubuhnya dari guyuran hujan yang dingin.

Runway or Run Away?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang