Kenny baru selesai mandi saat keluar dari kamar mandi, ia melihat Fella yang tak ada di kamar sepertinya Fella sedang di bawah menyiapkan makan malam mereka.Kenny duduk di kursi meja belajar Fella, ia melihat buku-buku bacaan Fella terlihat membosankan, mata nya tertarik ke kalender mini.
Kenny mengambil kalendernya Fella, sebuah tanggal yang di tandai dengan stiker bintang kecil, tanggal mereka pacaran yaitu 19 september, matanya juga melihat tanggal 21 yang di coret bulat saja tanpa tulisan apapun, itu besok.
"21 september hari apa? Besok hari apa?"gumamnya.
Kenny mengambil ponselnya lalu menelpon Cyntia, beberapa detik Cyntia menerima panggilannya.
"Hallo?"
"Hallo Cyn, gw mau nanya"
"Nanya apa? Cepat gw lagi di luar sama Bastian"
"Besok hari apa?"tanya Kenny.
"Hah? Lu gatau besok hari apa? Anjing ya lu"umpatan Cyntia membuat Kenny kesal.
"Hari apasi besok?!"
"Besok ultahnya Fella!"kata Cyntia.
Pintu kamar terbuka mata Kenny langsung tertuju ke pintu dimana Fella terlihat bingung menatap Kenny.
"Kenapa?"tanya Fella bingung.
Kenny kakuk lalu langsung mematikan panggilan Cyntia"ga-gak gapapa kok, udah selesai?"
Fella mengangguk"udah, ayo turun"ucap Fella lalu berjalan keluar di ikuti Kenny dari belakang.
Kenny melihat punggung Fella, tak di sangka Kenny tak tau tentang ulang tahun Fella, ia memukul kepalanya karena kesal pada dirinya. Bahkan ia belum sempat membeli sesuatu untuk Fella.
"Tunggu di meja makan, aku tuangin dulu"kata Fella.
Kenny duduk di kursi meja makan lalu ia mengambil ponselnya, entah apa yang ia pikirkan, pikirannya sangat kacau. Ia meminta bantu ke teman-teman nya.
Kenny melihat jam, sudah pukul setengah 10, apakah sempat untuk mendekor? dimana tempat untuk mendekor dan memberi kejutan pada Fella?
Kenny mengacak-acak rambutnya yang masih basah itu, dia kebingungan, tiba-tiba ada panggilan masuk dari Darren.
"Hallo Ren?"
"Gw, Cyntia, bastian udah belanja semuanya, tempatnya dimana?"
Kenny terkejut bahwa Darren sudah merencanakannya, tentu saja Darren pasti tau tentang ulang tahun Fella, mereka sudah saling mengenal.
"Oi!"
Kenny tersadar dari lamunannya"di apart gw, lu tau kan?"
"Urus Fella, nanti gw kasih kabar"
"Hah urus apaan? Ren!"
Panggilan itu berakhir, Kenny mendecak kesal. Ia sangat bingung sekarang, kenapa ia begitu bodoh?
Fella kembali dengan dua mangkok mie"ada apa? Aku dengar tadi kamu teriak nama Darren"tanya Fella menaruh mangkuk di depan Kenny.
Kenny memperbaiki ekspresinya lalu melihat Fella"aku berantem lagi sama Darren"bohongnya, cuma itu alasan yang dia pikirkan.
Fella duduk di samping Kenny"makan dulu,"kata Fella sambil tersenyum.
Kenny mengangguk lalu menyantap mie kuah buatan Fella, walau simple ini membuat rasa bingung Kenny meredah, ia berusaha berfikir jernih.
"Kamu pengen sesuatu gak? Hal yang kamu inginkan"tanya Kenny.
Fella berfikir sejenak"gatau, aku punya kamu udah cukup"perkataan Fella membuat Kenny tersedak.
"Uhuk!"
Fella tertawa lalu mengambil tisu"apasi kok kesedak"katanya.
"Gamau apa-apa? Aku bisa beliin apa yang kamu mau"kata Kenny, menatap Fella, ia berharap Fella mengatakan sesuatu yang Fella inginkan.
