Di kediaman ketujuh bersaudara yang tenang nan damai—
'AAAAAAA!!!!!'
—okay, whatever.
Mari kita lihat apa yang sedang terjadi di dalam kediaman yang 'tenang nan damai ini.'
"THERE'S A SPIDER!"
"SO? WHAT DO YOU WANT ME TO DO?!"
"KILL IT."
"WHY ME?! TAUFAN AJA!"
"WHAT? NO, NO, NO! HELL NO!"
Seekor laba-laba berwarna hitam berdiam diri di lantai kamar Taufan.
Membuat trio trouble maker plus Solar panik setengah mati.
Laba-laba tersebut berjalan sedikit ke arah Solar.
"OH MY F*CKING MERLIN. WHAT KIND OF CREATION IS THIS?!"
"SOLAR, LANGUAGE!" Tegur Taufan.
"F*CK, GO AWAY YOU LITTLE SH—"
Solar menaiki meja belajar Taufan, doakan meja belajarnya tidak rusak setelah ini.
"AAA!! THERE'S ANOTHER ONE!"
Blaze yang sedari tadi berada diatas lemari berteriak karena melihat laba-laba muncul dari bawah kolong ranjang Taufan.
"AAAAA!!!!!" Teriak mereka semua.
'BRAK!'
Pintu terbuka dengan kasar.
Memperlihatkan sosok kakak sulung dengan kilatan-kilatan petir merah di badannya. Oh god, sepertinya dia marah besar."Hey." Sapa sang kakak sulung dengan penuh penekanan.
Keempat orang selaku pelaku kerusuhan yang terjadi bergedik ngeri.
"You guys know what time is it, right?"
Mereka berempat mengangguk takut. "Sudah jam 3 pagi, ya?" Ucap Thorn dengan suara bergetar.
"Then··· KENAPA KALIAN BUAT KERIBUTAN DI JAM 3 PAGI?!" Bentak Halilintar, sang kakak sulung.
"Anu··· bang,"
"HAH?!"
"Hehe, kita takut... Ada laba-laba."
Halilintar menelusur lantai kamar Taufan dengan netra ruby nya. Ia menemukan dua laba-laba kecil, ia segera mengambil kedua laba-laba tersebut.
"HOLY SH!T, HOW?!" Solar mengumpat.
Halilintar melirik ke arah Solar. "Bahasamu, dijaga." Tegurnya.
Halilintar berjalan pergi berniat membuang kedua laba-laba tersebut dan —berharap— kembali tidur dengan nyaman.
Sebelum Halilintar benar-benar pergi dari kamar berisi empat orang biang kerok, ia memperingatkan mereka, dan berhasil membuat keempat saudaranya kicep.
'setelah ini, tidur. Jika aku mendengar ada kerusuhan lagi, kalian siap siap gosong seperti orang tersambar petir.'
Ancaman dari sang kakak sulung membuat mereka buru-buru kembali ke kamar masing-masing dan tidur. Lagian, siapa juga yang mau gosong seperti orang tersambar petir? Dan mereka tau, ancaman kakak sulungnya itu bukan sembarang ancaman.
Jam 3 dini hari kediaman ketujuh bersaudara benar-benar tenang nan damai.
..
.
.
.
.
Fin.
–
Yeyy double update
Ini juga draft(´;ω;`)See ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
A day in our life
Short StoryBerisi Oneshot twoshot N : • Oneshot bisa siblings! AU dan Ship • bxb • harshword maybe this is my first fanfic, so if there is any mistake, i'm sorry.