Tasbih 21

417 94 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu'alaikum wr wb

Apa kabar nih?

Bantu follow akun ku ya

Ig : @wandtyas

HAPPY READING GUYS🌷

__________________________________________________

Hebatnya dia membuatku tidak tertarik kepada siapapun selain dia, meskipun tanpa adanya pertemuan.

~Anatasya Ayu Maheswari~

Dua jam setelah kejadian panik itu kini Tasya sudah sadarkan diri. Matanya terlihat bengkak karena terlalu lama menangis. Ia duduk menyandarkan diri di tepi blangkar. Ayah dan bundanya belum keluar dari ruangan itu karena terlalu khawatir dengan putrinya.

Ketiga remaja itu hanya menunggu di depan pintu ruangan dimana Tasya itu di rawat. Perasaan bersalah menghantui mereka.

Terdengar suara pintu terbuka pertanda ada orang yang keluar dari ruangan tersebut.

"Fa tolong kamu temani Tasya sebentar ya? Tante mau cari makanan sebentar sekalian mau beliin makanan buat Tasya juga", ucap wanita paruh baya sambil menghampiri Syafa.

"Iy-iya tante nanti Syafa temenin Tasya dan aku jamin dia gak bakal lecet lagi", jawab sang empu dengan senyum yang agak di paksa.

"Tante percaya sama kamu, semua kejadian juga udah takdir. Kalian semua nggak salah niat nya udah baik mungkin hanya caranya yang kurang tepat. Tasya belum bisa berdamai dengan keadaan, semoga kalian bisa paham ya", jelas wanita itu.

Ketiga remaja yang ada di depannya hanya menganggukkan kepala dengan posisi menunduk. Semua hanya terdiam entah apa yang ada di pikirannya.

Sepeninggalnya kedua orang tua itu kini Syafa mulai beranjak memasuki ruangan untuk bertemu sahabatnya itu. Namun seorang lelaki menarik tangannya hingga sang empu menghadap ke arahnya.

"Fa plisss bantu gue minta maaf sama Tasya ya?", mohonnya.

"Mau apa lo? Mau buat Tasya makin parah lagi?", teriak Syafa tak terima.

"Bu-bukan gitu Fa, gue cuma mau minta maaf atas semua kesalahan gue. Gue janji setelah Tasya maafin gue, gue gak bakal ketemu sama dia lagi. Gue harap dia bisa cepet sembuh kek biasanya", jelasnya panjang agar Syafa dapat memahami.

"Hmm gini aja Fa, gue punya ide. Gimana kalau lo aja yang masuk, lo ngobrol aja dulu sama dia kalau dirasa dia udah nyaman sama obrolan lo, lo langsung wakilin Alex buat minta maaf ke Tasya. Ini semua buat meminimalisir Tasya ketemu sama Alex. Dan gue sama Alex bakal nunggu di depan pintu ini sampai lo bilang ke Tasya. Setelah lo bilang dan kita denger jawaban Tasya, gue sama Alex langsung balik dari sini. Gimana?", jelas Fian sambil melihat ke arah Syafa untuk meminta persetujuan.

"Hmm okey bakal gue bantu sesuai perkataan lo. Tapi abis ini jangan ganggu dia lagi", ucap Syafa menekankan kata jangan ganggu.

"Okey deal", jawab kedua lelaki itu bersamaan.

Setelah obrolan lumayan panjang itu kini Syafa mulai memasuki ruang rawat Tasya. Gadis itu tampak melamun dengan tubuh yang bersandar di tepi brangkar. Tatapannya kosong tak ada gairah sedikit pun untuk menikmati hidup.

Cinta di Antara Butiran TasbihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang