24. Putra Mahkota Kekaisaran

1.6K 202 18
                                    

"Apa aku boleh duduk di sin— loh, putri Anaya?"

Deg.

Tring!

{ Target kelima ditemukan! }

Suara itu... Jangan-jangan...

Adel menatap sang objek yang berdiri di depannya dengan senyum manis.

"Wah, ternyata kita sekelas?"

Sialan. Kenapa dia ada di sini?!

{ Nama : Jamie Stévan Alphànka
Umur : 17 tahun
Status : Pangeran Ke 3 Kerajaan Alphanka
Strength : 63%
Intelligent : 67%
Agility : 50%
Durability : 50%
MP : 67%

About him :
   Pangeran Ke 3 Kerajaan Alphanka. Terlambat masuk akademi sehingga di umur 17 tahun dia masih duduk di bangku anak tahun pertama. Cukup populer di kalangan wanita karena ke-friendly-annya dan ketampanannya. Menyukai kue macaron, hal-hal yang manis, dan merupakan orang yang ramah.

Rasa tertarik target pada player : 5%
Kesan pertamanya pada player : memiliki rasa penasaran terhadap gadis yang menjadi pasangan kakaknya, Zee. }

"Jamie... Bukankah kau pangeran Jamie?" Adel mengucek matanya, memeriksa kembali apakah penglihatannya salah. "Atau kau cuma kembarannya?"

Adel mengernyit saat menatap kembali papan hologram yang memberitahukan informasi tentang Jamie. Rasa tertariknya padaku lima persen? Lebih cepat dari Amon, ya?

Jamie mengerjap beberapa kali, kemudian tertawa keras melihat tingkah Adel. "Tapi kau salah, putri. Aku tidak punya kembaran."

"Jadi kau benar-benar Jamie?"

Jamie tersenyum tipis. Tanpa persetujuan Adel, laki-laki itu duduk di samping Adel. "Aku baru tahu loh, kalau kau masuk ke akademi ini."

Adel mengernyit. "Kenapa memangnya?"

"Aneh saja. Karena akademi ini mempersilahkan murid dengan catatan kesiswaan yang bermasalah sepertimu bersekolah di sini."

"Kau lupa siapa keluargaku?" tanya Adel, sarkas.

"Tidak lupa. Kau kan, dari keluarga Duke."

"Syukurlah kalau kau tahu."

Jamie melihat Adel tiba-tiba berdiri. Bahkan di tangan gadis itu sudah ada buku. "Kau mau ke mana?" tanyanya bingung.

"Pindah. Aku alergi duduk dengan orang sepertimu." Adel dengan cuek berjalan ke bangku lain, meninggalkan raut tercengang dari Jamie.

"Wah... Sialan. Apa dia benar tipe yang disukai Zee?" Jamie berkata pelan. Ia tak memutus pandangan dari Adel. Bahkan meski pelajaran berlangsung, laki-laki itu terus menatap Adel.

Di sisi lain, Adel risih saat merasakan tatapan yang terus mengarah padanya. "Gila... Aku tidak menyangka kami sekelas. Bukankah dia berumur 17 tahun? Kenapa kami bisa sekelas? Sialan... Hari-hari ku pasti sulit kedepannya."

Adel bergumam tak jelas. Jika begini, Adel yakin Jamie tidak akan pernah membuat hidupnya damai. Karena yang Adel tahu, Jamie membenci Anaya. Dan lebih parahnya, Jamie menjadi target kelimanya. Apa yang harus dia lakukan pada orang yang merupakan adik dari tunangannya itu?

Adel takut jika dia mencoba mendekati Jamie untuk menambahkan rasa tertarik laki-laki itu padanya, Zee akan merasa terkhianati. Makanya sampai saat ini, Adel belum berinteraksi dengan target lainnya karena harus berperang dengan batin dan rasa bersalah. Begini-begini dia adalah orang yang setia.

SISTEM : Antagonist Harem ( DROP ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang