| 12 | Waktu Senggang

407 61 9
                                    

Shikamaru dan Sakura merasa dipermainkan secara tak langsung. Dan, Sakura seharusnya sejak awal sudah sadar jika watak Raja Michiru memang terlalu santai dan suka main-main, ternyata jabatan Raja itu tak juga mampu membuang karakter asli laki-laki tersebut.

Setelah Shikamaru dan Sakura mengirimkan surat pada Kakashi untuk menyampaikan kabar misi mereka berhasil serta mempertanyakan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Tak berselang lama Kakashi pun langsung membalas pesan mereka.

Dimana, Kakashi juga merasa dibodohi, Kakashi pun melupakan fakta mengenai karakter Raja Michiru. Jika dipikirkan kembali, permasalahan Nagara Bulan kali ini hanya dilakukan oleh seorang remaja, dengan logika pun agaknya Raja Michiru seharusnya mampu menangani hal ini dengan mengandalkan para prajurit yang tak terkira jumlahnya.

Tapi, pihak Konoha hanya bisa pasrah saat mendengar penjelasan Raja Michiru ketika membahas kelanjutan misi. Dimana sebenarnya niat utama Raja Michiru mengundang shinobi Konoha adalah hanya karena rasa rindu, sangat konyol, tapi begitulah watak sang Raja.

Dengan bermodal sedikit drama, Michiru membuat laporan permasalahan dimana terkesan memiliki permasalahan rumit. Tapi, tak keseluruhan sia-sia, karena jika tidak dengan hadirkan Sakura dan Shikamaru belum tentu permasalahan ini berakhir damai, bisa saja Haru justru tewas karena keberingasan para prajurit Istana.

Di sisi lain. Sebagai ucapan permintaan maaf, Michiru justru memberikan Shikamaru dan Sakura waktu lebih lama untuk berada di Istana.

Kakashi hanya bisa kembali menghela nafas pasrah. Dan, memberikan ijin bagi dua shinobi milik Konoha tersebut untuk menikmati waktu di Negara Bulan selama satu minggu.

Maka, pada pagi ini, Sakura dan Shikamaru memutuskan untuk berkeliling kota, memperhatikan bangunan-bangunan tinggi yang indah dan megah di wilayah tersebut. Sebuah tempat yang telah ditetapkan sebagai daerah maju dengan alat-alat canggihnya.

Sakura berseri dan menunjuk ke atas, tepatnya pada layar yang terpasang di bagian tengah bangunan, yang menampilkan sebuah gambar bergerak. "Lihat! Benar-benar menakjubkan!"

Shikamaru yang berjalan di sisi Sakura pun menoleh pada objek tersebut, wajahnya tidak menunjukan reaksi banyak. "Kau benar," namun tak dipungkiri, Shikamaru juga takjub dengan kecerdasan orang-orang di sana yang mampu menciptakan mesin seperti itu.

Si gadis mengangguk, kemudian kembali menatap lurus ke depan, angin sepoi-sepoi berhembus pada pagi yang redup ini, membuat suasana menjadi lebih menenangkan tanpa teriknya mentari. "Uhm... menurutmu, apakah Konoha bisa maju seperti kota ini, Shikamaru?"

Pertanyaan random Sakura membuat si lelaki sempat mengernyit. Shikamaru mendengus samar. Memikirkan sepertinya kali ini dirinya benar-benar diberikan waktu istirahat dari kerumitan misi, dan mendapatkan kesempatan untuk merilekskan pikirannya dengan percakapan ringan seperti sekarang.

"Kurasa ... mungkin saja. Di kemudian hari," Shikamaru membalas.

Senyuman Sakura hadirkan, seakan mempercayai ucapan Shikamaru. Si gadis menghirup udara dalam dan membuangnya perlahan, menikmati kesenggangan waktu. "Satu minggu di tempat ini, ya..." Sakura menggantungkan ucapannya, kemudian menoleh pada Shikamaru. "Apa yang akan kau lakukan?"

"Tidur." Jawab cepat si lelaki.

Shikamaru mengaduh karena Sakura langsung memukul ringan lengannya, sempat menghadirkan wajah tak terima walaupun segera berubah pada ekspresi malas seperti biasa. "Apa masalahmu?"

Sakura berdecak, melipat kedua tangannya di depan dada, kakinya masih melangkah mengimbangi gerakan kaki Shikamaru. "Hidupmu membosankan. Di sini banyak tempat bagus, kau sungguh hanya akan tidur?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐅𝐎𝐑𝐄𝐕𝐄𝐑 𝐋𝐎𝐕𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang