Chapter 8: Diserang

664 74 2
                                    

Malam ini di jalanan pinggir kota terlihat sekelompok anak muda yang sepertinya akan balapan liar. Akan tetapi mereka belum memulai balapannya, mereka seperti menunggu seseorang di tempat itu.

"Anjing bener-bener ga dateng tuh orang." Kesal salah satu cowo yang bernama jaeman.

"Gimana van? mau di tunggu sampe dateng atau kita balik aja?" Lanjutnya

Orang yang ditanya oleh jaeman itu terlihat sangat marah terlihat dari wajahnya yang memerah menahan amarahnya.

"Jadi dia mau main-main sama gue?"gumam orang itu yang ternyata Gevanno rival dari Arshaka.

Gevanno menoleh melihat kembarannya yang dari tadi sudah menelpon salah satu anak Nostra. Ia melihat kembarannya mengerang frustasi.

"Jen...gimana?" Tanya nya kepada sang kembaran. Jeno kembaran dari Gevanno itu mengeleng yang membuat sang ketua mengeram marah.

"Kita serang sekolah mereka besok. Cabut." Ujarnya lalu pergi dari tempat itu di ikuti oleh teman-temannya.

Disisi lain Arshaka dan teman-temannya sedang berada di rumah Marvin.

"Ka! Em kita biarin aja?" Tanya Miko

Arshaka yang tau maksud dari omongan Miko langsung menjawab."Biarin aja, gue gak mau bunuh orang." Jawab Arshaka bersandar pada kursi dan memejamkan matanya.

Mereka yang mendengar perkataan Arshaka bergidik ngeri. Karena dulu Arshaka hampir membunuh orang saat sedang tawuran.

"Hah~ anjing nih orang nelponan mulu!" Kesal Marvin yang terus di telpon oleh Jeno salah satu anak Orion.

Mereka yang ada disana menoleh ke arah Marvin

"Siapa?" Tanya Arshaka

"Jeno." Jawabnya

"Biarin aja kalo cape pasti berhenti." Ujar Arshaka.

Dan benar saja telpon Marvin yang daritadi berdering sekarang sudah tidak berdering lagi. Hal itu membuat Marvin senang karena bisa main game dengan fokus tanpa harus di ganggu oleh sang penelpon.




Istirahat hari ini Arshaka membawa Karina ke kantin belakang. Disana Karina dapat melihat para siswa yang sedang merokok. Asap rokok ada dimana-mana.

"Ih kamu ngapain ngajakin aku ke sini sih?" Tanya Karina.

Mereka udah ga pake gue-lo lagi tapi ganti jadi aku-kamu karna permintaan Arshaka tentunya dengan alasan"jangan pake lo-gue lagi pake kamu-aku aja. Biar enak ngomongnya."

Arshaka menoleh saat pujaan hatinya bertanya, ia terkekeh saat melihat kerutan didahi Karina.

"Biasa aja kali mukanya..." sambil merapihkan rambut Karina "Aku ngajak kesini, mau ngajakin kamu makan somaynya bi marni. Enak tau somaynya." Lanjutnya

"Hah? Emang disini ada yang jualan somay?" Tanya si cewek

"Itu si bi Marni kan yang jualannya." Jawab Arshaka.

Karina bingung dong, setau dia bi Marni itu cuma jualan rokok,kopi sama gorengan. Tapi kok ini ada somay sama batagor. Emang sih dia sering liat anak-anak yang lain suka beli somay sama batagor di kamtin belakang. Dia kira ada yang jualannya kayak abang-abang gitu. Tau taunya bi Marni.

Warung bi Marni ini ada diantara kerumuman warga jadi anak-anak cowo pada ke kantin belakang karna di kantin belakang ada yang jualan rokok. Pihak sekolah juga tidak pempersalahkannya karena yah mau bagaimana lagi warung bi Marni bukan jualan buat anak sekolahan aja tapi bi Marni jualan juga buat para warga.

"Udah ah gausah banyak mikir." Ucapnya sambil menarik tangan Karina masuk ke warung bi Marni biar nyaman makannya, soalnya kalo di luar banyak anak-anak cowo yang nyebat sama nongkrong.

DijodohinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang