Chapter 6 : Perkara Seblak

771 89 3
                                    

Dorr kaget ga gue up?






























Saat sudah hampir sampai rumah, Arshaka mematikan mesin motornya dan turun, setelah itu motornya di dorong, dia itu sengaja ngelakuin hal itu agar Karina tidak tau bahwa dia pulang jam 1 dini hari. Takutnya Karina denger kalo dia gak matiin mesin motornya yang ada dia cepu lagi ke bundanya. Ia langsung membuka pager dan menuntun motornya masuk ke garasi. Dia masuk rumah dengan mengendap-endap dan jangan lupakan penglihatannya yang lirik sana lirik sini untuk memastikan keadaannya aman karena dia takut Karina masih belum tidur atau terbangun dari tidurnya. Tapi naas, saat dia akan membuka pintu kamar dia di kejutkan oleh suara Karina.

"Bagus! Jam segini baru pulang. Bukan tadi ijinnya cuma sebentar? Balapan lagi kan lo?!"

Arshaka langsung misuh-misuh kerena ketauan sama Karina. Kalo di pikir-pikir lagi setiap kali dia pulang malem pasti aja ketauan, heran pikir Arshaka.

"Ck napa kalo gue balapan lagi? Mau cepukan kan lo?" Dengan kesal Arshaka menjawab.

"Dah sono balik lagi tidur lo! Gue juga mau tidur dah ngantuk."

Karina hanya memutar bola matanya malas. Dia malah menarik tangan Arshaka dan turun ke bawah.

"Heh! Mau kemana kita?"

Karina masih tidak menjawab. Dia mendudukan Ashaka di sofa ruang tamu.

"Diem lo! Jan kemana-mana" tegas Karina. Karina melangkah ke dapur dan mengambil kotak P3K

Arshaka yang melihat nya mendengus kesal. "Ck! Napa tuh cewe."

Karina balik lagi ke ruang tamu dan duduk di hadapan Arshaka.

"Sini deketan lo nya."

Dengan nurut Arshaka mendekat

"Mau apa sih lo rin?"

"Lo berantem lagi kan?" Tanya Karina sambil mengobati luka yang ada di muka Arshaka.

"Hm" jawab Arshaka.

"Ck! Napa sih lo tiap hari berantem? Gak cape apa? Muka lo juga luka karena berantem." Cerocos Karina

"Cuma luka kecil doang elah besok juga bakal sembuh." Jawab Arshaka dengan santai.

Karina yang sedang fokus mengobati luka Arshaka langsung mendelik sinis ke arahnya. Cuma luka kecil? Besok juga bakalan sembuh? Ck! Santai banget nih orang ngomong? Gak sakit apa? Banyak loh lukanya ini? Gila sih emang cowo depan gue, pikir Karina.

Ya karena menurut Karina kalo dia yang dapet lukanya pasti udah nangis dia dan pasti bakal sakit. Dan Arshaka ngomong tanpa beban kayak gitu, gak habis pikir Karina tuh. Beda kalik ya cowo sama cewe.

Arshaka daritadi natap lekat Karina yang lagi ngobatin luka dia. Entah kenapa jantungnya berdisko ria kalo deket Karina, emang sih dia suka dari dulu sama Karina tapi ya tetep aja Karina tuh gak baik buat kesehatan jantung Arshaka.

"Lo cantik"

Bluss

Sontak Karina yang lagi fokus ngobatin luka Arsahaka langsung bersemu merah pipinya. Dan jantungnya berdetak dua kali lipat dari biasanya.

"Gak mungkin gue udah luluh sama ni cowo." Batin Karina

"Apa sih lo!" Sinis Karina.

Arshaka yang melihat itu langsung menggodanya.

"Kenapa pipinya merah? Sakit?" Sambil meletakan punggung tangannya di dahi Karina.

"Gak!" Ketus Karina dan membereskan kotak obatnya. Dia sudah selesai mengobati luka Arshaka.

DijodohinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang