Aku hanya mendustai diri sendiri demi rumah tangga yang sempurna. -Wisafela-
”Papa langsung putar balik, ya.”
Papa Deni meninggalkan aku di depan rumah Mas Nata. Hari ini pembagian rapor. Sebagai ketua yayasan Papa perlu memberikan kata sambutan di hadapan seluruh murid dan wali mereka. Jadi, Papa Deni tidak bisa menemani aku di sini.
Aku minta tolong pada Mama Marsya dan Papa Deni agar tidak memberitahu kedatanganku kepada Mas Nata. Aku bilang ingin kasih surprise dan mereka bersedia. Mungkin tubuhku tahu ada misi penting yang harus aku lakukan. Ia memberikan aku kebebasan. Morning sickness hanya terjadi pagi tadi dan dapat aku atasi dengan meminum obat mabuk dari dokter. Semua berjalan lancar sampai detik ini, walaupun di mobil tadi aku memejamkan mata supaya tidak melihat jalan raya.
Wisafela
Mas hari ini pulang atau tidak?Aku menunggu balasannya cukup lama. Waktu itu aku gunakan untuk memperhatikan area teras ini. Mungkin nggak, ya, Mas Nata meninggalkan anak kunci di rumah? Panas pagi cukup menyegat. Mungkin nanti Mas Nata perlu menanam pohon pelindung di depan teras.
Titik-titik peluh mulai bermunculan di kepalaku. Sepertinya aku bakalan mandi keringat kalau harus menunggu dua jam lagi. Semoga vitamin D ini bikin aku kuat sehingga besok tidak muntah-muntah lagi.
Mas Nata
Iya. Sore ini saya pulang. Tunggu, ya.Ponselku kembali bergetar. Segera aku mengecek barangkali Mas Nata kirim pesan lagi.
+62822847032xx
Nunggunya bareng saya aja daripada bengong sendirian.Siapa ini yang kirim spam? Sudah nggak zaman lagi papa minta pulsa.
+62822847032xx
Kesambet loh ntar. Nggak cakep lagi.Oh, Wahyu! Tapi dia tahu aku lagi bengong dari mana?
Wisafela
Kamu lihat saya, Yu?+62822847032xx
Yu? Yu siapa? Ayu? Nama aku bukan Ayu, masih yang lama. Payah loh yang nyari nama, jangan diganti sembarangan.Siapa sih? Nada pesannya akrab banget. Mau dia pakai nama baru atau nama yang lama, mana aku tahu. Atau sebetulnya ada pembunuh berantai di sekitar sini? Aku langsung waspada mengawasi keadaan. Kompleks ini sepi sekali. Tampaknya sebagai daerah rawan kejahatan. Tidak ada orang dalam radius sepuluh meter ... kecuali pria berhelm di atas sepeda motor di ujung jalan.
Dia lagi ngapain di sana? Ia kelihatannya sedang main HP. Jangan-jangan sedang menyusun strategi dengan komplotannya.
+62822847032xx
Ini aku teman lama kamu. Yang kamu lupain sejak menikah.Satu kaki menendang jantungku. Uh, terlalu berlebihan. Dan ya, jantungku benar-benar berdebar karena pesan itu. Tidak mungkin Anand ada di sini. Mustahil dia bisa tahu keberadaanku. Tapi kalau Anand ada di sini, tolong bantu aku. Aku takut. Sepeda motor itu bergerak mendekat. Tubuhku bertambah merinding.
Wisafela
Kamu di mana?Tanganku gemetaran mengetik pesan singkat itu. Tolong. Ini sangat mengerikan. Penduduk di sekitar sini semuanya mungkin sedang bekerja. Para ibu rumah tangga berkutat di dalam rumahnya.
Sepeda motor itu berhenti di depan rumah. Keadaan terasa makin mencekam. Apa yang dia mau dari aku? Barang berharga? Aku tidak membawa harta. Kalau tujuannya mau maling, kenapa harus rumah yang ada orangnya?
Pengemudi motor turun dan membuka helm. Rasa takut yang aku alami dalam sekian detik langsung pergi. Aku menyentuh dada karena lega. Daripada itu aku lebih merasa terkesima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Singgah (Complete)
Ficción GeneralBe a wise reader. Pilihlah cerita sesuai usiamu dan minatmu. Cerita ini berlabel dewasa, bukan karena adegan mantap-mantap, tetapi tema cerita ini dewasa. Jangan sampai salah pilih cerita, ya. Tinggalkan kalau memang nggak sreg. *** Fela dijodohk...