Tasbih 12

538 123 1
                                    

بسم الله الرحمن الرخيم

Assalamu'alaikum wr.wb

Hallo temen-temen kembali lagi ke cerita tasbih ku nih
Sejauh ini gimana ceritanya, seru gak.?
Jangan lupa follow akun ku juga ya

Ig: @wandtyas

Jangan lupa sholat 5 waktunya ya guys
Baca wattpad elit masa ibadahnya sulit, auto dosa melilit

HAPPY READING GUYS🤗


__________________________________________________

Seorang gadis itu berjalan menyusuri koridor menuju ke kelasnya. Keadaan sekolah yang masih sepi membuat dia mempercepat langkahnya. Dengan perasaan senang gadis itu berjalan sambil bersenandung lagu kesukaannya.

Di pertigaan koridor sebelum sampai ke kelas ada tiga manusia menyebalkan yang sudah siap untuk menghadang langkah kakinya. Ya mereka adalah Selen dan dua atek-ateknya. Gadis sombong dengan tingkat ke pedean nya melebihi langit tujuh.

Ketika gadis itu melipat kedua tangannya di depan dada dengan gaya soknya. Pandangan yang dibuat tajam itu terlihat lucu di mata Tasya. Berlagak seperti singa namun rupanya seperti kucing tak berbulu.

"Ohh..ini ya ternyata wanita jalang yang berani keluar dengan laki-laki gue", ucap gadis yang berdiri di tengah sambil menepuk-nepuk tangannya.

"Apa maksud lo.?" jawab Tasya dingin sambil memutar bola matanya malas.

"Jangan pura-pura gak tau lo, kemarin lo kan yang keluar sama Fian.? Dasar bibit-bibit pelacur lo", ucapnya lantang.

Plakkkk

"Jaga mulut sialan lo, gue sangat jauh dengan kalimat menjijikan itu", tegas Tasya.

"Wah-wah lo berani tampar gue.? Dasar wanita pengecut. Fian itu laki-laki gue, dah lama gue naksir sama tuh cowo. Tapi lo.? Dengan mudahnya keluar main begitu aja sm dia. Wanita murahan gak tau diri banget lo", teriak Selen dengan wajah yang sudah memerah menahan amarah.

"Hahaha...cowo lo..? Kapan kalian jadian.? Emang kak Fian mau sama modelan cewek kek lo.? Kalau suka, suka aja kali gue juga gak larang. Tapi berhenti ngarep lebih sama orang yang sama sekali gak harepin lo", ucapnya dengan nada dingin.

Selen tersulut emosi dengan perkataan Tasya yang terkesan mencemoohnya. Merasa tangannya gatal ingin mencabik-cabik wajah gadis di depannya ini. Dengan gerakan cepat Selen menarik jilbab yang Tasya kenakan. Seketika Tasya yang sedari tadi diam itu kaget dengan serangan dadakan itu.

Kedua mata Tasya menatap tajam wajah yang memerah tersulut emosi. Bak tomat matang siap di panen. Dasar kuntilanak.

Merasa tak terima dengan perlakuan Selen, Tasya itu kini membalas dengan menjambak rambut pirang yang tergerai. Ya kini hanya Tasya lah satu-satunya siswa yang memakai jilbab di antara empat gadis tadi.

Koridor kini menjadi semakin ramai karena adanya murid berdatangan dan di sambut dengan cekcok kedua gadis.

Dari arah selatan datanglah pemuda yang menjadi topik gadis itu bertengkar sedari tadi. Dengan wajah datar dan sifat dinginnya melihat tampang gadis berjilbab di tarik oleh gadis berambut pirang itu kini kedua matanya menyipit. Beberapa detik memastikan dan benar saja ternyata gadis memakai jilbab itu adalah Tasya. Tanpa berfikir panjang pemuda itu langsung berlari dan melerai keduanya.

Cinta di Antara Butiran TasbihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang