| 4 | Rasa Cemas

1.3K 172 13
                                    

Hamparan lautan luas kebiruan menjadi sajian yang bisa emerald itu pandangi saat ini, setiap ujung yang bisa si musim semi lihat hanyalah perairan. Kapal besar yang mereka tumpangi kali ini tepat berada di pertengahan lautan, dimana itu artinya mereka berada dalam setengah perjalanan menuju pelabuhan tujuan.

Setelah pihak Konoha serta Kerajaan berbicara ringan perihal kabar serta keadaan kedua tempat masing-masing dan menyempatkan untuk menyantap hidangan ringan yang diberikan oleh pihak kerajaan sebagai tanda sambutan, Shikamaru dan Sakura pun berpisah, laki-laki Nara itu mengatakan ingin tidur guna mengisi energi─huh! Alasan saja, padahal tidur kan memang kebiasaan laki-laki itu!

Sedangkan Sakura sendiri, memilih berdiri di bagian ujung kapal, tempatnya di bagian tepi di lantai dua, menikmati hembusan angin serta melihat gelombang air yang terhempas akibat hantaman bagian bawah kapal yang bergerak.

Begitu asyik dengan dunianya sendiri, hingga si musim semi tidak menyadari ada orang yang berjalan mendekati, tubuh Sakura bergetar kecil ketika tiba-tiba hadir sosok pria berkacamata tepat di sampingnya.

"Sudah lama sekali, ya." ujarnya.

Termenung untuk beberapa waktu. Sakura terpaku dengan penampilan seseorang yang dulunya hanyalah bocah cengeng namun kini berganti dengan keadaan yang jauh berbeda, anak itu terlihat jauh lebih tenang dan berwibawa, yah, setidaknya itu lah kesan pertama yang Sakura rasakan ketika bertemu kembali dengannya.

Sakura tiba-tiba tersentak, ia merutuki kebodohannya yang dengan lancang memandang orang itu dengan waktu cukup lama, sangat tidak sopan sekali, langsung saja Sakura memalingkan wajah dan membalas ucapannya, "Aa~ dan sekarang anda─"

"Tidak perlu terlalu formal, aku kurang nyaman mendengarnya,"

"Baiklah, maksudku, kau bahkan sekarang lebih tinggi dariku, padahal dahulu kau sangat kecil..." Sakura terdiam tak melanjutkan, ia bingung harus memanggil laki-laki itu dengan sebutan apa.

Hikaru yang mengerti pun sedikit tersenyum. "Hikaru, kau bisa memanggilku seperti itu. Kita teman, 'kan?"

Sakura pun mengangguk. "Tentu. Kau, aku, Naruto dan Lee sampai kapanpun akan tetap menjadi teman,"

"Terimakasih. Kalian adalah teman pertama yang kumiliki. Ah, ya, bagaimana kabar mereka? Aku begitu merindukan kalian," Hikaru yang beberapa waktu lalu memperhatikan Sakura kini beralih pada hamparan air, memandang jauh dan mulai mengingat kebersamaan mereka dahulu.

"Mereka baik-baik saja,"

"Syukurlah. Bagaimana dengan Kak Naruto? Dia sejak dulu terlihat hebat,"

Sakura tersenyum mendengarnya. "Kau tahu, Hikaru. Dia sekarang bahkan menjadi sangat kuat,"

Senyuman yang awalnya tampak tipis pada bibir Hikaru kini terlihat lebih jelas. "Dia sejak dulu memang sangat hebat, aku ingin bertemu dengannya,"

Sakura untuk sesaat kembali menoleh pada Hikaru, Pangeran Negara Bulan itu kini nampak menampilkan sisi emosi yang dominan akan kesedihan atas rasa rindunya.

"Tanpa perjuangan Kak Naruto dan kalian, mungkin dulu aku tidak bisa menyelamatkan Raja─Ah! Maksudku Ayah, pertolongan kalian sangat besar pada kami saat itu. Terimakasih," lanjut Hikaru.

Bibir Sakura tanpa sadar tersenyum mendengarnya. "Naruto juga pasti sangat ingin bertemu denganmu," Sakura menghembuskan napas panjangnya. "Yeah! Sayang sekali dia tidak terlibat misi kali ini,"

Ucapan itu berhasil membuat Hikaru berpikir sesaat. "Pria tadi? Shikamaru? Ya! Namanya Shikamaru, 'kan?"

Anggukan kepala Sakura berikan lebih awal, lalu menjawab, "Iya, dia teman kami, dan akan menjadi temanmu juga, Hikaru,"

𝐅𝐎𝐑𝐄𝐕𝐄𝐑 𝐋𝐎𝐕𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang