Inha POV
"Aish, memangnya dia siapa bisa seenak jidat memarahinya. Semua orang kan pernah melakukan kesalahan." Aku berjalan sambil menggerutu.
Aku duduk di salah satu tangga di luar, mendongakkan kepala guna melihat bola-bola itu.
"Yeonghoon-a."
"Apakah kamu sudah makan disana? Apakah kamu lebih baik berada disana? Bagaimana harimu? Sudah tidak ada lagi yang mengajakmu bertengkar kan?"
Aku sedikit tertawa ketika membayangkan Ilha dan Yeonghoon bertengkar.
"Hah, tidak akan ada lagi yang membuat kelas menjadi ramai."
"Kuharap kamu tidak dendam pada Ilha dan menyuruh bola-bola itu memakannya, haish. Maafkan aku tidak bisa menyelamatkanmu saat itu." Aku kembali menangis. Walaupun aku tidak begitu dekat dengannya, tapi kami dibesarkan dilingkungan yang sama dan kami adalah sahabat dari kecil.
"Yaa, apa kau sudah tau tentang itu?"
Aku terkejut ketika mendengar suara sesorang tepat di belakangku, segera aku menghapus air mataku.
"Wah! Kau mengagetkanku!"
"Sedang apa kau disini?" Tanyaku.
Ternyata itu Ilha, "Seharusnya aku yang bertanya seperti itu. Yang lain sedang makan, mengapa kau malah disini?"
"Entahlah, hanya tidak nafsu untuk makan. Tidak apa-apa."
"Kau belum menjawab pertanyaanku."
"Yang mana?"
"Yeonghoon."
"Aaa, iya."
"Aku sudah mengetahuinya. Kejadian itu terus berputar di kepalaku hingga aku tidak bisa fokus dalam mengerjakan apapun, sialan."
"Sudahlah. Jangan memikirkannya lagi. Dan jangan menyalahkan dirimu sendiri. Kata Park ssaem, itu adalah kecelakaan."
Hening.
Tiba-tiba Ilha menyodorkan sebotol minuman kaleng padaku.
"Untuk apa?"
"Pengganti makan malammu."
"Apakah minum ini saja cukup untuk membuatku kenyang? Aku tidak butuh. Aku akan makan camilanku di asrama putri." Tolakku, segera aku berbalik dan berjalan menuju asrama.
Tapi sebelum itu, "Yaa, Hong Inha."
"Hm?" Aku berbalik, menatap Ilha.
Hening, lagi.
"Tidurlah dengan nyenyak, ya?" Ilha maju menghampiriku dan menaruh sebotok minuman kaleng tadi ditanganku lalu mengusak rambutku.
"Dia pergi begitu saja setelah memperlakukanku seperti ini? Menyebalkan."
Inha POV end.
✼ ҉ ҉ ҉ ҉ ✼
Pagi-pagi sekali, mereka sudah berbaris untuk pergi ke lapangan tembak. Yujeong mulai menghitung agar tidak ada yang tertinggal, dibantu oleh Bu Park.
"Kamu terlambat." Ucap Bu Park pada Deokjoong yang baru saja datang.
"Bu Park."
"Kamu ikut bersama kami ke lapangan tembak?"
"Tentu saja aku ikut kalian. Jangan khawatir."
"Yes!" Ucap Inha ketika mendengar itu, dia berbaris dengan Yeongshin.
"Yaa, ada apa denganmu?" Tanya Yeongshin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duty After School x Fem Reader
Fanfiction✎ Apakah aku akan meninggalkan ibuku? ✎ Hei! Jangan bertindak sebelum berpikir. Lebih baik kita tenangkan diri masing-masing. ✎ Apakah aku harus mengorbankan diriku untuk teman-temanku? Menceritakan tentang kelas 12-2 yang berjuang melawan bola-bola...