"Gak tau"kata Fella.
Kenny tak bertanya apa-apa lagi, ia melirik hpnya, jam terus bertambah, ia bingung harus ngapain sekarang. Kenny tak boleh diam begini.
Kenny berdiri"aku telpon mama dulu"kata Kenny lalu berjalan keluar.
Kenny sedang di kursi taman, ia menelpon Darren dan tak ada jawaban dari Darren.
"SHIT!"
Kenny berdiam, ia harus bisa berfikir sekarang"ayo Ken, pikirkan sesuatu"
Suara panggilan dari Bram membuat lamunan Kenny terpecah, ia mengakatnya.
"Ken lu dimana? Gw sama Rio lagi otw apartemant lu, main ps gas!"
"Bram! Lu bisa beliin bunga?"seru Kenny.
"Bunga? Jam segini? Gila ya?"
"Pokoknya cari bunga yang romantis, terus nanti kalau dapat lu ke apartemant gw ok?!"ucapnya lalu mematikan telfonnya.
Kenny melihat jam, ini sudah setengah 11. Ia berjalan masuk lalu kembali ke meja makan.
"Fell, mau jalan-jalan gak?"ujar kenny.
Fella menoleh"jalan-jalan? Jam segini?"tanya Fella.
Kenny menarik tangan Fella"udah ayo!"ucapnya lalu membawa Fella keluar.
Mereka menaiki mobil Kenny, ntah Kenny harus apa tapi ia berusaha mengulur waktu dan membawa Fella nanti ke apartemant Kenny.
Kenny stop di tol jalan, tol itu sudah sangat sepi, mereka turun dari mobil lalu mata mereka melihat pemandangan yang sangat indah.
Fella tersenyum melihat banyak lampu-lampu yang indah menyala, Kenny melihat Fella yang senang.
"Indah ya Ken"kata Fella.
Kenny mendekati Fella lalu memegang kedua tangan Fella"Fella, andai aja kalau aku gak ikut campur masalah mu pas itu, apa kamu tetap jadi milik ku?"
Fella terkekeh dengan pertanyaan Kenny"kalau takdir berkenan, aku tetap jadi milik mu"Fella melangkah maju, kakinya jinjit untuk bisa mengecup pipi Kenny.
Jantung Kenny tak bisa diam berdetak sungguh cepat, melihat senyum manis dari Fella membuat ia jatuh cinta berkali lipatnya.
Kenny mencium kening Fella, pipinya dan terakhir bibirnya"apa kita nikah aja ya?"kata Kenny.
Fella mencubit perut Kenny"apasi! Masih kelas sepuluh juga"ucap Fella.
Kenny tertawa melihat Fella yang sangat imut, semenjak Kenny ada di dalam kehidupan Fella, Fella jadi banyak bicara dan tersenyum.
Kenny merogoh saku celananya lalu mengambil ponsel melihat sudah setengah 12, Kenny panik.
"Fell, aku harus ambil sesuatu barang ke apart ku!"seru Kenny, ia tak bisa mengontrol suaranya.
"Kenapa panik?"tanya Fella bingung.
Kenny menarik tangan Fella lalu mengantarnya masuk ke dalam mobil, Fella melihat Kenny yang terlihat buru-buru, ada apa dengan Kenny? Dari tadi ia terlihat aneh.
Fella melihat Kenny hanya diam, terlihat panik membawa mobil seperti memikirkan sesuatu.
"Ken?"timpal Fella membuka suara.
"Iya sayang?"respon Kenny tanpa menoleh, melihat jalan.
"Kenapa? Ada masalah?"tanya Fella khawatir.
Kenny menggeleng"ngga kokk!"
Fella tak bicara lagi, ia memilih diam. Mungkin Fella terlalu lebay hanya karena Kenny buru-buru.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY ME! 18+
Romancecerita 18+ Fella seorang gadis kelas X sekolah di sma Garuda pancasila, ia mempunyai pacar kelas XII yang sangat tampan tapi ternyata berselingkuh gelap dengan cewek yang bilang hanya berstatus sahabat. Betapa sakit nya perasaannya yang tertusuk saa...