Terjebak

0 0 0
                                    

"Kamu sudah tidak punya hak lagi untuk berada di perusahaan ini"

"Ya, ya, ya aku tau, maka dari itu aku akan pergi"

"TIDAK..... Kau takan pergi sampai kau mengatakan kepada ku dimana kau sembunyikan Anggel"

"Cieh, harus berapa kali aku katakan pada mu jika aku tidak tau dimana Anggel ....Kenapa kau masih saja memikirkan dia? Berhentilah mencarinya karna masih ada yang lebih mencintai mu dibandingkan dengan Anggel"

"Berhenti menghasut ku"

"Terserah kau saja"Ia berjalan perlahan meninggalkan atasannya.

"Akan aku pastikan jika kau terbukti bersalah , hukuman yang akan kau terima akan setimpal "

"Kau kira aku peduli? " Balasnya dengan berjalan pergi meninggalkan perusahaan tempat ia bekerja.

"Ada apa dengan anak itu, kenapa dia tidak pernah bisa berhenti membuat masalah? "

---------

Malam indah tak berbintang itu memberikan ketenangan di hati seorang gadis bernama Aurel, ia merogoh sakunya dan mengeluarkan sebungkus rokok lalu membakarnya, menghisap asap yang mengandung nikotin lalu menghembuskan dengan ringan seolah membuang beban berat yang tertanam di pundaknya selama ini.

"Percuma saja selama ini aku bertahan, karna sampai kapan pun dia hanya akan melirik Anggel, bodohnya aku tetap menginginkannya" Mengingat kisah tragis itu Aurel lagi-lagi hanya bisa menghisap rokok yang terbakar. Aroma rempah-rempah yang terbakar itu seolah membawa dirinya terbang menuju tempat yang indah, dimana hanya ada dirinya seorang.

Tuk, tuk, tuk derap langkah seseorang menyadarkan lamunan Aurel tanpa berniat melirik siapa yang datang seolah Aurel sudah tau siapa pemilik langkah kaki itu.

"Tidak baik seorang gadis menghisap nikotin di tengah malam yang dingin ini"Aurel hanya diam tak menanggapinya, karna terlalu lelah.

"Kenapa? Kau masih memikirkannya? Sebaiknya kau mengikuti saran ku , tinggalkan dia dan peluklah aku, akan aku buat kau bahagia di pelukan mu"tanpa melirik Aurel tau jika ia sedang tersenyum licik, Aurel tau betul orang yang ada di samping nya seperti apa jadi ia lebih memilih kembali menghisap rokoknya.

"Kebahagiaan itu hanya sesaat dan itu hanya akan menyisakan kepedihan, jadi lebih baik kau mencari orang lain dan tinggalkan aku yang sudah hancur oleh perasaan ku sendiri" Memberikan jawaban yang sangat jelas itu bertujuan untuk mengusirnya secara halus, bukan hanya mengusir dari hadapannya, tapi juga mengusir dari kehidupannya.

"Ayolah, aku yakin kau tidak sehancur itu bukan? "

"Pergilah aku sedang ingin sendiri"

"Tidak, aku tidak akan meninggalkanmu"

"Kalau begitu aku yang akan meninggalkan mu"

Aurel pergi meninggalkan pria itu tanpa melirik sedikit pun, baginya menghilang dari pandangan semua orang akan membuat hidupnya lebih tenang, tanpa memikirkan dampak kedepannya yang akan dia dapatkan seperti apa.

"Aurel kauu... Benar-benar cantik"

Pov Aurel.

Melupakan kejadian tragis 3 tahun lalu bukanlah hal yang mudah, dia fikir dia siapa? Dia hanya bisa berfokus pada sosok Angel yang entah sejak kapan dia berada di fikirannya dan sialnya aku sendirilah yang menyebabkan hal itu terjadi. 
Sekarang apa? Bertambah satu beban lagi, manusia bermuka dua  itu datang dan mencoba menjeratku dalam hatinya hanya untuk mendapatkan hasratnya? Sungguh memalukan, bukan tidak ingin aku melenyapkannya, tapi akan lebih menyenangkan jika di sisa hidup ku yang sebatang kara ini bisa memainkan peran ku sebaik mungkin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kunci kebenaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang