Tasbih 20

541 101 3
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu'alaikum wr wb

Apa kabar nih?

Bantu follow akun ku ya

Ig : @wandtyas

HAPPY READING GUYS🌷

__________________________________________________

Jadilah wanita yang memiliki dua kecantikan, Cantik dari luar karena auratnya di lindungi dan cantik dari dalam karena di hiasi akhlak terpuji.

~Cinta di Antara Butiran Tasbih~

Suasana Pesantren Ahlul Jannah beberapa hari ini tampak begitu sepi. Bagaimana tidak sepi, semua santri telah pulang di kediamannya masing-masing. Yang biasanya banyak santri yang berlalu lalang kini kosong. Hanya ada beberapa santri saja yang memutuskan untuk menetap di pesantren.

Kedua pemuda dengan kedua manusia paruh baya itu kini sedang berkumpul di ruang keluarga. Sedikit berbincang mengenai villa yang telah Kyai Ahmad bangun beberapa bulan yang lalu.

Pemuda itu Arul dan Hesyam. Walaupun mereka bukan saudara kandung namun mereka tampak begitu dekat melebihi saudara kandung. Saling menasehati bahkan saling memberikan saran untuk masalah yang di hadapi.

Lelaki yang sedari tadi duduk di depan uminya kini mulai beranjak dan meminta izin kedua orang tuanya untuk pergi mengelilingi pesantren. Mumpung suasana lenggang jadi tidak perlu ia tergesa-gesa untuk menikmati udara segar nanti. Tak tinggal diam di rasa Arul sudah semakin jauh dari ndalem Hesyam pun mengikutinya.

Pemuda itu menuju danau di dekat taman pesantren. Tempat itu adalah salah satu tempat yanng di gunakan untuk santri belajar outdoor. Karena suasananya yang asri di tambah pemandangan yang indah membuat santri menghilangkan sedikit kejenuhannya dalam belajar.

Hesyam berdiam dengan telaten selalu memperhatikan gerak-gerik sepupu satu-satunya itu. Terlihat Arul yang mulai duduk di pinggiran danau yang termasuk dataran tinggi. Pemuda itu nampak melamun entah apa yang di pikirkan.

"Rul Rul...kamu ini kenapa dikit-dikit nglamun awas nanti kesambet", ucap Hesyam sambil menepuk bahu sang empu.

"Astaghfirullah Syam...kamu ini lo sukanya ngagetin aja. Kalau aku kaget terus loncat ke danau gimana?" ucap Arul dengan nada jengkelnya.

"Lha kamu lo tak liat-liat kayak orang galau, dikit-dikit diem, dikit-dikit nglamun. Apa sih yang kamu pikirin sini cerita siapa tau aku bisa bantu", Hesyam mulai menenangkan.

"Eh Syam kamu inget sama perempuan yang ada di kebun teh itu?" tanya Arul tiba-tiba teringat sesuatu.

"Ohh yang bar-bar itu, aduhh ngeri banget kalau masalah perempuan itu aku gak ikut-ikutan deh ampun", seketika Hesyam mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.

"Hadehhh yasudah nggak jadi kapan-kapan aja aku ceritanya", ucap Arul yang mulai beranjak meninggalkan Hesyam seorang diri.

"Lahh tuh anak kenapa? Emang perempuan itu kenapa? Apa jangan-jangan....", batin Arul.

Cinta di Antara Butiran TasbihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang