"Apa kita hampir sampai?" Tanya Soonyi.
"Tidak, bertahanlah sebentar lagi." Jawab Yeonjoo.
"Berapa lama lagi?"
"Seharusnya kamu tetap disini jika merengek seperti ini. Kenapa kamu bertukar dengannya?" Tanya Soyeon.
"Agar aku bisa bersantai besok!"
Di belakang, terdapat Chiyeol, Inha dan Yeongsoo. Mereka memang ditugaskan untuk berjaga di belakang.
"Chiyeol, gwenchana?"
"Bagaimana denganmu? Kamu juga melihatnya semalam."
Flashback.
Inha masih duduk dikursinya setelah semua pergi ke asrama.
"Inha? Kamu tidak kembali?" Tanya Soocheol.
"Tidak, ada yang harus ku bicarakan dengan Yoojeong." Jawab Inha.
"Baiklah. Kalau begitu, aku duluan."
"Ada apa Inha?" Tanya Yoojeong.
"Bagini, apa boleh jika besok Inhye menjaga disini saja? Kurasa kita tidak bisa melibatkan anak kecil pada misi kali ini." Ucap Inha.
"Yaa~ Inhye bukan anak kecil lagi."
"Tetap saja, dia anak kecil di mataku."
"Jadi, bagaimana?" Tanya Inha sekali lagi.
"Sebenarnya dia ingin ikut denganku besok, tapi sepertinya tidak bisa. Wootaek menceritakan padaku bagaimana dia tidak bisa berhenti berbicara tentang pulang, pulang dan pulang. Hah...aku jadi tidak tega." Ucap Inha.
"Baiklah, aku akan membicarakannya pada Jangsoo besok sebelum berangkat. Tapi seharusnya itu boleh. Kembalilah ke asrama dan tidur."
"Owkey~"
Inha segera bangkit dari duduknya dan menuju asrama putri.
---
"Kita akan kembali ke sekolah setelah perang berakhir."
Inha bisa melihat Nara dan Soocheol disana, di depan asrama putri. Inha berada tidak jauh dari mereka, tepatnya di samping persembunyian Chiyeol dan Deokjoong yang menyaksikan percakapan keduanya sejak awal.
Chiyeol, Deokjoong dan Inha sama-sama fokus pada kedua sejoli yang tengah bercakap-cakap di depan mereka.
"Jika kita berhasil kembali dengan selamat, maukah kamu menjadi pacarku?" Lanjut Soocheol.
Inha menutup mulutnya, dia rasa seharusnya datang lebih lambat agar tidak menyaksikan adegan ini. Dia mematung, mencerna apa yang sedang terjadi.
"Eo? Inha-ya!" Panggil Nara yang baru saja tersadar oleh keberadaan Inha di sana.
Chiyeol dan Deokjoong langsung menyembunyikan tubuhnya.
"Hah?" Inha tersadar dari lamunannya.
"Ayo kita ke asrama."
"Oh, ayo."
Flashback end.
"Mungkin?"
"Aku tahu rasanya. Tapi mungkin lebih sakit jika aku berada di posisimu."
"Wae?"
"Kau tidak tahu apa-apa. Sedangkan aku, si laki-laki itu sudah merencanakannya di asrama laki-laki saat ada kami."
"Entahlah. Biarkan saja. Aku tidak bisa memaksanya." Jawab Inha.
"Itu rumah sakit!"
"Cepatlah, Yeongsoo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Duty After School x Fem Reader
Fanfic✎ Apakah aku akan meninggalkan ibuku? ✎ Hei! Jangan bertindak sebelum berpikir. Lebih baik kita tenangkan diri masing-masing. ✎ Apakah aku harus mengorbankan diriku untuk teman-temanku? Menceritakan tentang kelas 12-2 yang berjuang melawan bola-bola...