-Bab 10 : One of A Kind-

10 3 1
                                    

Sejak tadi, bel sekolah ini terus berbunyi pertanda bahwa waktu istirahat bagi para murid telah berakhir. Semua siswa dan siswi sekolah ini tentu akan segera kembali ke ruangan kelas mereka masing-masing.

Siswa siswi berjalan kembali ke kelas mereka, ada yang dari kantin, perpustakaan, lapangan dan taman sekolah, walaupun rata-rata dari kantin sihh. Koridor sekolah yang awalnya sepi menjadi ramai oleh hiruk-pikuk murid-murid sekolah ini.

Hal ini tentu juga berlaku bagi Mazee dan Kenzo.

Mazee yang sudah membaik juga kembali ke ruang kelasnya seusai waktu istirahatnya ia habiskan hanya di ruang UKS. Terlepas dari dirinya yang tersesat di gedung sekolah barunya itu, tentu saja ia lelah. Karena ia menceritakan masa lalunya yang lumayan menyedihkan kepada teman barunya itu-entah kenapa Mazee bisa membicarakan masa lalunya begitu mudah dengan orang lain-Entah Kenzo bisa di sebut sebagai teman atau tidak-di ruangan UKS.

Ya, Kenzo mengantarkan Mazee ke ruangan UKS dan menemaninya selama waktu istirahat berjalan. Mazee terlihat sangat pucat karena hal tadi dan tentu seseorang yang sangat soft dan care seperti Kenzo tidak akan membiarkannya begitu saja.

Mazee memasuki ruangan kelas bersama dengan Kenzo yang berjalan di belakangnya. Mereka langsung duduk di tempat duduk mereka. Jangan lupakan fakta bahwa mereka adalah table mate.

Baru saja Mazee ingin mengambil buku pelajarannya, sudah ada suara seorang laki-laki berbicara dengannya, Kenzo.

"Are you okay, Mazee?" tanya Kenzo yang khawatir dengan Mazee.

"Ah- Aku gapapa. Lagian, sekarang juga udah terang, gak ada lagi gelap kayak tadi. Jadi I'm okay. So, thank you for take care with me" jawab Mazee atas kekhawatiran Kenzo.

Eww, kenapa jadi begini. Terus kenapa Mazee jadi sok halus begini. Entah kenapa Mazee jadi begini dengan Kenzo, dia sendiripun bingung.

"Oh, it's okay. Kalau kamu mau pergi suatu tempat di sekolah ini, kamu harus ajak aku, ya!  Akan aku tunjukkan jalan yang gak ada kegelapannya, jadi kamu gak perlu takut." ucap Kenzo sambil tersenyum kepada Mazee.

Mazee yang mendengar jawaban tersebut hanya bisa memalingkan wajahnya karena merona. Pipinya entah kenapa menjadi merah seperti kepiting rebus.

Sial. Kenapa gue jadi salting begini- batin Mazee.

Dan percakapan antara dua teman baru ini berakhir dengan seorang guru yang datang kekelas itu dan memulai pelajaran.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Istirahat kedua pun di mulai. Dan koridor kembali berhamburan dengan seluruh siswa yang akan pergi menuju kantin untung makan siang. Begitupun Mazee dan Kenzo.

Mazee merapihkan buku-buku dan alat tulisnya ketika ia mendengar suara bel berdering di speaker kelasnya. Lalu ia segera keluar dari ruangan kelasnya menuju kantin. Namun ia tidak sengaja menabrak seorang anak perempuan.

"Arghh- Lo kalo jalan liat-liat donk" umpat Mazee ke perempuan itu.

Tapi anehnya, anak perempuan itu jatuh. Padahal Mazee tidak menabrak gadis itu tidak begitu keras.

"Harusnya lo yang harusnya liat-liat kalo jalan" bela teman perempuan itu sambil membantu gadis itu berdiri.

"Iya nih, anak baru ya? Ga usah sok deh anak baru"  teman perempuan yang satunya juga ikut membela gadis yang di tabrak oleh Mazee tadi.

"Dih- Gue aja nabraknya aja ga kenceng-kenceng banget. Lagian nih ya, koridor sekolah tuh lagi rame, jadi harusnya lo bertiga kalo jalan liat-liat. Gausah ngobrol kalo lagi jalan, liat situasi donk" balas Mazee tidak terima di salahkan.

Semua mata para murid pun tertuju pada keributan yang di buat oleh ketiga gadis itu dan Mazee. Namun hampir semuanya menatap Mazee dengan pandangan yang aneh.

Sienna yang baru keluar dari kelasnya bertanya-tanya apa yang barusan terjadi. Spontan, ia langsung bertanya kepada salah satu teman kelasnya yang sudah melihat kejadian itu dari tadi.

"Hei, ada apa ini? Apa yang terjadi?" tanya Sienna kepada salah satu temannya.

"Oh, hai Sienna! Si anak baru, Mazee, tidak sengaja menabrak Orlean. Dan dia terjatuh" jawab temannya.

"Hanya terjatuh? Terus kenapa semuanya melihat Mazee dengan tatapan yang... aneh?"

"Soal itu, tadi dia berani menantang Orlean dan kedua temannya itu"

Wah... Hebat sekali Mazee berani melawan gadis-gadis menjijikan itu- ucap Sienna dalam batin.

Sienna yang tahu apa yang akan terjadi jika ada yang berurusan dengan gadis yang bernama "Orlean" itupun segera berjalan menuju Mazee dan menarik tangannya untuk pergi dari koridor itu.

Mazee yang kaget sontak menengok kearah orang yang menarik tangannya. Ia mengenalinya, itu Sienna. Dia membiarkan Sienna menarik tangannya pergi entah kemana karena ia sebal melihat wajah gadis itu yang sok lemah dan tersakiti itu.

Dan mereka sampai di kantin yang sangat luas untuk seukuran kantin sekolah. Sienna pun melepas genggamannya dari tangan Mazee.

"Na, itu cewe siapa sihh? sok banget mukanya" tanya Mazee yang masih tersulut emosi.

"Lo hebat sihh bisa ngelawan Orlean ama teman-temannya yang menjijikan itu" jawab Sienna tidak nyambung dengan pertanyaan Mazee tadi.

"Apa sihh, gak nyambung. Intinya, who's that girl that has mean face?" lanjut Mazee yang masih ingin mencari tahu gadis yang ia tabrak tadi.

"Kita antre makan aja dulu yuk! Soal itu nanti kita bisa omongin di meja kantin" ajak Sienna yang langsung berlari menuju antrian murid-murid yang menginginkan jatah makan mereka.

Mazee yang melihat Sienna mengantre pun ikutan mengantre karena jujur, ia lapar sejak pelajaran masih berjalan. Jangan lupakan istirahat pertamanya yang ia habiskan berdua dengan Kenzo. xixixixixixixixixi.

Akhirnya mereka berdua mengantre untuk mendapatkan jatah makan siangnya dengan Mazee yang masih menggantungkan pertanyaan di batinnya.































tbc..

Start: 2023.04.24
End  : -


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Runway or Run Away?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang