Dalang

1.6K 157 12
                                    

Yoojin bergegas pergi, ia mengambil jas nya dan mengecup kening mu.

" Maaf, sayang.. " bisik nya.

Yoojin meninta 4 pelayan untuk menjaga mu, ia sangat khawatir terhadap mu.

Yoojin turun kebawah memanggil sopir nya untuk mengantarkan nya ke tempat tujuan.

*

*

" Mana sialan itu?! " Bentak Yoojin sambil menatap satu persatu orang yang ada disana dengan tajam.

Yoosung menundukkan kepala nya sedikit dan menunjuk ke arah belakang yang gelap, terliha samar samar ada seorang pria yang terikat di kursi kayu dengan banyak luka di sekujur tubuhnya. Ia telanjang dada.

" Kau? tch " decih Yoojin.

" SIALANNNN LEPASKAN AKU BAJINGANNN!!!!! " bentak nya.

" Siapa nama mu? beritahu semua yang kau tau tentang istriku. " Ucap Yoojin sambil memegang dagu pria itu.

" Bacot! "

Yoosung menonjok pria itu 1x, hidung pria itu mengeluarkan darah yang agak banyak, seperti nya tulang hidung nya patah?

" S-SAKIT BANGSAT!!! "

Yoosung menonjok nya sekali lagi. Melihat itu Yoojin tersenyum tipis,

" Jawab aku, jangan berani berani nya melontarkan kata kata kasar kepadaku, aku sudah berbicara baik baik.. harusnya balasan nya tidak seperti itu. " Ucap Yoojin sambil menyeringai.

" BNGSATTTT KEPARAT KAU DASAR CEBOL TOLOLLL! "

Yoojin mengerutkan dahi nya, ia kesal. Dengan reflek ia mengeluarkan pistol dari saku nya dan mengarahkan pistol itu tepat di kepala sang pria.

" Jawab! " bentak Yoojin.

" S-sialan, aku Kim Juhyeok, kenapa kau sangat memaksa? " ucap nya.

" Apa yang kau ketahui tentang istriku, Juhyeok? "

" Bacot. Lepaskan aku! "

Yoojin menembak langit langit, menunjukkan kepada nya bahwa pistol itu sungguhan. HAHAHA MANA MUNGKIN SEORANG YOOJIN MAIN MAIN, CHUAKS. 😋

" A-ah.. istrimu.. ' name ' ? "

" Ya, kau tau itu. "

" D-dia teman SMA ku, aku mencintai nya. Tapi ia menolak ku mentah mentah, aku merasa dikhianati, tersakiti, dan malu. Sungguh, sampai saat ini a-aku masih bisa dibilang mencintai nya, aku selalu berhalusinasi sembari memikirkan istri mu. Maaf– "

DOR

DOR

DOR

Yoojin memberi 3 tembakan tepat di kepala Juhyeok.

" Sudah cukup, menyebalkan. "

Yoojin memberi kode kepada bawahan nya untuk mengurus nya, tanpa pikir panjang, tujuan Yoojin selanjutnya adalah pulang. Menemani mu.

Dirumah, kamu masih terbaring di ranjang, kamu masih belum sadarkan diri. Sementara itu, Yoojin melangkah cepat masuk ke kamar dan menyuruh pelayan" itu pergi Yoojin meninggalkan pekerjaan nya hanya demi kamu.

" Sayang, bangun. Aku minta maaf, kini aku sudah tau kebenaran nya.. maaf maaff " Ucap nya sambil memegang tangan mu.

Perlahan kamu membuka mata dan melihat sosok Yoojin yang tengah menangis tanpa mengeluarkan suara, kamu melepas tangan mu dari tangan Yoojin dan ingin sekali untuk kabur menghindari nya, tetapi badan mu masih sangat sakit.

" Sayang! " ucap Yoojin, ia kaget melihat mu yang sudah bangun.

Kamu tidak bisa berbicara, rahang mu retak karena memaksakan untuk berbicara saat di kamar mandi, tangan mu juga di gips, mata kanan mu terluka dan ditutup oleh penutup mata, dan bagian paling sakit ialah perut mu.

Kamu menangis mengeluarkan suara yang kecil, ai mata mu menetes di pipi kanan kiri mu, air mata di mata kanan mu berwarna merah, karena mata kanan mu sakit jadi seperti itu.

" No no no sayang, jangan nangis.. maafkan aku " ucap Yoojin sambil mengusap air mata mu.

Kamu mencoba menepis tangan Yoojin dengab tangan mu yang satunya, tapi tidak bisa. Seluruh tubuh mu sakit, sakit sekali.

Yoojin ikut menangis sambil memeluk mu.

" Maaf, hiks, karena aku kita jadi kehilangan calon anak kita, maaf. Aku terlalu keterlaluan, aku menyesal sayang, ini semua karena kesalah pahaman. A-aku minta maaf, aku juga t-tidak tau kau hamil. " Ucap Yoojin sambil menangis terisak isak di pundak mu.

Kamu kaget,

" H-hah? A-aku beneran keguguran? " batin mu.

Kamu memutar bola mata mu ke arah Yoojin, dan menatap nya dengan kesal.

" Anakku? Anak ku anak kau juga. Sialan... " batin mu lagi.

Saat kamu merasa marah, kepala mu terasa sangat sakit, rasanya seperti mau pingsan.

" Mmhmmm b-b-bgstt " gumam mu

" Sayang, jangan memaksakan untuk berbicara, maaf kan aku. "

Kamu kesal, sangat kesal, perasaan mu bercampur aduk. Kamu memegang erat selimut putih mu guna melampiaskan rasa kesal mu.

Yoojin menatap mu dengan rasa bersalah, ia menyesal akan semua yang terjadi padamu. Semenjak dulu kamu berniat untuk meninggalkan Yoojin, Yoojin jadi berubah, ia tidak bisa mengontrol emosi nya. Ia sangat kasar, kasar sekali. Obsesi merusak diri nya.

Yoojin membuka sedikit baju atasan mu, ia meletakkan tangan nya tepat di perut mu, mengusap perut mu dengan hati hati.

Kamu melihat tangan nya di atas perut mu, usapan yang diberikan oleh Yoojin terasa sangat hangat dan membuat mu sedikit nyaman.

Tapi kamu takut, karena kejadian kemarin, kamu jadi memiliki trust issue kepada Yoojin. Kamu takut di saat Yoojin tengah mengelus perut mu, tiba tiba nanti ia malah memukul perut mu dengan kasar dan menyiksa mu lagi.

" L-lepas.. K-k-kumohonnhhng " ucap mu

" Sayang, aku tidak akan menyakiti mu. "

Kamu hanya meringis sambil menangis tanpa henti, Yoojin sadar bahwa kau jadi takut padanya. Padahal Yoojin baru saja merasa bersalah dan menyesal padamu, tapi ia sudah merasa marah lagi karena melihat mu yang jadi takut padanya.

" Kau takut padaku? memangnya aku memperlakukan mu seperti kemarin? "
ucap Yoojin sambil menatap mu tajam, tanpa Yoojin sadari, ia menekan perut mu dengan keras.

Kamu semakin menangis, kepala mu mendongak ke atas sambil menggigit bibir bawah mu.

" Kau mau diperlukan seperti kemarin, huh? Kau merindukan rasa sakit yang kemarin? tatap aku, sayang. Aku tidak akan menyakiti mu jika kau tidak bersikap seperti itu. "

" S-sakit, K-kau b-bahkan se-dang menyakiti k-ku! "

Mendengar itu Yoojin baru tersadar, ia lalu melepas tangan nya dari perut mu.

Yoojin menatap mu dengan tatapan tajam.

Ia mengelus kepala mu sejenak dan pergi meninggalkan mu.

" Pergi, pergi jauh jauh, berintrospeksi diri lah! " batin mu

Obsession Destroys Him - Yoojin x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang