Dengan perasaan cemas, Sakura menunggu sosok partner misinya untuk kembali. Setelah penyambutan mewah yang diberikan pihak istana pada keduanya, Shikamaru memutuskan di malam harinya akan mencoba mengamati keadaan di area yang biasanya terjadi penyerangan.
Dan Sakura sendiri, diberitakan tugas untuk mengawasi di sekitar istana, namun hingga tengah malam mengambil alih nyatanya Shikamaru belum juga menampakkan dirinya, hal itu berhasil membuat Sakura diserang pemikiran negatif yang berkemungkinan sedang dialami oleh Shikamaru di luar sana.
Si musim semi berjalan mondar mandir di dalam kamarnya, dengan sesekali melirik jam dinding yang memang menempel di tembok mewah ruangan yang telah pihak istana siapkan sebagai tempatnya bermalam.
Entah harus bersikap seperti apa, tapi perlakuan pihak istana ternilai berlebihan di mata Sakura maupun Shikamaru, terlalu banyak hal yang mereka berikan dalam bentuk materi. Ya, Sakura memang sudah mengetahui perihal Raja Tsuki Michiru yang sejak dulu tidak pernah perhitungan dengan harta, atau lebih tepatnya Raja Michiru tergolong sangat boros.
Sakura dan Shikamaru diberikan fasilitas yang sangat mewah, bahkan keduanya disiapkan sebuah kamar berukuran besar masing-masingnya yang terletak di lantai 2, dengan di dalam ruangan tersebut terdapat benda-benda yang sepertinya sangat jarang atau bahkan tidak pernah Sakura lihat sebelumnya di Konoha.
Seperti, sebuah lemari pendingin yang berada di pojok ruang kamarnya, yang mana di dalam benda itu terdapat berbagai macam buah-buahan serta minuman yang memang sengaja pihak istana siapkan untuk mereka.
Jangan lupakan pendingin/penghangat ruangan yang menempel di dinding bagian atas, yang mana suhunya bisa diatur sesuai si pemilik ruangan dengan bermodal remot. Sakura hanya bisa menggeleng menerima bagaimana pihak lawan memanjakan dirinya dan Shikamaru.
Sakura kembali menatap pintu kaca yang berukuran besar dimana lokasinya menunjukkan bagian depan istana, kaki jenjangnya membawa sang raga menuju ke sana, membuka pintu kaca itu lantas semakin berjalan ke tepi balkon kamarnya.
Tatapan sang emerald terarah lurus pada hamparan pepohonan yang memisahkan wilayah istana dengan pemukiman para penduduk, tak ada yang aneh, Sakura hanya melihat kemerlap lampu malam yang berasal dari rumah-rumah warga.
Hingga, sebuah dendutam hebat yang diikuti kepulan asap menyembul ke udara, membuat Sakura menajamkan penglihatannya dengan mencengkeram pembatas balkon cukup erat. "Shikamaru..." Gumamnya, di dalam hati Sakura berharap Shikamaru dalam keadaan baik-baik saja.
...
Di sebuah ruangan dalam penerangan kurang, gadis merah muda itu masih terus memberikan pengobatan pada Shikamaru yang mana keadaan laki-laki tersebut kini cukup memprihatinkan.
Shikamaru sendiri terlihat masih diam, sesekali ringisan keluar dari bibirnya saat merasakan nyeri pada goresan luka cukup dalam yang dimiliki oleh tubuhnya, dimana luka itu berjumlah tidak hanya satu.
Ada sekitar lima goresan yang mana masing-masing memiliki kedalaman tidak dangkal, letaknya berada di pinggang, punggung, perut, lengan dan betisnya. Membuat pemuda itu kini bertelanjang dada serta mengangkat tinggi sebelah celana ninjanya supaya Sakura bisa dengan mudah melakukan pengobatan.
Shikamaru duduk di tepi ranjang, sedangkan Sakura duduk di sebelahnya dengan tangannya kini terarah pada lengan Shikamaru, tiga luka lainnya telah selesai diobati dan kini hanya tersisa dua luka lagi di bagian lengan dan betis.
"Apakah tidak apa-apa kau berlama-lama di kamarku, Sakura?" Tatapan Shikamaru yang sebelumnya menyiratkan rasa sakit pun mulai terlihat lebih baik dan kini mengarah pada Sakura─gadis yang sejak setengah jam yang lalu telah berada di kamarnya untuk memberikan pengobatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐎𝐑𝐄𝐕𝐄𝐑 𝐋𝐎𝐕𝐄
Fanfiction🌸𝐒𝐡𝐢𝐤𝐚𝐒𝐚𝐤𝐮🌸 Yang Nara Shikamaru inginkan untuk urusan asmaranya adalah ... menikah dengan gadis kalangan biasa serta menjalani kehidupan yang sederhana, itu adalah definisi keluarga bahagia serta menenangkan bagi Shikamaru. Namun, apa jad...