Tasbih 10

823 205 80
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu'alaikum wr wb

Kembali lagi dengan cerita tasbih ku guys
Sifat siapa si yang paling berkesan menurut kalian.?
Yuk baca kelanjutannya
Jangan lupa bantu follow akun ku ya

Ig : @wandtyas

HAPPY READING GUYS🌺

__________________________________________________


Pagi yang cerah dengan suasana sepi menambah ketenangan hati. Seluruh santri sedang mengikuti kelas sesuai jadwal hari ini. Para ustadz dan ustadzah bergerak memasuki kelas yang di ampunya. Sebuah kitab yang setia mereka bawa kemana-mana.

Berbeda dengan satu pemuda yang sedari tadi mondar-mandir mencari keberadaan abi dan uminya. Ya siapa lagi kalau bukan Arul. Seorang gus dengan sifat jahilnya kepada keluarga ketika berada di ndalem tetapi tetap dengan sifat dinginnya ketika berada di depan santri dan teman-temannya. Agar tetap terlihat cool pikirnya.

Kini ia menemukan keberadaan abi dan umi sedang duduk santai di pinggir kolam ikan sambil bercengkerama. Tumben sekali abi nya ini tak ada urusan yang cukup serius hari ini. Biasanya beliau sudah sibuk dengan banyaknya berkas yang harus di cek ulang untuk ia berikan persetujuan.

Ya kyai Ahmad ini memiliki banyak sekali usaha. Di mulai dari Pondok Pesantren Ahlul Jannah, vila di puncak bogor dan beberapa perusahaan lainnya yang telah beliau ajak kerja sama.

"Assalamu'alaikum abi umi, shobahul khoir", ucap pemuda itu menghampiri.

"Wa'alaikumussalam, lho kok udah ganteng aja mau kemana mas.?" tanya umi yang kini menatap wajah putranya.

"Wahh umi, Arul kan memang ganteng sejak lahir jadi umi tidak perlu kaget lagi ketika melihat kegantengan putra umi ini", ucapnya bangga sambil melebarkan senyum.

"Siapa lagi abi nya..?" tanya pria paruh baya itu.

"Ya abi lah... Mau siapa lagi", jawab Arul yang agak jengkel dengan pertanyaan abinya. Sudah tau jawaban tapi masih saja di pertanyakan.

"Nah itu tau, kamu itu ganteng karena nurun abimu", jelasnya tak mau kalah.

"Sampun toh bi, sama anak sendiri gak mau ngalah. Arul mau kemana kok tumben udah rapi.?" umi mengalihkan topik kedua laki-laki yang sedari debat.

"Astaghfirullah umi dah lupa ya.? Arul kan kemarin udah izin abi sama umi kalau mau pergi ziarah ke Bangkalan Madura, Hesyam juga ikut kok mi", ucap Arul menjelaskan.

"Oh iya toh, ya maaf to lee umi kan banyak yang di pikir jadi sering lupa. Mau pergi ziarah ke makam Syaikhona Kholil Bangkalan iku toh.?" umi mencoba mengingat.

"Iya umi, mumpung hari ini Arul tidak ada jadwal mengajar. Yasudah Arul pamit dulu ya bi mi, Assalamu'alaikum", Arul mencium tangan abi dan umi nya secara bergantian.

Setelah urusan berpamitan selesai Arul langsung menuju garasi. Kali ini dia akan menggunakan motor besarnya yang sudah lama tidak ia pakai. Ya dulu Arul sering sekali menggunakan motor ketika bepergian. Tetapi setelah ia melanjutkan study nya di luar negeri Arul harus berpisah dengan motor kesayangannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cinta di Antara Butiran TasbihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang