Lyne memicingkan matanya sinis saat alvarey dengan sekenanya menghabiskan air dibotolnya.
" Dehidrasi gue lyne " keluhnya sembari menyeka keringat "gara gara Lo gue nggak jadi wangi hari ini "
Lyne berdecak " gc ada yang ngijinin Lo duduk di samping gue "
Alvarey terkekeh lalu pindah posisi ke kursi depan lyne " kalo disini boleh? "
Lyne hanya bergeming.
" Lyne Lo lagi PMS ya? " Alvarey menompang dagu sembari menatap lyne yang tengah melahap mie ayamnya.
Lyne mendongak dengan mie yang masih menjuntai dimulutnya. Lalu melotot garang.
Alvarey meringis, bukannya menakutkan tapi ekspresi lyne justru terlihat semakin imut. Cowok yang mengaku sebagai sahabat lyne itu menyilak rambut panjang lyne yang hampir menyentuh mie.
" Habis sekolah anterin gue yuk " ajaknya.
Lyne menelan sisa mie dimulutnya sebelum bertanya " hukuman Lo? "
" Yaelah, hidup Lo isinya cuma hukuman doang ya? " Dengus Alvarey " ya maksud gue habis ngerjain hukuman "
" Kemana?? "
"Nyari kado buat alea"
Lyne mengangguk " oke deh "
Alvarey menggigit bibirnya agar tidak kelepasan mengacak rambut lyne sangking gemasnya.
Sebuah notifikasi dari ponsel lyne terdengar. Cewek itu membukanya dan mengarahkan layar ponselnya kearah alvarey. " Rere bilang hari ini gue harus nemenin deadline dia pulang sekolah "
Alvarey mencebik kesal.
" Lo bisa sama teman Lo yang lain " ujar lyne sebelum bangkit dan meninggalkan alvarey seorang diri.
" Gue balik, mie ayam gue Lo yang bayar " lyne memberi senyum mengembang saat mendengar gerutuan dari alvarey namun, ia lebih memilih mengabaikan nya.
~(◕ᴗ◕✿)
" LYNE!!! "
Gadis dengan rambut yang diikat ala ekor kuda itu menoleh. Mendapati zera yang sedang berlari kearahnya dengan panik.
" Lo ngapain lari lari sih Ra?? " Tanya lyne sembari menyodorkan sebotol air mineral yang baru saja ia beli dikantin.
Zera cepat menyambar botol itu lalu meneguknya dengan tergesa.
" Pelan pelan aja kalo minum "
Zera tak memedulikannya, dengan nafas yang masih tersenggal tangan gadis itu menunjuk nunjuk kearah lapangan.
" Ba-bara..."
" Bara kenapa?? "
"B-bara berantem anjirr"
Mata lyne refleks melotot sempurna.ia sedikit menggeram mendengar nya.
Bara salah satu anak langganan OSIS itu tidak ada kapok kapoknya untuk mencari masalah dengannya.Cewek itu membenarkan letak rambutnya sebelum berlari secepat kilat kearah lapangan. Namun, lyne tiba-tiba mengerem langkahnya secara mendadak. Ia menatap bingung ke sekelilingnya. anak-anak SMA ATHLANTA kini tengah membentuk formasi bundar, menatapnya dan mendorong tubuhnya hingga ketengah lingkaran.
Dahinya semakin mengerut mendapati bara, cowok yang di yakininya sebagai makhluk jadi jadian itu bertekuk sebelah lutut dihadapannya. sembari menyodorkan setangkai bunga mawar merah yang lagi lagi lyne yakini hasil curian dari tetangga.
" Katanya Lo berantem? Lo ngibulin gue ya? " Geram lyne berkacak pinggang.
Raja menggeleng " gue emang lagi berantem lyne..tapi sama hati gue sendiri "
" Hah?? Caranya? "
Bukannya menjawab. Cowok itu malah meraih tangan kanan lyne " Will you be my girlfriend Lynelle? "
Nahasnya belum sempat bara mengecup punggung tangan lyne, sebuah tendangan lebih cepat mendarat dikepala bara.
" Mau jadi pacar lyne Lo? Cih! Lewatin gue dulu kalau bisa! "
Adu hantam pun tak terelakan
~(◕ᴗ◕✿)
Bersambung..
" Jangan sakit "
~~Timur Garrael Bramantyo ~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapal Alvarey
De TodoTidak. Dia tidak menginginkan banyak hal didalam hidupnya. Dia hanya ingin, bahagia. Namun takdir tidak secara percuma memberikan kemurahan. Ada luka yang harus dirasakan. Ada hilang yang tak pernah terusai. Sebelum ia mengerti apa arti kebahagiaan...