Hari ini, Halilintar dan Solar ditugaskan Gempa untuk membersihkan gudang. Solar masih sibuk memilah barang-barang, sedangkan Halilintar menonton dengan secangkir kopi ditangannya.
Halilintar melihat ke luar jendela, oh. Ia mendapatkan sebuah ide.
"Hey, Solar. Somebody is here to pick you up." Ucap Halilintar tanpa menolehkan pandangannya.
"What? Who? Gue gak ada janjian sama siapa siapa perasaan." Solar berjalan kearah jendela untuk melihat 'seseorang yang menjemputnya'
Solar heran, "Apaan, itu cuma truk sampah."
"Exactly." Ucap Halilintar menatap lurus nan datar kearah Solar.
'Hah? Stres nih anak?' pikir Solar.
Halilintar menyeruput kopi nya dengan santai. Tak lama kemudian, Solar mengernyit kan dahinya.
Setelah berpikir keras, Solar menyadari nya. 'Gledek sialan! Gue disamain sama sampah?!'
Solar menatap Halilintar penuh amarah, "Hm, apa? Udah paham maksud gue?" Halilintar masih setia menyeruput kopi nya dan tersenyum miring.
"LO!" Solar langsung mengejar Halilintar yang hendak kabur.
"SINI LO KEPARAT!" Solar siap menembakkan jurus tembakan solar gerhana nya.
DUAR!!
Seluruh penghuni rumah tersentak karena mendengar ledakan, dan tentu saja, rumah mereka terasa seperti terkena gempa bumi.
Gempa yang tau ulah siapa ini, langsung saja berteriak. "WOI, RUSAK RUMAH NIH NANTI!"
.
.
.
.
.
″″″
Ini terinspirasi dari mini fancomic
Oneshot selanjutnya enaknya wleowleo, fluff atau angst? Sekalian deh req mau ship apa heheSee ya, have a nice day!
KAMU SEDANG MEMBACA
A day in our life
Short StoryBerisi Oneshot twoshot N : • Oneshot bisa siblings! AU dan Ship • bxb • harshword maybe this is my first fanfic, so if there is any mistake, i'm sorry.