Halo-halo bandung. Lama tak berkabar. Selamat lebaran, yaaa Kak, walau udah masuk kerja lagi kemarin.
Teringin bikin cerpen kisah Bunda di masa lalu dan masa kini. Mulai dari sini dulu, ya.
Selamat membaca.
***
Susanti pernah mencintai pria dengan sepenuh jiwa lalu ditinggalkan. Ia telah memberikan semuanya termasuk raga lalu dicampakkan. Kepergian pria itu meninggalkan benih cinta di rahim Susa. Menjadikan Susanti seorang ibu muda di usia 21 tahun. Sampai saat ini, usia putrinya 25 tahun, Susanti tidak percaya adanya pria yang mencintai seorang wanita secara tulus. Cinta bagi Susa hanya cintanya kepada Fela. Putri satu-satunya. Susa membesarkan Fela dengan segenap cinta yang dia simpan hanya untuk Fela.
Dalam hidupnya yang sering ditinggalkan, Susa memiliki seorang sahabat. Satu-satunya tempat Susa meletakkan kepercayaan. Maka ketika sahabatnya menginginkan Fela menjadi istri dari sang putra, Susa memaksa Fela agar mau menikah. Susa tidak peduli kepada perasaan Fela. Susanti hanya percaya kepada Marsya, tidak kepada lelaki yang namanya sesekali dia dengar dalam igauan malam Fela.
Susanti hanya memikirkan kebahagiaan putrinya. Dia mendengar kehidupan rumah tangga Marsya yang harmonis, lalu menginginkan Fela merasakan hal itu juga bersama putra Marsya. Meskipun Susanti tidak terlalu percaya bahwa putra Marsya mampu mencintai Fela seperti cinta Susa kepada Fela.
Ternyata benar saja. Baru kemarin rasanya Susanti berpisah dengan Fela yang dibawa suaminya ke kota lain. Telepon Marsya yang menanyakan keberadaan Fela membuat amarah Susa meledak.
”Kenapa Fela sampai menghilang? Apa yang terjadi kepada anakku?”
Lalu terdengarlah permohonan maaf dari bibir Marsya dalam isakan tangis.
”Aku betul-betul minta maaf, Susa. Aku sangat menyayangi Fela. Aku cinta Fela sama seperti putriku sendiri, tapi keadaan sebelumnya menyebabkan semuanya terjadi. Fela meninggalkan rumah dan kami semua tidak bisa menghubungi Fela.”
”Itu belum menjawab pertanyaanku. Apa yang terjadi sehingga putriku lari dari kalian? Apa yang sudah kalian lakukan kepadanya?”
”Maaf, Susa. Aku minta maaf. Fela mengetahui ka-kalau Nata sudah menikah sebelumnya.”
”Menikah? Apa maksudmu ini, Marsya? Tolong jelaskan.” Susanti menahan napas. Dia mempertahankan pikiran positif demi dirinya sendiri.
”Nata … sebenarnya sudah menikah. Aku meminta Nata menikahi Fela juga. Karena aku hanya ingin Fela yang menjadi menantuku. Begitu Fela mengetahui semuanya, Fela susah untuk dijangkau. Kami kehilangan Fela. Apakah Fela bersamamu, Susa? Jika iya, aku ingin meminta maaf pada Fela.”
”Bagaimana bisa kamu melakukan semua ini kepada putriku?” gumam Susa kehabisan kata.
”Maaf, Susa. Kamu mau memaafkan aku?”
Susanti hampir tertawa. Mentertawakan sikap Marsya yang begitu buruk.
”Aku juga ingin minta maaf. Maafkan aku karena begitu percaya padamu.” Susanti mematikan panggilan itu.
Di usia tuanya, Susa masih mendapatkan jatah sebuah pengkhianatan. Datang dari sahabat sendiri yang begitu dia kagumi dan hormati. Hilang sudah segala kepercayaan terhadap wanita yang pernah menemani masa muda Susa. Respeknya kepada wanita kaya yang tidak malu berteman dengannya sang anak panti asuhan luntur sudah. Susanti tidak menyangka Marsya akan membodohinya sedemikian rupa.
Jika seperti itu, di mana Fela saat ini?
Susa sadar bahwa Susa-lah biang keladinya. Namun, Susanti pengecut. Dia belum sanggup mendengar kecaman dari Fela. Semua masalah ini takkan terjadi jika Susa tidak memaksa Fela menikahi Nata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Singgah (Complete)
General FictionBe a wise reader. Pilihlah cerita sesuai usiamu dan minatmu. Cerita ini berlabel dewasa, bukan karena adegan mantap-mantap, tetapi tema cerita ini dewasa. Jangan sampai salah pilih cerita, ya. Tinggalkan kalau memang nggak sreg. *** Fela dijodohk...