| 10 | Sebuah Kisah

513 77 4
                                    

Takanashi Haru adalah satu-satunya Takanashi yang tersisa. Selama 5 tahun lamanya Haru menyembunyikan identitasnya dan fakta bahwa dirinya masih hidup dari dunia luar.

5 tahun lalu, atau lebih tepatnya ketika Haru berusia 11 tahun, sebuah ledakan atas gagalnya pembuatan senjata keluarganya merupakan mimpi buruk bagi bocah itu, dalam sekejap mata Haru mau tak mau harus menerima fakta bahwa keluarganya telah tiada secara bersamaan.

Haru yang saat itu kebetulan berada di luar rumah menjadi satu-satunya yang selamat, dan entah mengapa saat evakuasi dilakukan Haru justru bersembunyi, guncangan mental dialami oleh Haru membuatnya memilih mengasingkan diri selama beberapa hari di gua yang berada jauh di dalam hutan.

Bocah 11 tahun itu pada awalnya mengira akan ada bala bantuan atau sejenis pencarian atas dirinya yang tak ada di TKP, namun ketika desas-desus jika pencarian mayat keluarga Takanashi dihentikan dan dianggap tewas keseluruhan membuat Haru semakin terpuruk.

Haru merasa pihak Istana terlalu mudah dalam memutuskan, padahal Haru yakin jika mereka memang niat mencari kebenaran, hanya dengan bermodal mengerahkan lebih banyak prajurit untuk menggeledah sekitar kediaman Takanashi maka dirinya tentu saja bisa ditemukan.

Tapi. Amarah Haru sudah lebih dulu tumbuh atas rasa kecewanya. Terlebih Haru juga tidak menyangka jika Hikaru yang saat itu adalah temannya pun bisa dengan mudah mempercayai kematiannya padahal jelas-jelas jasad Haru tak ditemukan di tempat kejadian.

Beruntungnya Haru, keluarga Takanashi memiliki ruangan rahasia di bawah tanah, dimana beberapa senjata disembunyikan ─ senjata lain yang tak mereka perjualkan pada pihak istana. Membuat Haru memiliki tekad untuk mengembangkan dan meneruskan pembuatan senjata yang sempat gagal itu.

Bahkan, rasa dendamnya membutakan Haru dan mengabaikan fakta jika pembuatan senjata itulah yang mengakibatkan keluarganya terbantai, tak ada rasa takut akan kegagalan, justru yang ada adalah semangat menggebu yang kuat untuk menyelesaikannya dan membalaskan dendam karena ketidakadilan.

Sampai akhirnya, senjata itu berhasil dibuat dengan sempurna ketika Haru berusia 16 tahun. Dan Haru tanpa ragu melakukan penyerangan pada Desa. Haru sengaja memancing pihak Istana melewati kerusakan Desa supaya Raja dan pangeran bergerak keluar dan Haru bisa membalaskan dendam tanpa harus melawan penjaga Istana.

Itu adalah pemikiran Haru pada awalnya. Namun, Haru tak pernah menduga jika pihak Istana justru melibatkan shinobi untuk menangani kekacauan yang dibuatnya. Dan kini berakhirlah Haru tertangkap dengan mudahnya.

Haru memang ahli pembuatan senjata, namun laki-laki itu akui jika dirinya kurang mahir dalam bela diri. Sebab itulah Haru memilih untuk tak langsung menyerang area Istana karena konsekuensinya lebih besar. Gangguan kecil di area desa dan rasa frustasi Raja sudah bisa membuat Haru sempat tersenyum puas, tapi itu tidak bertahan lama karena kini dirinya tersandera.

Hikaru, Sakura dan Shikamaru menyimak semua kisah yang Haru sampaikan, serta merenungi dan mencoba untuk mengerti jika berada di posisi Haru.

Saat Haru selesai, Hikaru terlihat menunduk, seolah mulai mengerti dan merasa telah melakukan kesalahan karena menggores perasaan temannya.

"Haru... aku minta maaf..." Itu adalah kata pertama yang Hikaru ucapkan.

Terlihat Haru yang tercengang samar, tak menyangka Hikaru akan sudi mengatakan maaf padanya. Padahal Haru juga salah karena telah membuat kekacauan. "Hikaru ─"

"Aku memang teman yang buruk," Hikaru mendongak, menampilkan raut penyesalan. "Percayalah, jika aku mengetahui kau masih hidup, aku pasti akan menemuimu. Aku sangat menyesal karena tidak memilih untuk memastikan keselamatamu, aku tidak bisa membayangkan bagaimana hidupmu sangat sengsara lima tahun belakangan ini. Tanpa keluarga dan hanya sebatang kara. Haru, aku sungguh minta maaf,"

𝐅𝐎𝐑𝐄𝐕𝐄𝐑 𝐋𝐎𝐕𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang