29. Kilas Balik Masa Lalu (Flashback)

900 93 4
                                    

📌 WARNING-!!

Jadi sebelum baca, kalian harus pahami ini. Cerita ini tidak memasukkan agama mana pun, atau pun memojokkan agama lainnya. Jadi, harap kalian bertoleransi dan menelaah mana yang baik dan mana yang benar.

Terlebih, ini fiksi. Jangan terlalu baperan. Jangan nganggep ini nyata. Paham, okey?

Pintarnyaaa.

Ada baiknya sebelum baca kalian membaca judul bab. Ini menceritakan flashback, atau kilas balik masa lalu Zee yang dilihat Adel pakai sihir memories.

Jangan heran kalau aku di sini pake kata 'Anaya'. Oke?

Nah, silahkan baca sangkyuu.

>2200 kata.

****


Zee menghantamkan tubuhnya ke atas kasur. Helaan napas berat keluar dari bibir laki-laki berusia 17 tahun itu. Rasanya menjalani hari ini sangat melelahkan. Tumpukan dokumen yang harus ia kerjakan. Tugas dari Ayahnya.

Zee benar-benar ingin melenyapkan dokumen itu dengan sihir. Menjadi Putra Mahkota benar-benar melelahkan. Terlebih, ambisi ayahnya yang menginginkan dia yang merupakan serpihan jiwa dewa menjadi pemimpin kerajaan Alphanka.

Tangan kanan Zee terangkat ke atas, menghalau cahaya matahari yang masuk lewat balkon kamarnya. "Kekuatan ini... Apa benar aku serpihan jiwa dewa?"

Zee masih berpikir bahwa semua orang mengada-ada, atau terlalu berlebihan menganggap dewa itu ada. Semenjak dia lahir, Zee tahu bahwa dia diperlakukan spesial oleh orang-orang. Dan diperlakukan berbeda dari semua orang.

Namun, tak banyak juga orang di istana yang takut padanya. Zee juga tidak menginginkan kekuatan ini. Kekuatan yang membuatnya berbeda dari yang lain. Kekuatan yang membuatnya tidak terlihat seperti manusia. Dan sesuatu yang membuat Zee selalu merasa kesepian.

"Kenapa aku hanya menjadi serpihan saja? Kalau memang dewa itu ada, kenapa aku tidak jadi dewa saja?" Zee menggerutu pelan.

Suara ketukan dari luar kamarnya terdengar. Untuk bangkit dari kasurnya saja Zee merasa malas. Jadi, dia menggunakan sihir untuk membuka pintu.

"Putra Mahkota! Jangan menggunakan sihir Anda sembarangan." Ryu, ajudan Zee segera menutup pintu dengan panik. Takut seseorang melihatnya. "Anda tahu kan, sihir Anda sangat berbahaya? Untuk sementara, gunakan sihir Anda secukupnya. Atau gunakan disaat keadaan mendesak. Untuk kegiatan yang ringan, Anda bisa kan, jangan menggunakan sihir?"

Zee memejamkan matanya kesal. Tangannya menggapai bantal di sampingnya dan melemparkannya tepat di wajah Ryu. "Berisik kau!"

Ryu menghela napas pelan. "Saya datang karena penyihir agung ingin bertemu dengan Anda."

"Untuk apa aku harus bertemu pak tua sialan itu?"

"Ini masalah kekuatan Anda. Dan alasan kenapa Anda hanya menjadi serpihan saja."

Mendengar itu, Zee langsung berdiri. Dalam satu kedipan mata, sosok Zee telah menghilang dari hadapan Ryu. Ryu sontak berteriak.

"SUDAH SAYA BILANG JANGAN GUNAKAN KEKUATAN ANDA, YANG MULIA!"

Di sisi lain, Zee sudah sampai di taman. Zee bisa melihat seseorang duduk di kursi taman. Segera ia menghampiri orang tersebut. Merasakan kehadiran seseorang, penyihir agung lantas berdiri tatkala Zee berdiri tepat di hadapannya.

SISTEM : Antagonist Harem ( DROP ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang