Paginya, mereka memutuskan untuk pergi dari markas mereka menuju Seoul.
Dua hari berlalu, mereka sampai di pelabuhan. Mereka lelah, persediaan pangan mereka juga mulai menipis.
Yeongshin berlari menuju peta di pelabuhan itu, mereka sudah berjalan dua hari tapi masih seratus kilometer lagi untuk mereka sampai di Seoul.
"Kurasa aku tidak bisa berjalan lagi."
"Oh! Ada mobil." Ucap Soyoon, ia segera menghampiri mobil tersebut. Tapi sebelum itu, Heerak menahannya.
Heerak segera memasang senapannya, berjaga-jaga jika ada bola.
Mereka mendekati mobil dan bis yang ada disana. Tepat di samping mobil, terdapat mayat. Mereka dari SMA Sains.
"Mereka bilang ingin menuju ke Seoul, tapi mereka mati disini."
"Teman-teman, ayo kita kembali." Ucap Yeongsoo.
"Kita sudah berjalan kemari hingga dua hari. Mustahil untuk kembali ke markas." Sahut Inha.
"Tapi, kita sudah melakukan banyak hal untuk mendapatkan poin ekstra."
"Yeonjoo, tolong hentikan mereka. Mereka tidak mau mendengarku."
"Yeongsoo kamu masih memikirkan poin ekstra?" Tanya Bora.
"Daripada membuang-buang waktu dengan berdebat, lebih baik kita melanjutkan perjalanannya." Ucap Inha.
Ia berjalan meninggalkan rombongan sambil menyeret Yeongsoo yang terus merengek ingin kembali.
"Aku ingin membujuknya. Tolong bujuk mereka."
"Sayangnya kita hampir sampai. Tidak ada waktu untuk kembali ke markas." Ejek Inha.
"Oh, ayolah!"
Inha menghentikan langkahnya, menoleh pada Yeongsoo, "Tidak." Ucapnya penuh dengan penekanan. Ia melanjutkan kembali langkahnya, tidak lupa untuk menyeret Yeongsoo.
✼ ҉ ҉ ҉ ҉ ✼
Mereka tiba di kawasan taman bermain. Entah mengapa, langkah kaki mereka seolah-olah ingin masuk kedalam. Mereka duduk, membuat beberapa lingkaran.
Inha tentu saja duduk bersama Yeongsoo ditemani Inhye, Wootaek dan Yeonjoo. Entahlah, mengapa ia seperti bodyguard Yeongsoo semenjak tadi.
Yang lain mulai mencari makanan. Mereka menemukan banyak sekali makanan, walaupun dingin.
Soyoon tiba-tiba berdiri, "Aku akan mencari generatornya."
"Aku ikut." Sahut Yeongshin.
"Makanlah. Penyesalan datang di akhir." Ucap Inha pada Yeongsoo.
Yeongsoo tidak bergeming.
Karena tidak menangkap pergerakan dari Yeongsoo, Inha mulai membuka satu makanan instant dan menawarkannya pada Yeongsoo. Yeongsoo tersadar dari lamunannya dan mengambil makanan tersebut.
"Nah, begitu. Kita tidak tahu bisa makan seperti ini atau tidak nantinya."
"Yeonjoo Eonnie, kau tidak ingin menawari mereka untuk makan bersama? Mereka pasti juga lapar." Ucap Inhye.
"Aku masih marah pada mereka. Aku tidak bisa memaafkan mereka karena membohongi kita." Jawab Yeonjoo.
"Omong-omong, siswa SMA Sains itu.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Duty After School x Fem Reader
Fanfic✎ Apakah aku akan meninggalkan ibuku? ✎ Hei! Jangan bertindak sebelum berpikir. Lebih baik kita tenangkan diri masing-masing. ✎ Apakah aku harus mengorbankan diriku untuk teman-temanku? Menceritakan tentang kelas 12-2 yang berjuang melawan bola-bola...