Chea terus ingin menuang botol minuman itu ke gelasnya, tapi Rio menahannya"cukup, ayo gw antar lu pulang"kata Rio berdiri menarik tangan Chea.Chea menepis tangan Rio"bangsat"satu kalimat membuat Rio bener-bener shock.
ini baru pertama kali Rio mendengar Chea berkata kasar, ia tersenyum lalu duduk kembali di samping Chea.
bibir Chea terlihat manyun dengan ekspresi sedih"lu kenapa?"tanya Rio.
Chea menatap Rio"kenapa begini?"tanya Chea.
dahi Rio menekuk"apanya?"tanya Rio lagi.
Chea menghembus kan nafas"kenapa hati gw cepet banget luluh.."kata Chea.
Rio terdiam, ia berfikir pasti Chea belum bisa move on dari Kenny sepenuhnya, ia masih bisa menyukai Kenny. Rio tak membuka suara lagi, Chea melihat Rio pun kesal.
"Rio!"teriak Chea membuat mata Rio menatapnya.
"gw mau pulang.."kata Chea.
Rio berdiri lalu membantu Chea berdiri, Chea sudah hampir tak kuat berjalan hingga harus di bopong oleh Rio.
hingga Rio dan Chea berhasil di jalan raya, Rio terus berusaha menghentikan taxi tapi tak ada yang berhenti.
Chea melihat Rio lalu menusuk pipi Rio dan tersenyum"lucuu"kata Chea, Rio tak mengubrisnya karena ia sibuk menunggu taxi.
hingga ada satu taxi berhenti di depan mereka, Rio pun membantu Chea masuk dan ia ikut masuk kedalam.
"ke jalan perumahan Villa mutiara pak"ucap rio.
"ihh apasi kok pulang, gw masi mau party!"seru Chea.
Rio berusaha menenangkan Chea"iya nanti besok lagi ya"kata Rio lembut.
"aduh gimana si mas kok pacarnya bisa minum sebanyak itu"kata pak taxi itu.
"pacar?"gumam Rio.
Rio menoleh ke Chea yang sudah tertidur di bahunya, Rio menarik sejumput rambut Chea yang menghalangi wajahnya.
Rio tersenyum"berat banget ya kalau udah suka sama orang,"gumam Rio.
"gw gatau harus ngapain,"gumamnya lagi.
****
Chea terbangun, ia meringis karena kepalanya sakit, ia berusaha membangunkan dirinya. tiba-tiba ia ngerasa mual lalu bangun berlari menuju kamar mandi.
Chea muntah di koloset, ia keluar dari kamar mandi lalu mengambil ponselnya lalu ia melihat dirinya yang berantakan di kaca.
"astaga, apa yang terjadi samalam?"katanya.
ia membuka ponselnya lalu menerima beberapa pesan.
Rio
gw ada simpan bubur di kulkas lu, gw juga ada beli air lemon. semoga bisa ringain mual lu.
ponsel Chea terjatuh saat melihat pesan dari Rio, ia baru ingat semuanya. ia membanting dirinya di kasur.
"CHEA LU BLOON BANGET ASLI!"maki-maki untung dirinya sendiri.
ia histeris, ia sangat malu berangkat sekolah besok, bagaimana ia harus menampilkan diri di depan Rio?
Chea menendang-nendang angin"IHHHH!!"
di posisi Rio yang sedang mengecek ponselnya, Chea hanya membaca pesan nya tak ada balasan. Rio melihat buku tugasnya, bahkan ia tak bisa konsen sekarang, Rio meniup lilin terapinya, melepas kaca matanya dan merebahkan dirinya di kasur.
"apa gw terlalu berlebihan?"ragu Rio.
Rio menghembuskan nafas, pikirannya sangat kacau sekarang, ia sangat takut ketemu Chea besok.
Rio bangun lalu ia berjalan keluar kamar nya dan melihat kakaknya yang sedang tertidur di sofa ruang tamu.
Rio menghampirinya"kak Rere,"suara pelan berhasil membangunkan Rere kakaknya Rio.
Rere meregangkan badannya, ia sangat lelah lembur semalaman di kantor hingga baru pulang pagi.
"kenapa?"tanya Rere dengan senyum.
"kakak tidur di kamar aja, biar aku buat makan siang"kata Rio dengan ekspresi datar.
Rere tersenyum lalu dia bangun berdiri"gausa, kamu harus belajar kan?"jawab Rere.
Rio tak memperdulikannya lalu berjalan menuju dapur, Rere yang melihat Rio pun tersenyum. orang tua mereka sudah meninggal saat Rio masi sekolah dasar kelas 2, kini mereka sama-sama saling membantu.
Rere harus berkeja keras untuk memenuhi keperluan Rio, Rio juga mengerjakan kerjaan rumah dan rajin belajar.
saat Rio sedang menunggu ayam goreng itu mencoklat suara notif ponselnya membuatnya buru-buru mengecek, ekspresi Rio berubah menjadi datar saat melihat pesan grup nya dan kawan-kawannya.
Anti ngerokok
Bram : kaget gw bangun-bangun udah di depan kost-kost an gw
Kenny : gw bangun ngeliat bidadari
Bram : bacot lu, semoga besok liat Darren lagi ngtot sm Sharyn
Kenny : mimpi buruk gw dong
notif lu pada ganggu. : Rio
Rio menggaruk tengkuk lehernya, ia merasa kecewa karena notif itu bukan dari seseorang yang ia tunggu. Rio kaget melihat ayam goreng miliknya sudah sedikit hangus, ia mematikan kompornya lalu buru-buru mengangkat ayamnya.
Rio menggaruk kepalanya yang tidak gatal, terlihat pasrah karena dirinya terlihat orang bodoh.
"lu kenapa si?"tanya nya pada dirinya sendiri.
***
Chea berjalan memasuki kelas mata nya menyulusuri kelas mencari Rio yang sepertinya tidak ada kelas, ia membuang nafas lalu memasuki kelas.
"pagi Chea, aman neng?"sapa Bram dengan senyum manis khas nya.
Chea tersenyum kakuk"aman kok, by the way si Rio-"
"pagi,"ujar seseorang membuat Chea menoleh melihat kebelakang.
mata Chea membelo saat melihat Rio yang tersenyum pada nya, Chea melihat Rio tak menggunakan kaca mata membuat Rio terlihat sangat tampan.
"oh bro, kok menghilang kutu bukunya?"timpal Kenny merangkul bahu Rio.
Rio tersenyum"gw pake softlens, cape juga pake kaca mata"balasnya lalu melihat Chea yang masi menatapnya.
Chea membuang muka lalu berjalan menuju mejanya, ia terlihat kakuk, kenapa ia merasa salah tingkah? Rio berhasil membuat jantung Chea berdetak tak stabil.
"lu lebih bagus gini anjir, kenapa ga dari dulu si''kata Bram terkesan melihat Rio.
"eh gimana lu sama anak kelas X IPA 5? siapa namanya?"kata Kenny sambil mengingat.
Bram terkekeh sambil menggaruk tengkuk"gw gagal kasih makan joni gw haha"perkataan Bram membuat Kenny tertawa, Rio tersenyum lalu menggeleng-geleng.
"lu kalau di denger cewe gw pasti udah di pukulin Bram,"kata Kenny tertawa.
Bram mendengar itu jadi sedikit takut, melihat Fella yang sangat seram dan tak suka mendengar candaan seperti itu, ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY ME! 18+
Romancecerita 18+ Fella seorang gadis kelas X sekolah di sma Garuda pancasila, ia mempunyai pacar kelas XII yang sangat tampan tapi ternyata berselingkuh gelap dengan cewek yang bilang hanya berstatus sahabat. Betapa sakit nya perasaannya yang tertusuk saa...