@ icaUwU
.
©Karakter milik Monsta
.
.
"I'M FIRE"
.
Selamat membaca
.
_____________________________________
.
"H-han tanganmu!"Berdy yang kini berada disampingku berseru kaget. Menoleh cepat, aku membelalakkan mataku saat melihat kepingan logam bertebaran mengotori lantai. Arhan hanya diam menatap kosong.
.
"Keterlaluan." Menggertakkan gigi marah, aku berseru tidak terima. "Kalian bisa bertanding dengan benar tidak hah! Pengecut!"
..
_______________________________________"Hah! "
Aku terbangun dengan beban yang menimbun isi kepalaku. Rasanya begitu berat dan pusing. Mataku mengerjab menyesuaikan cahaya sekitar. Pemandangan pertama yang terlihat adalah plafon putih dan Infus.
Tunggu... Infus? rumah sakit?
Apa yang terjadi!
Kupaksakan tubuhku yang masih terasa lemas untuk duduk. Aku mengedarkan pandangan ke sekeliling, terdapat tas ransel hitam milikku dan roti di atas rak meja kecil.
Sadar bahwa bajuku sudah diganti menjadi kemeja rumah sakit bergaris hitam, tanganku langsung menyambar tas untuk mencari sesuatu dengan gelisah.
Ada dimana? Dimana benda itu?
Tidak ada. Aku mengacak rambutku kesal, kemudian merogoh kantung depan. Akhirnya jemariku berhasil mendapatkannya.
Sebuah bros pipih berbentuk lambang api. Benda yang berharga dari peninggalan almarhum ibu. Aku bernafas lega, memarahi diri sendiri karena hampir lupa telah memasangnya di rompi.
Namun selang infus yang melekat di tanganku ini sangat mengganggu. Dengan nekat, tangan kiriku hendak mencabut plester untuk menarik jarumnya keluar dari kulit.
Tep
"Jangan."
Aku tersentak kaget. Seorang pemuda dengan baju long neck merah menghentikan pergerakanku. Ia melepas genggamannya tanpa memutuskan kontak mata.
Dia siapa? Kenapa ingatanku terbatas? Rasanya masa tidurku seperti berabad abad.
"Tadi aku pergi sebentar ke toilet. Apa kau merasa ada yang sakit? Mau kupanggil dokter?" Aku menggelengkan kepala dengan kaku sebagai jawaban.
"Kamu sakit tipes, Blaze. Seseorang bilang kamu latihan non-stop." Tambahnya seraya menggeser tempat duduknya lebih dekat dengan ranjang.
Mulutku terbuka hendak berucap, Namun yang keluar hanyalah cicitan serak. Kalau boleh mengeluh, semua badanku memang sakit dan pegal. Entah kenapa isi tubuhku seperti habis dihantam dari dalam.
"Mau minum? "
Aku menunjuk gelas di atas meja. Beruntung Ia peka dan membantuku minum dengan memeganginya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M FIRE
Hayran KurguJudul sebelumnya: [Boboiboy Blaze by Highest] Arus angin menerbangkan 'setangkai bunga rapuh...berjuta arti. Seolah memiliki semangat terbang melintasi jagad raya. Dia akan kembali ke tempatnya dengan tangkainya yang sederhana. Bukankah itu seperti...