-Bab 7 : Traumatisme • Fête Aveugle-

11 4 2
                                    

술래잡기를 시작해 이 밤
Start playing hide and seek tonight
Commencez à jouer à cache-cache ce soir
Mulailah bermain petak umpet malam ini

-Zombie (Purple Kiss)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mazee dan anak itu mulai keluar dari ruangan diadakan pesta tersebut. Sesaat mereka keluar dari ruangan itu, tiba-tiba anak itu mendorong Mazee hingga terjatuh.

Mazee yang terkejut sontak menatap mata anak tersebut. Lalu bertanya;

"Aww... Sakit- Kenapa kau mendorongku?"

"Itu balasan untukmu karena telah berani mendorongku"

"A.. Akukan sudah meminta maaf. Ta-tadi kau juga bilang k- kau tidak a- apa-apa"

"Kapan aku bilang akan memaafkanmu?"

Mazee dengan raut wajah yang masih ketakutan sontak ditarik pergelangan tangannya menuju suatu tempat yang ia tidak ketahui.

Anak itu menarik Mazee dengan sangat kencang hingga membuat pergelangan tangan Mazee meninggalkan bekas lebam yang lumayan parah untuk cengkraman anak usia 7 tahun sepertinya.

Anak itu terus menarik pergelangan tangan Mazee hingga sampai menuju sebuah tangga menuju ruangan bawah tanah yang sangatlah gelap.

Lantas ia melepaskan genggaman tangannya itu dan memulai pembicaraan;

"Karena kita sudah sampai disini, bagaimana kalau kita main petak umpet. Kau yang berhitung, dan aku yang bersembunyi. Bagaimana?"

Mazee yang ketakutan menjawab pertanyaan itu dengan suara gemetar.

"Ke- kenapa ak- ku yang ber- berhitung? D- dan a- aku harus ber- berhitung dimana?"

"Kau jaga diruangan yang ada dibawah sana!" anak itu menunjuk ruangan bawah tanah itu dengan menarik seringai liciknya.

Ya, anak yang didorong oleh Mazee itu memiliki rencana licik untuk balas dendam kepada Mazee.

"Ke- kenapa disana? Ru- ruangan itu sa- sangatlah gelap. A- aku takut"

"Oh, ayolah. Kau itu anak laki-laki, hanya dengan ruangan gelap saja kau takut? Memalukan!-

-Sudahlah, ayo sekarang kau berhitung. Aku akan bersembunyi sampai kau tidak dapat menemukanku!"

Mazee yang ketakutan hanya dapat mengikuti anak itu dengan pasrah. Anak itu mulai menuntunnya kedalam ruangan gelap dibawah tanah itu.

Pintu itu terkunci oleh semacam sekat untuk menjaga ruangan itu.

Anak tersebut membuka sekat itu dan menarik Mazee kedalam dan menyuruhnya berhitung.

"Ayo, sekarang kau hitung sampai 100! Kau jangan mengintip ya!" perintah anak itu kepada Mazee.

Mazee yang hanya bisa pasrah mulai menutup matanya dan memulai hitungannya dari nol.

Anak laki-laki yang ia tabrak kembali membuat seringai licik seperti rubah. Konon, rubah adalah hewan yang licik. Persis seperti apa yang sedang anak laki-laki tidak beradab itu lakukan kepada Mazee.

Mazee menutup matanya dan memulai hitungannya.

"Zéro, un, deux, trois, quatre, cinq, six, sept, huit, neuf, dix, onze, douze... - (Nol, satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, sebelas, dua belas... -)

Anak licik itu mulai berjalan pergi meninggalkan Mazee sendiri diruangan itu. Ia pergi diam-diam agar dapat mengunci Mazee sendiri diruangan itu.

Krekk..

Anak itu mengunci Mazee sendirian.

Mazee yang masih fokus berkutat dengan hitungannya tidak menyadari bahwa dirinya telah ditinggalkan sendiri dan dikunci dari luar oleh anak itu.

Dan Mazee benar-benar masih melanjutkan hitungannya sampai ke angka seratus.

-Cinquante-trois, cinquante-quatre, cinquante-cinq... - (Lima puluh tiga, lima puluh empat, lima puluh lima... -)

-Quatre-vingt-deux, quatre-vingt-trois .. - (Delapan puluh dua, delapan puluh tiga... -)

-Quatre-vingt-dix-sept, quatre-vingt-dix-huit, quatre-vingt-dix-neuf, cent! (Sembilan puluh tujuh, sembilan puluh delapan, sembilan puluh sembilan, seratus!)

Saat Mazee membuka matanya, ia tidak melihat apa-apa. Yang ia lihat sama seperti apa yang ia rasakan saat menutup matanya.

Everything is dark.

Mazee yang panikpun mulai berteriak ketakutan seraya meminta tolong berharap ada orang yang mendengarnya.

Namun, sekeras apapun Mazee berteriak tidak akan ada orang yang mendengarnya.

Ruangan itu kedap suara dan berada dibawah tanah, hanya orang yang mendekat kearah ruangan itu saja yang dapat mendengar suara dari dalam ruangan itu walau hanya terdengar sayup-sayup.

Mazee yang masih berteriak itu mulai menangis ketakutan. Ia sangat ketakutan. Ia takut setengah mati karena takut akan ada sesuatu yang mengerikan didalam kegelapan itu, seperti The Grim Reaper. g.

Namun semua usahanya sia-sia.

Mazee yang mulai kelelahan itu lama-lama jatuh pingsan karena lelah dan ketakutan.

He was unconscious.
















































tbc..

Start: 2023.04.24
End : -

Runway or Run Away?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang